Ngambek

WARN!
Part ini gaje :" tolong-jangan-hakimi-saya/?

~~

Kayaknya cuma aku yang bersemangat jogging kali ini. Habisnya mereka masih jaauuuh dibelakang.

Aku mengelap wajahku yang dipenuhi dengan keringat dengan handuk kecil bewarna putih yang disampirkan di kedua pundakku. Panass.

"Oii! Sama-sama kek larinya-ssu!"

"Bodo. gue mau nyusul [Name]"

"Ini kan jogging bukan lari marathon-ssu"

Suara Kise dan Kagami terdengar dari kejauhan. Aku pun segera melanjutkan aktivitas lari ku. Jangan sampai ada yang menyusulku. Fix.

Gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba aja ada polisi tidur di depanku dan membuatku tersandung. Aku merintih kesakitan.

"Siapa sih yang taro polisi tidur disini?!" Tanyaku emosi.

Aku melihat ke lutut ku, lagi-lagi terluka. Padahal luka pas jatuh di kost aja baru sembuh kemaren (Chapter 4 : Mengejar Pizza)

"Ah, [Name]!"

Kagami berlari ke arahku dan berdiri di depanku.

"Kenapa tuh?! Jatoh ya?!" Tanya Kagami sambil menunjuk lututku. Aku mendengus.

"Diserempet kucing" jawabku cuek.

"HAH?! Kucing siapa yang berani nyerempet lu?! Mana kucingnya, mana?!" Kata Kagami sambil menoleh kesana kemari. Etdah , kek lagu ae. "Eh tunggu, mana bisa kucing nyerempet lu. Dibanding kan dengan kucing, badan lu kan lebih gede"

Aku menggelengkan kepalaku. Kenapa orang oneng kayak dia bisa masuk jurusan teknik?

"Bantuin gue berdiri" kata ku sambil mengulurkan kedua tanganku padanya.

Bukannya membantuku berdiri, dia malah berjongkok di depanku dan menunjukkan punggungnya yang besar itu.

"Naik" suruhnya. Aku terkejut.

"Gak, gak perlu. Gue mau jalan aja"

"Cepetan elah. Gue mau ngedahuluin mereka"

Ngotot banget sih?!

"Elah, ini kan jogging. Kenapa sampe susul-susulan segala?!" Tanyaku sambil berpangku tangan.

"Hoiii.. hah.."

Itu suara Kise, dari kejauhan. Sambil ngos-ngosan. Muka kagami terlihat panik. Dia pun langsung menggendongku ala-ala gendongin karung beras /?. Aku pun terkejut dan menjerit.

"OI! TURUNIN GUE WOI! LO KIRA GUE KARUNG BERAS HUH?!" Teriakku.

"Nanti gue ceritaiin" kata Kagami panik sambil terus berlari.

Kira-kira 2 km lebih /? , Kagami pun berhenti dan menurunkanku. Dan itu sangat tidak manusiawi. Tidak, bukan 'menurunkan' , 'menghempaskan' lebih tepatnya.

Bukannya telapak kaki yang mendarat duluan di jalan, melainkan bokong.

"ANJIR! UDAH GENDONG-GENDONG ORANG SEMBARANGAN, LALU NURUNINNYA GAK ELITE LAGI! DI PENGHUJUNG CERITA GUE GAK MILIH ELU! TITIK!" Omelku dengan suara yang kencang.

Kagami menggaruk tengkuk kepalanya dan berjongkok di sebelahku. Aku berpangku tangan dan membuang muka.

"Sorry deh" kata Kagami pelan. Aku tetap membuang muka. Tidak memandangnya.

Dia kira bilang 'Sorry' bisa menyelesaikan semuanya ?!

"Gini deh, gue kasi tau kenapa gue lari kayak setan tadi.."

~~

Flashback.

"Eits! Kita taruhan gimana?" Ajak Kise. Kagami dan Himuro mengernyitkan dahi.

"Taruhan apaan?" Tanya Kagami.

