05. Horror Challenge

Minggu sore nih ceritanya

Dan kek biasa para penghuni mansion pada tiduran di ruang tamu sambil mantengin tv
Padahal dah dari tadi pagi mereka duduk diem di depan tv

"Bosen~~~" keluh Kou lalu guling-gulingan di karpet. Furuka yang baru dateng cuma bisa natap datar tingkah Kou "Eh bang biasa aja kali! Kan biasanya juga gini" ujar Furuka lalu memakan kacang yang dia bawa dari dapur

"Kacang gue lu makan lagi Ruk?" tanya Shin nge lirik ke Furuka tapi Furuka nya diem aja sambil makan lalu ngelirik ke arah Ruki

"Yang lu panggil Ruk itu siapa LOL" ujar Furuka dan Ruki bersamaan

"Pms dua orang ni" gumam Kino senderan di sofa

"Horror Challenge lagi yuk!" Furuma datang tiba-tiba di antara mereka membuat sebagian terkejut

"Apakah setiap minggu kita wajib main itu?" tanya Carla yang sepertinya sudah bosan dengan Challenge yang setiap minggu mereka lakukan

Furuma terkekeh "Yang penting kita nggak bosen". Sebagian dari mereka memutar bola mata mereka

"Ya udah sana panggil kakak lu " perintah Ayato

"Yeeee kenapa Nee-sama diajak?"

"Biar seru LoL!"

Furuka memcebik "Kalian lupa kalau sampai Nee-sama yang jadi dia bakal balas dendam habis-habisan ke kita?" semuanya terdiam sampai Laito buka suara

"Benar juga sih..."

Senyum Furuka merekah "Kalau begi-"

"Yare-yare sebenarnya Furuya malas saja main game ini tapi karena perkataan Chichinashi tadi entah kenapa Furuya merasa bergairah untuk menyiksa kalian" Entah dari mana Furuya muncul dengan aura dinginnya lengkap dengan seringai menyeramkan miliknya

"Let's game begin"  Semua yang disana hanya pasrah dengan keadaan kecuali (Y/n) yang tak tahu apa yang akan terjadi

********

"Gara-gara lu sih! Kita kudu uji nyali di tempat Horror gini "

"Jangan salah in gw dong! Kan gw gk tau klo Nee-sama ada disana"

"Makanya klo ngomong dijaga dulu"

"Di bilang rumah apa di jaga"

"Bla...bla...bla..."

Dan masih banyak ocehan panjang dari dua Himedere itu siapa lagi kalau bukan Ayato dan Furuka sementara Furuma dan (Y/n) hanya jadi penonton bisu

Mereka sekarang sedang berada di dalam rumah yang cukup angker, entah dimana Furuya mendapat tempat seperti itu. Dan parahnya lagi setiap kelompok ada 4 orang nggak boleh lebih atau kurang jika ada yang kurang atau lebih maka tidak sampai 3 menit salah satu dari mereka menghilang. Cukup menyeramkan juga karena disini sangat menakutkan jadi mereka harus pintar menjaga rekan setim mereka

Dan kebetulan Furuka, Furuma, (Y/n) dan Ayato adalah satu tim sehingga membuat ini agak sulit

"Eh eh ada pita biru tuh ambil gih " perintah (Y/n) sambil menunjuk ke arah kursi goyang yang gelap

Ayato dan Furuka cepat menoleh dan buru-buru mengambil pita biru itu

Nggeekk :v

Kursi goyang tersebut bergerak sendiri sebelum Furuka dan Ayato sampai, keduanya sontak berhenti di hadapan kursi goyang tersebut dengan ketakutan

"L-lu ambil gih " perintah Ayato mendorong tubuh Furuka, Furuka menggelengkan kepalanya lalu berlari ke belakang Ayato "Lu aja deh bang, dedeq atut soalnya" ujar Furuka sok imut padahal amit:v

Ayato memutar bola matanya lalu berjalan mendekati kursi goyang tersebut lalu mengambil pita biru tersebut "Liat! Nggak ada apa-apa" ucapnya sombong

Tepat setelah Ayato bilang kek gitu sebuah tangan pucat dan kurus menepuk bahu Ayato pelan. Iris hijau Ayato membulat dia berbicara pada Furuka tanpa suara

'Si-siapa?'

'Setan!!!!'

Ayato perlahan-lahan menoleh ke belakang guna melihat siapa gerangan

Deg

"KUYANG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

"AAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!"

Grasak
Grusuk
Bbrrakk
Bbrrukk

Alhasil satu kelompok itu lari kocar kacir gara-gara sang kuyang tadi.

