Bohong

Your pov

Kami berdua berjalan di koridor. Sunyi. Tidak ada yang membuka mulut. Aku juga gak suka suasana begini. Canggung.

Udaranya dingin. Membuatku menggosok kedua tanganku dan menempelkannya di kedua pipiku.

"Dingin ya?" Tanya Himuro. Aku menoleh ke arahnya dan menggosok belakang leherku.

"I.. Iya" jawabku.

"Berenti dulu deh" katanya sambil memegang tanganku.

Tubuhku pun terhenti setelah dia menyuruhku untuk berhenti berjalan.

Diambilnya tanganku yang satu lagi. Dia pun menggenggam kedua tanganku di depan wajahku dan meniupnya .

Hangat.

Genggaman tangannya yang besar dan hembusan angin yang dikeluarkan dari mulutnya membuatku hangat.

"Gimana?" Tanya Himuro sambil memandangku.

"U-Udah" jawabku terbata-bata.

"Udah apanya?"

Aku mengalihkan pandanganku. Mana mungkin aku tahan ditatapin begitu. Sama Mas ganteng lagi kan.

Aku melepaskan genggaman tangannya dengan kasar. Dia terlihat terkejut, namun kembali tersenyum.

"A-Aku ke kamar sendiri aja. 'dah deket kok" kataku. "Ma-Makasih ya"

"Oh. I..Iya."

Aku pun berbalik badan dan berjalan menuju kamarku. Aku sengaja mempercepat langkahku, biar langsung ke kamar. Masa bodo sama kepelecok atau apalah itu. Aku mau cepet-cepet masuk ke kamar.

Author pov.

Lelaki bertubuh besar itu membulatkan matanya. Apa yang dia lihat bukanlah rekayasa atau ilusi semata. Teman sekamarnya dengan perempuan yang ehem-- ia sukai -- saling berpegangan tangan. Bisa dibilang temannya menggenggam tangan perempuan itu.

Dia menghentikkan langkahnya dan mencengkram tiang yang ada di sebelahnya. Sampai si perempuan pergi meninggalkan temannya itu, dia pun berjalan perlahan menuju temannya.

"Muro-chin bohong" ucapnya pelan.

Temannya yang menyadari keberadaannya itu mengalihkan pandangannya ke asal suara tersebut.

"Atsushi?" Tanyanya. "Maksudku..apa?"

"Muro-chin berbohong"

"Bohong tentang.. apa?"

Temannya terlihat bingung. Sedangkan dia sudah menahan amarahnya. Dia mendecih.

"Bohong kalau kau tidak menyukai [Name]"

-

Aku merenggangkan tubuhku. Aku beranjak dari kasur dan melihat ke kalender yang bertengger di atas meja belajarku. Ya, ini hari libur. Tapi ini adalah hari tersibukku. Aku harus belajar untuk ujian semester yang diadakan besok.

"Sibuk nih" gumamku.

Aku mengedarkan pandanganku ke seisi kamarku. Rapi. Setidaknya tidak ada barang yang ada di lantai, buku-buku yang bertumpuk di atas meja belajar, dan kasur.. rapi kok. Kalo gini kan jadi banyak waktu belajar!

Tok tok..

Aku memutar bola mata malas. Disaat ingin memulai hari yang sibuk ini, kenapa ada orang yang ngetukkin pintu di pagi hari gini?

Aku berjalan menuju pintu kamarku dan membukanya.

"[Name]-cchii~"

Ah ya, suara itu. Lelaki berambut pirang itu berdiri di ambang pintu sambil melambaikan tangannya. Handuk kecil bewarna putih yang dikalungkan di lehernya membuatku bisa menebak kalau dia akan olahraga pagi. Jogging mungkin?

"Kenapa?" Tanyaku datar.

"Jogging bareng yuk~" ajaknya.
Aku menghela napas. "Yah.. gimana ya?"

"Aku tau kok, aku tau!" Kata Kise sambil merangkul pundakku.

"Sebelum belajar, mending olahraga dulu biar fresh."

Iya juga ya? Lagian.. udah lama gak olahraga. Aku menepis tangan Kise dari pundakku.

"Rame gak?"

Kise mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya ke dagu nya.

"Lumayan. 5 orang ada deh." Katanya sambil mengembangkan semua jari kanannya. "Aku termasuk lho hehe"

Aku ber-oh ria. Berapa orang yang ikut gak terlalu masalah sih. Tapi kalo ramai-ramai seru juga.

"Oke. Tunggu ya!" Kataku sambil mendorong Kise keluar kamar.

Aku pun menutup pintu kamarku dan mengganti baju tidurku.

-

Author pov

"Waah~ cuma segini yang ikut?" Tanya Kise. Dilihatnya Himuro dan Kagami yang berjalan ke arahnya.

"Emang si dakian ntuh kemana?" Tanya Kagami. Kise mengendikkan bahunya.

"Nyusul katanya" Kise menyandarkan tubuhnya di dinding. Dia lalu menyadari sesuatu. Dimana Bang Niji?

"Bang Niji kemana?" Tanya Kise lagi.

"Tau dah itu orang. Hawe. Dia yang ngajak, dia yang gak bisa" jawab Kagami sambil mendengus kesal.

Himuro terkekeh pelan sementara itu Kise merespon dengan jawaban 'Oh' panjang.

"Be te we, lo ajak [Name] ya?" Tanya Kagami. Kise mengangguk.

"Iya.. Gapapa kan? Dia juga harus jaga kesehatan biar ga sakit"

Kagami menaikkan sebelah alisnya, sedangkan Himuro memandang Kise bingung.

"Maksud lo ap--"

Kata-kata kagami terpotong saat kamu keluar dari kamar.

Rambutmu di kuncir kuda. Kamu mengenakan baju kaos putih lengan pendek dan celana hitam diatas lutut , jangan lupakan handuk putih kecil yang kamu pegang sekarang.

"Cuma segini ? Katanya 5 orang" kata mu sambil memandang ke Kise untuk memberi tau mu alasan.

3 laki-laki itu tidak bisa berkomentar apa-apa tentang penampilanmu sekarang. Just WOW /?. Tidak terlalu terbuka, dan tidak terlalu menampilkan aurat /?.

Kamu memiringkan kepalamu sambil memadang Kise yang tidak menjawab pertanyaanmu itu.

"Oh! Ya.. yang satu nya nyusul satu lagi gak bisa hehe" kata Kise sambil nyengir kuda. Kamu ber'oh' panjang sambil mengangguk-anggukkan kepala.

"Kalo gitu, ayo! Ntar kesiangan" ajak mu.

Kamu pun mulai berlari kecil meninggalkan mereka. Saat kamu sudah berada di ujung koridor, kamu berbalik badan dan melambaikan tangan ke arah 3 lelaki yang masih berdiri disana.

Mereka lalu saling berpandangan lalu tersenyum kecil. Semuanya ikut berlari mengejar dirimu yang sudah menuruni tangga.

Tbc

Nota :
'Hawe' . Kira2 ada yang tau ini artinya apa? 'w' . Itu kayak omdo atau omong doang gitu. Ngerti ga ? ._.

Haii~ sebelumnya aku berterima kasih yang sebesar-besarnya utk kalian yang udah mau nungguin update yang lama ini :"

Akhir2 ini kondisi badan akiecchi lagi gak fit. Tadi malem aja harus ditempelin koyo biar enakan tidurnya :"D /berasa udah tua/

Dan udah lama banget cerita ini dibuat . Dari bulan februari dan udah sampai 25k viewer :" duduh MAKASIH YA SEMUANYAA ~ ♡♡

Tebar lope,
Wizardcookie

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top