03.Let's Cook!

Kamu telah menyelesaikan hukuman yang diberikan Reiji tentu kamu lah yang paling lama dari dua bersaudari itu karena ya you know lah

Kaki-kakimu melangkah menaiki tangga menuju kamar milikmu. Sayup-sayup telingamu mendengar langkah kaki cepat datang dari atas

"Hahahaha! Ayolah Shin-nii!!! Kejar aku!! Hahahah"

"Ggggrrrr hati-hati kau Furuma!"

Drap
Drap
Drap
Drap

"HUUWWAAAA!!!!"

Furuma berjengkit kaget saat melihatmu di ujung tangga dan membuatmu dan Furuma bertabrakan sehingga kalian berdua terjatuh dan berguling-guling di tangga

Bbrruukk

"Aduhhh...Furuma kamu apa-apaan sih? Kepalaku sakit tau!" Ringismu sambil mengusap kepala bagian kepalamu yang terbentur lantai tapi nggak sampai luka:)

Furuma hanya menunjukkan cengirannya lalu menggaruk kepala belakangnya "Hehehe gomen (Y/n) nggak sengaja tapi niat:v" ucapnya tanpa dosa membuatmu ingin sekali melemparinya dengan apa pun disana

"Rasain tuh! Ngambil milik orang seenaknya aja! Makan tuh karma!!" sungut Shin lalu mengambil sesuatu di kantong baju Furuma lalu pergi dari situ. Bukan bantuin apa ato apa kek eh nyelonong pergi gitu aja-_-

Furuma memasang wajah berpikir "Hah? Karma? Karma bukannya yang di..."

"Itu Akabane Karma coeg! Ini karma!" teriakmu kesal karena ekhem!husbandekhem! Mu disebutkan oleh Furuma

"Oh gitu ya udah deh aku mau minta uang jajan dulu~"

"Nggak tanya!"

Dan setelah itu Furuma pun pergi meninggalkanmu yang masih terbaring mengenaskan di lantai

"Are? (Y/n)-chan? Ngapain tiduran di situ? Kotor lho~" suara Laito menyapa telingamu. Kamu berbalik dan menatap Laito yang tersenyum mesum ke arahmu

Kamu mendengus lalu mengangkat satu tanganmu ke Laito "Oi bantu in berdiri bisa gk?"tanyamu dengan datar,langsung saja Laito menarik tanganmu sehingga membuatmu terangkat dan berdiri

"Hhahhh~ makasih ya Laito" ucapmu melirik ke arah Laito sejenak. Laito yang masih tersenyum hanya mengangguk "Sama-sama (Y/n)-chan kalau begitu aku pergi dulu ya ja nee" Laito pun pergi setelah melambai padamu. Kamu hanya tersenyum kecil lalu berjalan kembali menaiki tangga menuju kamarmu

-Besoknya-

"Oi kau yakin kita akan melakukan ini?" tanyamu yang sedang memegang senjata miliknya alias teflon:v

Entah apa yang memasuki pikiran kedua saudari ini untuk berbuat nekat. Iya nekat, nekat gangguin Furuya maksudnya
Entah itu karena Reiji yang terlalu memanjakan mereka berdua atau apa hasilnya sekarang buruk

Furuka menoleh lalu mengangguk semangat "Iya! Percaya aja deh! Nanti saat Aruma memberikan kode kita pukul aja senjata (teflon, panci dan wajan:v) masing-masing" jelas Furuka sambil mengangkat panci nya tinggi-tinggi

Sebenarnya seru juga menjahili orang tapi kalau yang dijahili itu Furuya. Bahh! Mana ada yang mau! Oh kecuali dua anak sableng itu ingat mereka sangat nekat

"OK satu...dua...sekarang!!!"

PPRRANGGG
PPRRANGGG
PPRRANGGG
PPRRANGGG.

"ONEE-SAMA!!!! BANGUN!!! FILM NARUTO-NYA DAH MAU HABIS!!!!" jerit Furuma di telinga Furuya sementara Furuka juga ikut berteriak

Kamu? Kamu hanya sweatdrop sambil memukul teflon dengan sendok

"Urusai!! Kalian terlalu berisik! Furuya masih mengantuk" Furuya membenamkan kepalanya di tumpukan bantal dan kembali tertidur

Dan seperti yang kita tahu dua anak itu tak akan berhenti sebelum sang kakak bangun

Yang tabah Fur:)

SSRRIINGGG

'WAMSYONG!!! LANGSUNG NYERANG PAKAI PISAU AJA!!" teriak (Y/n) dalam hati, dia terkejut saat melihat sebuah pisau terbang dan hampir mengenai dirinya

"ONEE-SAMA!!!!!"

