03

Dua jam.

Itulah waktu yang dibutuhkan mereka untuk membersihkan diri. Sebenarnya tak butuh waktu lama, tapi karena Zeno berlari-larian di dalam pemandian dan tidak sengaja menginjak sabun yang membuatnya terhantuk ke dinding.

Kalau hanya sekedar itu, bukan masalah bagi Zeno yang punya tubuh undead. Tapi, masalahnya ia tak sengaja melemparkan sabun itu ke kepala orang yang sedang berendam. Dan kebetulan sekali orang itu adalah korban nadai* yang membuat orang itu mengamuk--maksudnya menciprat-cipratkan air--ke Zeno.

*sejenis narkoba

Mereka yakin sudah memusnahkan nadai. Tapi, mengapa masih ada orang yang menggunakannya? Hak dan Jae-ha pun memutuskan untuk mengikat pria itu dan menitipkannya pada pemilik pemandian tersebut.

Tidak sampai disitu saja, ternyata saat Hak dan Jae-ha mau masuk, mereka bertemu dengan pria yang paling tidak ingin ditemui oleh Hak.

"Sedang apa kau disini, Soowon?" tanya Hak berusaha untuk tetap tenang.

Pria bernama Soowon itu tersenyum dan menjawab, "Bukannya sudah jelas? Tentu saja beristirahat dan membersihkan diri."

Kemudian, Soowon masuk diikuti pria dibelakangnya yang memiliki luka di wajahnya. Jae-ha berusaha menenangkan Hak yang sudah cukup membara. Keduanya pun akhirnya masuk ke dalam.

Tidak cukup sampai disitu saja. Ki-ja dan Shin-ah yang lebih dulu berendam sudah tak sadarkan diri akibat panasnya air. Hak dan Jae-ha lagi-lagi harus membawa keduanya keluar untuk dititipkan kepada pemilik pemandian.

Hak dan Jae-ha masuk kembali setelah memastikan keselamatan rekan seperjalanan mereka. Akhirnya keduanya pun bisa menikmati waktu dengan damai.

Saking damainya, keduanya malah tertidur. Yun yang sudah keluar dan menunggu, terpaksa masuk untuk sekedar membangunkan dua orang tersebut.

Hak dan Jae-ha pun keluar dari tempat itu, tapi tak menemukan keberadaan rekan-rekannya. Kemudian Yun memberitahu bahwa mereka sudah disana terlebih dahulu akibat lelah menunggu.

"Kalian kok tidak menunggu kami?" ujar Hak dan mengambil tempat di samping Yona. Modus atau apalah namanya, meski Hak bilang itu untuk melindungi Yona.

Jae-ha pun duduk di sebelah kanan Lain. Kebetulan sekali sebelah kiri Lain adalah Ki-ja, sang adik tercintanya Lain. Jae-ha hanya bisa memasang senyum palsu khasnya.

"Kita sudah melewati banyak hal ya," ujar Yona tiba-tiba dan membuat yang lainnya ikutan berbicara.

"Sudah setahun sejak aku dan Yona bertemu," ujar Ki-ja dan diikuti anggukan rekan lainnya.

Lain menyahut, "Mungkin aku tak pantas berbicara ini karena kita baru saja bersama-sama selama empat bulan, tetapi aku senang bisa bertemu dan mengenal kalian."

Yona langsung berlari ke arah Lain dan memeluknya. Keduanya menangis. Jae-ha memutuskan untuk berpindah ke sebelah Hak. Jae-ha tak ingin mengganggu kebersamaan mereka.

Shin-ah yang diam sedari tadi, berceletuk, "Sebentar lagi kembang api muncul." Dengan mata supernya, Shin-ah bisa melihat dari kejauhan.

Semua yang sedari tadi sibuk masing-masing, langsung memusatkan mata mereka ke langit bertebaran kembang api. Jae-ha yang penasaran dengan keadaan Lain dan Yona memutuskan untuk menoleh ke arah keduanya.

"Cantik," gumam Jae-ha. Hak yang berada disebelahnya langsung menatap Jae-ha seram. Hak memutuskan untuk berpindah tempat di sebelah Zeno. Ia takut jika harus jadi korban Jae-ha.

Shin-ah yang melihat adegan tersebut, menepuk pundak Jae-ha. "Sabar. Kenyataan itu memang sulit." Shin-ah pun ikut memindahkan dirinya ke sebelah Zeno. Mungkin Shin-ah takut jika harus jadi korban pelampiasan Jae-ha akibat Hak.

Jae-ha yang bingung, memutuskan untuk duduk di sebelah kiri Ki-ja. Hak yang melihatnya hampir saja berteriak untuk memperingatkan, tetapi sedetik kemudian dia memutuskan untuk mengamatinya.

"Ada apa, Jae-ha?" tanya Ki-ja.

"Hak dan Shin-ah bertingkah aneh dan meninggalkanku," jawab Jae-ha dan matanya tidak sengaja melihat Lain tersenyum dengan mata berbinar-binar.

"Manis," gumam Jae-ha yang masih bisa di dengar Ki-ja. Hak yang melihatnya kini menarik Ki-ja menjauh tak lupa dengan putri kesayangannya. Hak takut Ki-ja harus jadi korban Jae-ha. Kalau putri? Ia hanya berusaha mengamankan.

Jae-ha kini menatap Hak heran. Hak yang melihatnya langsung memalingkan wajahnya. Hak segera membawa rekan sepernagaan Jae-ha menjauhi Jae-ha tak lupa dengan Yun.

Jae-ha hanya bersama Lain sendirian. Mungkin Hak lupa dengan Lain. Tapi, Jae-ha berpikir jika Hak membantunya untuk berduaan dengan Lain. Jae-ha mengucap terima kasih dalam hatinya pada Hak. Hak yang berada di tempat lain langsung memberdirikan bulu kuduknya.

Salah paham memang mengerikan.

To be continued.

Hak ^

Shin-ah ^

Soowon ^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top