Puas berlari mereka pun beristirahat sejenak di depan sebuah ruangan entah apa itu yang penting mereka dapat lari setan tadi dengan selamat

"Hahh...hah...hahh...hahh..."

"Yokatta...hahh....kita...bisa.....hahh...glek......lari...hahh....."

Semua mengangguk setuju dengan jawaban Furuma. Setelah dirasa cukup mereka pun berinisiatif melihat pita tadi. Kertas di buka oleh Ayato dan lalu mereka semua segera membaca isinya

"Tahun berapa Nee-sama lahir? Hm...." Furuka memasang wajah berpikir sementara yang lainnya cuma diem

"TOLONG!!!!"

Kedua saudari itu terkejut karena suara tadi, mereka seperti mengenalnya suara yang setiap hari memanggil mereka dengan lembut. Mereka berdua membelalakkan mata mereka ingat itu suara itu, itu adalah suara

"MAMA!!!!!"

Di lokasi lain

Furuya menatap layar monitor di depannya dengan wajah eehh sebel rada bingung lah. Di sana terlihat Kou, Yuuma, Shin dan Carla yang tarik menarik dengan tengkorak

Tat's emejing

Tarik menarik kok sama setan mungkin otak mereka ke geser kali ya pas tadi dia tendang masuk ke dalem?

Lain lagi di kelompoknya Ruki, Azusa, Subaru dan Kino mereka malah jalan santai pake banget nelusuri setiap lorong ke lorong. Ya iyalah santai! Orang ntu kelompok semuanya pada berani! Jadi ada setan dikit bukan teriak kejer atau nangis mereka cuma masang flat face ke setan trus nggak lama setannya pergi =_=||

"Ahemmm punya keluarga kok pada absurd gini sih? Apa Furuya aja yang salah masuk pas dulu ya?" Furuya menggelengkan kepalanya sambil mendesah berat. Dia mencoba untuk tetap tabah sambil memakan pocky miliknya

"Furu-chan~~ gimana? Gimana? Masih seru?" sebuah arwah halus datang dan mendekati Furuya

Furuya berbalik dan terkoejoed "Casper?!" teriak nya saking kagetnya bahkan cicak yang lagi tidur aja langsung jatuh karena teriakan Furuya

Arwah tadi memasang wajah datar "Casper di Amerika lu panggil-panggil ini gue woy! Tori penunggu rumah yang lu buat Horror Challenge " jelas arwah bernama Tori tadi. Furuya mengangguk lalu duduk kembali

"Jadi gimana? Masih seru?" tanya Tori melayang di sebelah Furuya. Furuya tersenyum licik sambil mengangguk "Membawa temanmu ikut Challenge ini sangat menyenangkan apalagi melihat wajah ketakutan mereka tapi Furuya juga sebal dengan kelompok Ruki-kun, Azu-kun, Suba-nii dan Kino-san mereka nggak takut apa-apa!!" Furuya rengek seperti anak kecil sambil mengembungkan pipinya

Tori terkekeh menyeramkan "Tak apa aku yakin mereka takut sesuatu, sudah coba baris 5H? Coba untuk mereka" Furuya melirik ke tombol dengan tulisan 5H dia pun mengangguk dan menekan tombol tersebut

Di Lokasi kelompok Ruki

DDDRRRRRRRTTTT

Semua menoleh ke belakang dengan waspada saat mendengar suara aneh tersebut. Mata mereka menyipit untuk melihat apa lagi kejutan tersebut

"Itu bukannya...."-Subaru

"Zombie?"-Ruki

"Kita...semua...harus...lari"-Azusa

"Hah?" -Kino

"LARI!!!!" -Ruki

Mereka berempat segera lari pergi dengan panik. Jelas panik lah! Orang zombie-nya banyak kalau misalnya ketangkep mereka bakal END langsung

"Kok bisa-bisanya sih zombie disini?!!!" tanya Kino yang berada di baris belakang sendiri, Subaru yang di depannya berteriak "MANA AKU TAHU DODOL!!!"

"Jan ngegas napa!!! Kita perlu selametin diri masing-masing!!!" bentak Ruki mulai panik karena zombie yang mengejar mereka semakin dekat

Azusa mencoba melihat ke belakang namun tanpa disangka dia tersandung sebuah tangan sehingga menyebabkan dirinya terjatuh

"Akhh..."

"Azusa!!!"

