Chapter 1
Siang itu di Akita, di musim dingin dengan suhu yang merendah, salju yang menumpuk dan pohon-pohon yang mulai menggundul. Terlihat seorang perempuan bernama (l/n) (y/n) sedang menunggu sendirian di salah satu bangku taman.
"Liu mana ya? Sudah lewat setengah jam belum datang juga," gumam (y/n) sambil menghela nafas pelan, sudah terbiasa akan tingkah sahabatnya.
15 menit kemudian, terdengar langkah berat menuju kearah (y/n).
"Halo (y/n)-chan," sapa Liu Wei, sahabat (y/n)sekaligus senpainya.
"Liu darimana? Aku menunggu hampir satu jam lho," protes (y/n) sambil mem-poutkan bibirnya.
"Maaf (y/n)-chan, aku ada sedikit urusan sebelum kesini," balas Liu tak lupa sambil tersenyum. Liu kemudian duduk disamping (y/n).
"Hah, terserahlah. Jadi kenapa mengajakku bertemu?" tanya (y/n).
Perlahan ekspresi Liu berubah, ekspresinya mendatar dengan tatapan mata yang menajam.
"(y/n)-chan, apa kau tahu kalau akan diadakan reuni saat malam tahun baru nanti?" tanya Liu, mulai serius.
"Hm? Reuni apa?" tanya (y/n) sambil sedikit memiringkan kepalanya.
"Tim basket SMA Yosen," jawab Liu singkat.
Mendengar lagi nama sekolah itu, perlahan mengembalikan ingatan (y/n), ingatan tentang seseorang yang tak pernah dapat pergi dari hatinya sampai sekarang.
"(y/n)-chan?" panggil Liu, mencoba meyadarkan (y/n) yang sedang terjebak dalam ingatan masa lalunya.
"Eh? Maaf," ucap (y/n) pelan, sedikit menunduk menyembunyikan kesedihannya.
"Jadi, apa (y/n)-chan akan datang?" tanya Liu.
"Malam tahun baru ya? Hehe sepertinya aku sedang tidak ada acara, baiklah aku datang," jawab (y/n) sambil mencoba tersenyum, tidak mau mengecewakan sahabatnya itu.
"(y/n)-chan tau kan.." Murasakibara memberi jeda sejenak. "disana ada.. Himuro," sambung Liu pelan.
(y/n)menghela napas berat, kemudian mengangguk pelan.
"Ya, kau tau kan aku tak bisa mengubah hal itu, dan juga.. aku tidak mungkin tidak datang hanya karena dia," jawab (y/n).
Liu mengangguk maklum, memahami kalau suatu kesalahpahaman di masa lalu itu masih menyakiti sahabatnya.
"Baiklah, aku akan menjemputmu," ucap Liu sambil beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan (y/n) yang masih mencoba menenangkan diri dari rasa sakit yang kembali menghujani hatinya kala teringat peristiwa itu.
"2 tahun telah berlalu, dan kau masih juga belum pergi dari hatiku ya, Himuro Tatsuya-kun," gumam (y/n) sambil melangkah pergi dari taman itu dan pulang.
***
Tbc desu~~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top