Om Masa

Your pov

Aku memandangi mini dress yang disediakan Akashi. Aku harus pake ginian? Dia gak lagi bercanda kan? Disuruh pake heels pula.

Tok

Tok

Seseorang mengetuk pintu kamarku. Aku tersentak kaget.

"Udah?" Tanya Akashi yang ada di luar sana.

Ternyata dia cuma mau nanya gitu?! Bikin orang kaget ae. Mana dia tiba-tiba ngetuk pintu lagi.

"Belom lah belom!" Seru ku.

"Kutunggu lagi. 5 menit"

"HAA?!"

Aku pun langsung mengganti baju ku dengan mini dress bewarna peach tadi dan memakai heels ku. Gak lupa juga aksesoris rambut, jepitan pita dengan warna senada dengan dress ku yang ku pasang di bagian kanan rambutku.

Setelah itu aku pun langsung keluar dari kamarku. Akashi yang sekarang berada di depanku melihatku dari atas sampai ke bawah.

"Apa?!" Tanyaku kesal. Dia tersenyum tipis.

"Kamu cantik" begitu katanya.
Semburat merah muncul di wajahku. Aku pun berlalu meninggalkannya.

"Modus"

"Aku serius"

Dia pun berjalan menyusulku. Aku pun mempercepat langkahku. Huh! Mana pake heels pula. Aku kan jadi kesusahan jalannya.

Aku pun berjalan menuruni tangga. Saat aku ingin menuruni anak tangga yang lain, kakiku malah kepelecok /? (Gatau mau gimana ketiknya._.) dan aku hampir terjatuh.

Akashi pun dengan sigap memegang lenganku. Dia lalu menggelengkan kepala.

"Kualat kan" ejeknya.

"Kualat apaan?! Heelsnya aja yang nyebelin!"

Aku pun menepis tangannya dari lenganku dan menuruni tangga dengan hati-hati.

"Kok jadi pelan jalannya?"

Aku mengepalkan kedua tanganku lalu membuang muka.

"Berisik!"

Aku pun berjalan mendahuluinya. Akashi yang masih di tangga itu menatapku.

Hah, bodo amat! Suruh-suruh orang pake baju ginian tanpa alasan yang jelas. Katanya mau dikenalin ke orangtuanya.

Maksudnya apa coba?! Jadiin aku menantu gitu? Gak yaw! Aku kan lagi nyari yang cocok #ea.

-

Di seberangku ada om-om /? yang katanya Papa nya Akashi. Dia yang tadi meminum tehnya pun lalu menaruh cangkirnya di atas meja.

"Kamu udah besar ya" kata nya sambil melihat ke arahku.

Huh? Sejenak aku tidak konek dengan omongannya Om. Maksudnya apa?

"Haha, Kamu pasti udah lupa sama Om ya?" Tanya nya lagi. Aku mengangguk.
"Kalo Sei? Kamu juga lupa?"

Akashi langsung melirik ke arahku dan memberi tatapan seperti menunggu jawabanku. Tatapan macam apa itu?!

"Iya..sih Om. Gak inget" kata ku sambil menggaruk pipi malu.

Akashi menghela napas kasar sedangkan Om Masa /? (Panggil aja gitu) terkekeh pelan.

"Iyalah. Terakhir kita ketemu kan pas kamu kelas 4 SD." Kata nya. "Om ini teman kerja Papa mu. Kamu dulu juga sering main sama Sei kok"

Mulutku berbentuk huruf 'O' dan mengangguk-anggukkan kepala. Aku juga bukan termasuk orang yang pelupa sih, tapi kenapa aku gak inget kalo aku sama Akashi itu udah kenal lama?

"Jadi, Papa mu nitip kamu kesini. Dia mana mungkin nitipin putri cantiknya ke sembarang tempat."

Semburat merah muncul di wajahku. Aku pun mengusap tengkuk belakangku malu-malu.

Papa gak cerita apa-apa soal kost yang kutempati sekarang. Dia cuma bilang kostnya udah nerima mahasiswa putri. Gitu doang. (Simpel bener :v)

"Kalo kamu mau, nginep di sini juga gapapa" kata nya sambil tersenyum ke arahku.

Aku yang sedang meminum teh tadi langsung tersedak gegara kata-kata Om Masa. Aku pun buru-buru mengambil tisu dan mengelap mulutku. Aku juga mengelus dadaku yang sakit gara-gara tersedak tadi.

Sementara Akashi melirikku dan tersenyum miring ke arahku. APA MAKSUD SENYUMAN LU ITU HA?!

"Ga-Gapapa kok Om.. Di kost aja. Ntar ada yang ngerasa gak adil." Kata ku. "Biarpun disini cowok semua sih" lanjutku.

"Emangnya ada yang merasa gak adil? Entahlah" batinku.

"Oohh.. oke. Thats ur choice" kata Om sambil tersenyum ke arahku.

"Yah.. Om harus pergi. Ada urusan lain" kata nya sambil melirik ke arah jam tangannya lalu beranjak dari sofa.

Aku pun mengangguk dan ikut berdiri lalu berjalan mengikuti Om Masa yang ingin keluar rumah.

"Kamu senang kan disini?" Tanya nya sebelum masuk ke mobilnya. Aku mengangguk dan tersenyum.

"Senang kok Om" jawabku. Dia pun ikut tersenyum lalu masuk ke dalam mobil.

Tak berapa lama kemudian mobilnya pun meninggalkan kami. Papa nya Akashi orang sibuk ternyata.

"Jadi.. udah ingat aku?" Tanya Akashi. Aku menengadahkan wajahku lalu membuang muka.

"Gak ingat tuh" jawabku cuek.

"Oke.." dia mendesah. "Mau ku ingatkan?"

Dia menghadap ke arahku dan memegang kedua pundakku lalu mendekatkan wajahnya.

Matanya menatap lurus ke arahku. Semburat merah muncul (lagi) di wajahku.

"A-Apa?" Tanyaku.

Dia tersenyum miring. Dia semakin mendekatkan wajahnya dan..

Cup..

Tbc

Reader-chan : ANJER AUTHOR PHP!! #BUANGHAPEKELAUT

Author : aku ga kuat ketik kelanjutannya ._. Udah panjang ini..

Reader-chan : [ur respon]

Haii~ selamat hari minggu semuaa!!

Baru selesai nih.. jadi langsung update. Mumpung ide lagi berjalan mulus semulus jalanan aspal /?

Chapter ini khusus buat kasi jawaban dari chapter 2 (Anak pemilik kost). Yang lupa mungkin bisa baca ulang :3

Akashi sama reader-chan pernah kenal.. huhuhu :"3 iri saya :"3

Btw, di chap sebelumnya udah nampang foto akashi /ga ada yg nanya/. Bisa dicek nanti muehehe :3

Wizardcookie

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top