Acara makan-makan ~

"Udah selesai?"

Seketika itu juga aura hitam mengelilingi dapur. Sungguh, benar-benar sebuah suasana yang sangat tidak enak. Apalagi seseorang yang membawa aura hitam itu berada di belakangku.

"Dasar. Lama-lama gue jadiin bahan masakan dari daging kalian tau gak!"

Tiba-tiba Bang Niji datang dan langsung mengancam. Mana dia bawa pisau daging lagi!

"Turunin pisaunya Bang." Suruh Akashi.

"O-Oh iya. Sorry" Dia pun langsung menurunkan pisaunya dan menyembunyikannya dibalik punggungnya. Bang Niji bego'! Serem tau!

Sementara itu, kulihat wajah Kagami dan Aomine yang pucat dan mereka gemetaran.

"KITA JUGA KETAKUTAN WOI!" Seru mereka serempak.

"Masa bodo dengan kalian." Kata Bang Niji datar, namun menusuk.

"By the way, semuanya udah siap ya?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Udah kok! Semuanya udah beres." Jawab Bang Niji sambil mengacungkan jempolnya.

"Tinggal sayur dan lain lain"

Aku mengangguk paham. Aku lalu berjalan mengambil keranjang sayur yang kuletakkan di atas meja dapur (kalo dibilang meja juga bukan sih._.) dan membawanya keluar.

"Oh, apa kalian masih mau disitu?" Tanya Akashi.

Aomine dan Kagami saling berpandangan. Mereka lalu menjauh dan membuang muka. Aku tertawa kecil.

"Udah udah. Jangan sampe kemalaman lho acaranya" kataku.

Akashi mengangguk. Aku pun keluar dari dapur dan membawa semua sayur yang ada di dalam keranjang.

-

Acara makan-makannya pun berjalan dengan lancar. Masakan buatan Kagami emang enak! (Duh author juga mau dong TwT)

Semuanya juga saling bersenda gurau dan mengobrol bersama. Dan.. abaikan dua orang bersurai navy blue dan merah tua yang sedang guling-gulingan di luar kost/?.

"Jadi.. [Name] bakal balik ke rumah dong?" Tanya Takao. Aku melihat ke arah Takao dan mengangguk.

"Iya" jawabku sambil tersenyum."Kalo yang lain gimana?"

"Yah.. aku sih bakal sibuk sama pemotretan" kata Kise sambil berpangku tangan.

"Kalo aku mungkin bakal nemanin dia disini" kata Himuro sambil memegang pundak Murasakibara.

"Aku udah gede muro-chin. Gak perlu ditemenin" kata Murasakibara malas. Himuro hanya membalasnya dengan senyuman.

"Yaah.. gue sih bakal nemenin Shinchan disini. Iya ga?" Tanya Takao sambil menepuk pundak Midorima.

"Aku tidak perlu teman-nodayo" kata Midorima sambil menaikkan kacamatanya.

"Gyahahaha dasar" Takao tertawa sambil menepuk-nepuk pundak Midorima dengan sangat keras *coret*.

Perempatan muncul di dahi Midorima, tetapi dia hanya diam dan tidak membalasnya. *ea.

"Biasa. Banyak tugas" kata Bang Niji sambil menggaruk kepalanya.

Aku mengangguk paham. Kebanyakan semua disini masih tetap di kost. Jadi, kesimpulannya adalah.. di liburan semester ini hanya aku yang meninggalkan kost.

Bagaimana dengan dua orang yang sedang tampar-tamparan itu? Biarlah.. Biar waktu yang menjawab. (Apaan coba/?)

Aku menguap. Ku pastikan ini sudah lewat dari jam tidurku. Aku pun segera berdiri.

"Ah, aku duluan ya. Mau tidur, ngantuk" kata ku.

"Oke. Hati-hati ya" kata Kise sambil melambaikan tangannya. Aku mengangguk.

"Apa perlu ditemenin?" Tanya Himuro.

Aku terkejut dengan pertanyaan Himuro. Aku lalu menggaruk pipiku.

"Bo-Boleh" jawabku.

Himuro pun segera berdiri dan berjalan ke arahku.

"Tunggu ya. Mau antarin [Name] ke kamarnya"

Mereka semua mengangguk dan ada yang bergumam. Kami pun berjalan berdampingan menuju kamarku.

-

Author POV

Semuanya masih sibuk mengobrol dan dua orang lelaki yang guling-gulingan tadi sudah kembali duduk dengan damai *coret* , tidak. Mereka masih saling melemparkan tatapan sinis masing-masing.

"Kita bakal begadang nih ceritanya?" Tanya Takao sambil melirik jam tangannya.

"Terserah. Kalo pada mau tidur ya tidur aja" kata Bang Niji.

Takao melipat tangannya di belakang kepalanya lalu berbaring di atas karpet.

"Males ah. Mending disini"

"Angin malam sangat tidak bagus-nodayo" kata Midorima sambil menaikkan kacamatanya.

"Yaelah. Yang gak bagus itu buat si [Name]. Sayang, tar cantiknya ilang"

Midorima menghela napas dan tidak berkata apa-apa lagi.
Sementara itu seseorang merasa tidak tenang. Duduk salah, berdiri salah /?. Akhirnya dia pun memutuskan untuk minggat dari tempat itu.

"Aku mau nyusul muro-chin" kata Murasakibara sambil berdiri.

"Oh.. oke" kata Bang Niji.

Murasakibara pun pergi meninggalkan mereka yang masih bingung dengan seribu pertanyaan. Agak aneh karena tiba-tiba dia pergi begitu saja dengan perasaan gelisah seperti itu.

Tbc

Late updatee TwT
Maap ya, padahal uts udah lewat dr seminggu..

Judulnya juga duh.. aneh banget :"3

Terus.. chapter ini agak panjangan ya? Gapapa, author udah kelamaan gak update. Kangen ama mereka #elah.

Ayo ayoo, penasaran dong ama chap selanjutnya ? :3 tebak2 aja dulu ehehehe

Wizardcookie

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top