Ruki berbalik dan mencoba membantu Azusa namun sepertinya tangan tersebut menggenggam kaki Azusa erat sehingga susah untuk terlepas

"Ruki...lari...lah...jangan...peduli kan...aku...."

"Jangan bodoh Azusa! Aku akan menyelamatkanmu"

"Tidak...semua...akan..baik-..baik...saja..." Azusa menoleh ke belakang dan mendorong tubuh Ruki "Pergi...Ruki!!"

Ruki terdorong dan melihat adiknya yang terkepung oleh zombie tersebut. Iris biru tuanya melebar tak percaya

"AZUSA!!!!"

Kembali ke Furuya

"Sudah ku bilang kan 5H pasti berhasil" Tori terkekeh kecil saat melihat reaksi berlebihan dari kelompok Ruki tadi sangat dramatis kalau menurutnya

"Iyain aja" jawab Furuya acuh lalu menoleh kesamping

"Shuna lama!! Emang Shuna dari mana aja?!" Furuya menatap sebal Shu yang berjalan mendekat wajahnya juga sedikit pucat

"Ououh Kurasa papa mu baru saja melihat kamar 154" bisik Tori membuat Furuya sweatdrop "Itu kan kamar-" Tori mengangguk sambil tertawa hambar

"Iya ruang itu lho~ masa lupa sih ha ha ha" Tori memasang wajah anehnya sambil tertawa membuat Furuya tersenyum canggung

"Shuna nggak papa?" Shu menggelengkan kepalanya lalu duduk di sofa belakang Furuya "Cuma agak hangat"

Furuya menepuk dahinya mendengar jawaban Shu, dia lalu berbisik ke Tori "Nah kan ambigu -nya keluar" Tori menjitak kepala Furuya membuat sang Empu meringis "Ittai!!!" sekarang gantian Furuya yang menjitak Tori

"Stop Fu! Shuna nggak mau tanggung jawab jika Reiji menanyaimu berbagai pertanyaan" perkataan Shu tadi membuat Furuya dan Tori terhenti, mereka melirik ke Shu "Shuna bisa liat Tori?" tanya Furuya dengan polosnya yang di angguki Shu

"Sudah kalian lakukan saja pekerjaan kalian"

Keduanya mengangguk serempak lalu berbalik ke meja operator

"Baiklah kembali lagi dengan radio FM!! Dimana semua beri-adduhhh!! Sakit anjir!!!"

"Makanya yang bener dikit dong!"

Furuya memutar bola matanya lalu fokus ke layar, tak lama dia tersenyum penuh arti "Baiklah lorong B4 sasaran Anda berada di jarak 100 meter"

Tori pun ikut melihat ke layar "Pintu 132 sasaran Anda akan membuka pintu dimohon bersiap-siap"

Dan begitu lah seterusnya pekerjaan tersembunyi Furuya jika dia yang menentukan Horror Challenge ini

Shu? Tabah liat Furuya yang kesetanan ngejahilin sodaranya yg lain. Gini nih jadinya klo Furuya di liatin setan pas kecilnya sekarang dia malah nggak takut apa-apa. Oh mungkin Reiji klo gk salah

"Furuya...?"

"--!!"

Furuya menoleh ke pintu disana ada Azusa, Reiji dan Laito yang sepertinya marah atau kzl atau apalah itu

"Ketahuan deh gimana nih?" Furuya berbisik pada Tori yang ada disebelahnya, Tori menjentikan jarinya

"KAGEBUNSHIN NO JUT-"

"KITA NGGAK SEDANG DI KONOHA GEBLEK!!!"

Furuya menjitak kepala Tori keras membuat sang setan meringis (ada ya setan meringis :"v)

"Jadi Furu dalangnya kamu selama ini?" tanya Reiji dengan aura mengintimidasi, Furuya nyengir tak berdosa

"Habis klo Furuya gk kasih ginian sama aja dengan jalan di tempat gelap bedanya ini di rumah" ujar Furuya mencoba membela dirinya sendiri

"Little-chan kenapa kamu nggak bilang?" tanya Laito mengangkat dagu Furuya. Furuya menggembungkan pipinya kesal

"Ada deh alasannya" jawab Furuya

"Hey ayolah! Ini masih jam 11 malam! Puncaknya nanti akan Furuya dan aku lakukan! Apa kalian tak tertarik ikut?" Tori memandang wajah mereka satu persatu

"Memang.... apa..... puncaknya?" tanya Azusa dengan lambat, Furuya tersenyum cerah lalu menjawab "Petak umpet"

-_-















TBC

Ini akan berlanjut di Chap berikutnya~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top