SSRRIINGGG

Kali ini bukan lemparan melainkan Furuya yang berdiri angkuh di kasur nya sambil memainkan pisau miliknya

'Pst, yakin nih kita nggak mundur?' bisikmu ke Furuka. Furuka hanya tersenyum jahil lalu menjawab

"Tenang bung! Kita pasti akan menang! Nee-sama kan hanya punya satu pisau sedangkan kita ada tiga! Jadi kita bisa menang!" seru Furuka sambil menyenggol tangan Furuma. Furuma mengangguk setuju akan ide kakaknya tersebut dan mau tak mau (Y/n) terpaksa mengalah

"Siapa bilang Furuya hanya punya satu?"

Ctik
SSRRIINGGG

Ketiga gadis itu melongo saat puluhan pisau melayang di sebelah Furuya dan mata pisau itu langsung menghadap ke mereka

'Glek'

"Mari mulai"

"ITTAI NEE-SAMA!!!!!"

"KKKKKKYYYYAAAAA!!!!! GOMENNASAI YARU-NEE SAMA!!!!"





"*CEKLEK*BBLLLAAMMMM"

Tap
Tap
Tap
Tap

"Hahh...hahh...glek...hahhh....nnhh..hahh..yokatta aku keluar sebelum Furuya mengarahkan pisaunya ke tubuh ku" desah (Y/n) lalu merosot di depan sebuah pintu masih mencoba menormalkan nafasnya yang tersenggal

Ceklek

"Wwweehhh!!???"

Tanpa (Y/n) sadari pintu di belakangnya terbuka dan membuat dirinya berguling(?) masuk sambil menutup matanya

'Lho? Kok pala gue nggak sakit?'

(Y/n) membuka matanya dan melihat penampakan eh canda deng bukan penampakan melainkan Reiji yang entah demam ato apa dia memerah sambil memalingkan wajahnya

Udah kek tomat aja yah:v

'Thor lu sadar kan ni normal pov bukan Author pov? Kok lu yang ngoceh?' -(Y/n)

'Salah ya?'-'"-Author

'JANGAN SOK POLOS THOR!!!'-(Y/n)

"Ka-kau kenapa?"tanya Reiji dengan terbata. Mata (Y/n) berkedip-kedip polos memandang ke arah Reiji

"Ja-jangan lihat aku seperti itu!!!"bentak Reiji dengan malu. (Y/n) hanya face plam lalu bangkit dari kubur Eh salah:v maksudnya bangkit dari tidurnya:v

"Aa..Reiji-san doushite? Anata wa aka Hoho? (Kenapa? Pipimu merah) " tanyamu heran dan itu membuat Reiji semakin memerah

"Shirimasen..."(aku tak tahu) gumam Reiji pelan sambil menundukkan kepalanya

"Ah...aku lupa harus membuat sarapan" Reiji segera keluar dan menutup pintunya

"Aku mau bantu!!!"

S
K
I
P

T
I
M
E

"USO!!!! FURUKA KEMBALIKAN MILIK FURUYA!!!!"

"IIE!!! INI UNTUK MENEBUS KESALAHAN NEE-SAMA KARENA TELAH MENUSUKKU DENGAN PISAU"

"MAJI KA YO?! FU!! JELASKAN HAL ITU!!"

"DIA YANG SALAH PA!!!"

"URUSAI!!"

(Y/n) hanya memutar bola matanya sambil terus memotong wortel, sesekali dia tertawa kecil saat mendengar pembicaraan ketiga Furu itu yang dimarahi habis-habisan oleh Shu

Yang lain? Jadi penonton bisu, nggak ada yang berani melawan sih jika tertua Sakamaki itu marah. Jarang marah tapi kalau sekali marah pasti kayak gunung Krakatau meletus

Btw dia dalam mode senggol-bacok:v
Siapa yang mau melerai coba? Udah biarin aja nanti kalau si Shu-nya dah puas baru dia berhenti ngomong

Bisa gitu juga ya orang yang hobinya tidur kalau marah serem amat

'NGGAK NGACA LU DIL!!!!'-All (nyalahin Dilla)

'Emang Dilla gitu ya?'(sok polos {2})

'Yang kemaren ngelempar sepatu di kelas itu siapa?'-Ayato

'Yang buat semua anak laki takluk buat piket siapa?'-Subaru

'Yang teriak-teriak nyuruh anak sekelas piket siapa?'-Kou

'Yang sukanya lempar cutter pas nggak ada anak yang mau kas siapa?'-Yuuma

'Dilla'-Dilla(watados )

'NAH ENTU TAU!!!'-All

'Oh iya ya'-Dilla (senyum watados)

Abaikan:v

"(Y/n)-san kau mengiris tanganmu sendiri!" ujar Ruki panik saat (Y/n) mengiris tangannya dan menghasilkan darah segar keluar

DEG

"Auch, it-ittai..." ringis (Y/n) sambil memegangi jarinya yang teriris dia tak tahu bahwa ada 12 Vampire yang mati-matian menahan hasrat mereka untuk tak melakukan hal itu

