c h a n c e

"Jadi gimana? Dia masih inget lo ga? Ngomongin apa aja kalian tadi? Terus udah ada plan buat balikan?"

Ian langsung menyerang Rakha dengan pertanyaan begitu laki-laki itu kembali ke tempat duduknya semula. Rakha menatap Ian sejenak, lalu mengukir senyum tipis, "kepo."

"Ck," Ian berdecak. Tangannya terlipat di depan dada. "kalo bukan gue yang nyuruh lo nyamperin, ga bakal senyum-senyum kaya gini dari tadi."

Senyum Rakha seketika pudar, tersadar ia terlalu banyak tersenyum hari ini.
"Yaaa, nanya kabar doang. Biasa."

"Yaudah, sih, ga perlu cerita sekarang juga gapapa." Ian menopang dagunya, "udah tukaran kontak kan tapi?"

"Tukeran kontak?"

"Iya, lah. Udah, kan?"

"Oh, iya, ya. Gue lupa, Yan."

"Hah? Lupa? Bisa-bisanya lo lupa!" Ian menggerutu. Ia tak habis pikir, padahal sahabatnya itu baru saja menemui mantan kekasihnya yang tak ada kabar selama tiga tahun, bagaimana Rakha bisa lupa untuk bertukar kontak?

Tepat setelah Ian menggerutu, ponsel Rakha berdering. Layar ponselnya menunjukkan sebuah notifikasi dari Instagran.

[ airin.irene wants to send you a message ]

airin.irene: Rakha! Ini Irene
airin.irene: Tadi lupa minta kontak kamu, terus iseng cari di IG, eh ketemu
airin.irene: Mulai hari ini jangan putus kontak lagi ya!

Seulas senyuman kembali terbit di wajah Rakha.
"Santai, Yan. Gue udah ada kontaknya, kok."

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top