"Gini. Yang bisa sampai kost duluan, bakal di traktirin sushi di perempatan jalan sono."

"Jadi, cuma 1 orang yang menang ?" Tanya Himuro. Kise mengangguk.

"Yep. 2 orang yang kalah ini yang bayar hihi.."

Kagami tersenyum lebar. Boleh juga, mumpung akhir bulan. Duit di dompet cuma seribuan lagi.

"Oke! Gue ikutan" kata Kagami antusias.

~~

Masih Flashback.

"Oii! Sama-sama kek larinya-ssu!" Keluh Kise.

"Bodo. gue mau nyusul [Name]" kata Kagami cuek.

"Ini kan jogging bukan lari marathon-ssu"

"Inget taruhan brooh"

Kagami tersenyum meledek. Sementara itu Kise udah ngos-ngosan. Himuro? Ah, tadi ada cewek-cewek yang lari sama dia dan dia pun tertinggal jauh dibelakang.

Namanya juga Mas Ganteng , si perantau dari Jepang ke Indonesia dan ngekost /?.

~~

"Terus gue ketemu lo yang lagi selonjoran di jalan. Mana itu kaki merah-merah lagi kan. Khawatir dong gue"

Aku tetap belum merespon. Biarlah dia bercerita. Udah terlanjur ngambek gara-gara dia.
"Be te we, gue sama Himuro sodaraan"

Tiba-tiba saja sebuah mobil pick up membawa besi dan mengeluarkan bunyi 'gluduk' saat melewati polisi tidur menjadi efek suara kekagetanku.

"SERIUS?!" Tanyaku dengan suara yang kencang (lagi). Kagami mengusap telinganya.

"Ho'oh"

Aku terdiam sembari berpikir. Sodaraan katanya? Masa iya Himuro si Mas Ganteng punya sodara sengklek yang punya alis cabang ?! Anak buangan kah?

"Be te we , Gue bukan anak buangan"

Lagi-lagi aku terkejut. Dia bisa baca pikiran?!

"Kagak. Setiap orang yang gue bilangin kalo gue sama Himuro itu sodaraan responnya pasti gitu" kata Kagami sambil duduk di sebelahku dan selonjoran.

"Cerita lu bisa jadi sodara dia gimana? Secara lo ama dia kan--"
Kagami membekap mulutku dengan tangannya.

"Iya iya gue tau. Ceritanya panjang. Males gue cerita ke lu." Kata Kagami sambil menjauhkan tangannya dari mulutku. "Lagian lu pasti nonton kurobas yang sisen 2 kan? Pasti tau lah kenapa gue sama dia bisa sodaraan"

Aku hanya manggut-manggut gak jelas. Iya , Kagami sama Himuro pas masih kecil kawaii-kawaii gimana gitu.

"Balik yok. Obatin kaki lu." Kata Kagami. Aku mengangguk.
Dia pun mengulurkan tangannya dan membantuku berdiri.

Sementara itu..

"Gila nih mereka! Ninggalin gua lagi" gerutu Aomine sambil berdiri di depan kost.

Lelaki itu dengan boxer ijo dan kaos singlet, membuat orang-orang lewat dk depan kost memandangnya seperti.. wtf.

Tbc

Buat yang gak tau selonjoran, itu artinya lurusin /?. Biasa orang suruh selonjorin kaki, berarti lurusin kaki /?.

ITS BEEN A LONG DAAY~
WITHOUT UPDATEE~~

Ada perasaan aneh waktu aku bikin part ini. Geli-geli gimana gitu/? Btw, readerchan disiksa kagami mulu. Kesian wkwk

Ini udah part 24 lho '3' cuma ingetin wkwk. Makin ujung makin gaje ceritanya, duhaii..

AKHIRNYA LIBUR, HUEHUE. Btw yg main get rich ato cso. Maen sama2 yok, sekalian ajarin. Aku masih newbie wkwk.

Nickname di getrich : Akiteru
CSO : Wizardcookie

Dah!

Sang Dukun,
Wizardcookie

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top