"Sini aku obati" Reiji mengambil obat merah dan hansaplas. Dia adalah salah satu yang tak terganggu oleh bau darah (Y/n)

Dengan perlahan Reiji mengobati tangan (Y/n). Setelah selesai dia kembali menaruh obat yang dia gunakan tadi dan kembali memasak

"Masih sakit?" tanya Ruki yang baru kembali btw dia tadi pergi soalnya nggak mau mati:v

"Sedikit tapi tak apa" ujar (Y/n) kembali mengiris bawang dengan tenang

Beberapa menit kemudian

"Hiks...hiks....hiks....slurrp" (Y/n) berkali-kali mengusap air matanya yang keluar salahkan bawang merah yang di potong dia harus menangis seperti itu

"Hahhh...sudah ku bilang untuk menahan nafas kan? Bandel sih" ucap Reiji di sebelah (Y/n), dia masih fokus pada masakannya

"Hiks...mana...hiks...aku tahu....hiks...kalau....bisa seperih ini....hiks...hiks...hiks..." cibirmu sambil terus mengiris bawang

"Cuci dulu mukamu sana baru kau kembali kesini" perintah Reiji yang langsung kamu turuti karena matamu sudah terlalu perih

"Furu kebetulan kau kesini tolong kau iriskan bawang yang disana serta beberapa sayuran " perintah Reiji pada Furuya yang kebetulan ke dapur. Tujuan awalnya sih mandi tapi

"Ya sudah deh" dia malah mengiris bawang dengan tenang sambil mendengarkan lagu di earbud-nya

"Curang!!!! Kenapa hanya Nee-sama saja yang diajak?" seru Furuka memasuki dapur di ikuti oleh Furuma yang memasang wajah kesal

"Are Ruka? Aruma? Kenapa kalian?" tanya Reiji heran. Kedua anaknya itu sontak menunjuk Furuya

"Nee-sama/Yaru-nee yang salah!!" bentak keduanya marah sambil memalingkan muka

Furuya jangan ditanya, dia memalingkan mukanya sambil tetap fokus mengiris bawang

"Jadi kenapa kalian kesini?"tanya Reiji lagi seketika mata mereka berdua berbinar-binar senang lalu menjawab dengan semangat "MAU BANTUIN MAMA!!!!"

"Iya iya kalian berdua lap semua piring disana ya? Pastikan jangan ada yang tak bersih" perintah Reiji lembut sambil mengelus keduanya di kepala

Mereka berdua segera mengambil lap kering dan melap semua piring

Sementara (Y/n) yang baru datang setelah mencuci mukanya di kamar mandi segera bergantian dengan Furuya yang hendak mandi

"Oi Ruma pelan-pelan sedikit dong "

"Iya Luka-nee ini juga pelan Kok"

"Ruka, Aruma hentikan itu! Perkataan kalian ambigu!!!" ujar Shu yang tiba-tiba masuk ke dapur lantas menjitak kepala kedua putrinya

Sementara Furuka dan Furuma hanya tertawa kecil sambil terus melap piring yang ada

>>Skip>>

"Ittedekimasu!!!"

Semua langsung memakan makanan merek dengan tenang sesekali ada gurauan yang dibuat oleh Furuka atau pun Furuma

"Ne Minna kan kebetulan hari ini libur jadi gimana kalau kita keluar?" usul Furuka lalu menyuapkan makanan ke mulutnya

"Heeee? Kenapa tiba-tiba biasanya kau juga malas di ajak keluar" sindir Shin lalu tertawa kecil

Furuka menggembungkan pipinya kesal lalu menjawab "Kan biasanya tapi entah kenapa sekarang aku mau keluar!!"

Furuya yang di hadapan Ruki mendengus sinis "Heh,palingan kau juga mentok ke tukang gado-gado di depan jalan situ lalu kembali lagi" ujar Furuya lalu kembali makan

"Demi apaan coeg! Gue biasanya juga beli gado-gado kalau minggu gini" sahutmu lantas tertawa

"Biasanya juga beli es krim di Indojanuar" sambungmu lagi dan langsung mendapat tepukan di bahu dengan pelaku Furuma

"Kek gua aja!"

"Emang pantesnya kalau kita segeng sama-sama punya kebiasaan sama" ujar Furuka

"Ya sudah kalian bertiga saja yang keluar tadi jangan jauh-jauh ya" nasehat Reiji halus. Sontak ketiganya mengangguk serempak

"Ha'i Reiji-san/Mama!!"













Author Note'
Yo maaf ya lama nggak up karena ya gitu deh urusan di real life banyak jadi agak kesusahan kalau mau update cerita. Terus maaf ya buat pembaca setia Ryoutei Academy soalnya Dilla udah nggak update 2 kali tapi sebagai gantinya selesai UAS ini Dilla update 2 bab deh
Terus doain Dilla bisa ngerjain UAS ini ya Dilla bakal off 1 minggu buat belajar
Saa makasih dah vote and comment
Sayonara~~~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top