*||1/15||*

Pertemuan pertamaku dengannya...

__________

"Strawberry Shortcake ukuran kecil satu."

Kini, Tsukishima sedang berada di toko kue tak jauh dari sekolahnya, SMA Karasuno di distrik Miyagi.

Berhubung pelatih Ukai sedang sakit dan Takeda-sensei yang sedang sibuk, maka kegiatan eskul Voli Karasuno untuk hari ini diliburkan, membuat Tsukishima menyempatkan diri membeli kue kesukaannya sebelum pulang kerumah.

Yamaguchi tidak ikut dengannya, karena dia harus pergi ke tempat Shimada-san untuk berlatih jump float serve.

Tsukishima mengamati penjuru toko kue, selagi menunggu pesanannya datang. Tentunya, setelah si pelayan pergi untuk mengambil pesanannya.

"Semuanya menjadi seribu dua ratus sebelas yen delapan sen."

Tsukishima mengernyit heran, begitu mendengar uang yang harus dibayar. 'Semahal itukah kue yang kubeli? Kurasa tidak.'

Tsukishima diam-diam melirik ke kasir tepat di sebelahnya, dari sudut matanya terlihat sesosok gadis bersurai (h/c) (h/l) yang mengambil dua kotak sedang berisikan kue yang dipesan oleh gadis itu.

"Ini pesanannya."

Tsukishima kembali mengalihkan pandangannya. Sudah tertata rapi Strawberry Shortcake pesanannya didalam kotak berwarna putih yang dibungkus plastik bening di atas nampan.

Tsukishima mengambilnya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dirinya kini kembali melirik, ralat, melihat gadis disebelahnya sedang mengobrak-abrik tas tangannya dengan ekspresi panik yang sangat kentara di wajahnya.

Dengan otak pintarnya Tsukishima menyimpulkan, 'Pasti dompetnya tertinggal.'. Tepat seperti dugaannya, dompet gadis itu tertinggal.

"E-etto... G-gomen, s-sepertinya dompetku tertinggal di rumah."

Tsukishima bisa melihat wajah gadis itu yang memerah, mungkin karena malu. Semburat merah tipis muncul di kedua pipi tirus Tsukishima, gadis itu terlihat imut di matanya.

Segera ia memasang ekspresi datarnya kembali. Tanpa pikir panjang, Tsukishima meletakkan uangnya sama dengan apa yang diucapkan kasir tersebut untuk membayar semua pesanan milik gadis itu, dan juga pesanannya.

"E-eh, T-tunggu! Kamu tidak per-..."

"Jangan dipikirkan, Anggap saja Dewi Fortuna sedang berada di pihakmu sekarang." potong Tsukishima cepat, karena dirinya tahu jika gadis itu akan menolak bantuan darinya.

Tsukishima masih memasang ekspresi datarnya, yang dibuat-buat, lalu melenggang pergi dari toko kue sambil membawa Strawberry Shortcake pesanannya.

"A-ano..."

Sebelum dirinya keluar dari toko, sebuah suara feminim memanggil Tsukishima yang membuatnya mau tak mau harus berhenti.

Tsukishima menoleh kebelakang, melihat gadis itu menunduk malu dengan wajah yang masih memerah.

"S-siapa n-namamu, k-kalau boleh tahu?"

"Tsukishima Kei."tanpa basa basi Tsukishima menjawabnya.

"N-namaku (Name) (Surname), T-terima Kasih atas bantuannya, Tsukishima-kun." (Name) terseyum manis, membuat pipi Tsukishima lagi-lagi bersemu merah.

Tanpa membalas ucapan (Name), Tsukishima segera pergi dari toko kue, menenggelamkan wajahnya pada syal hitam yang dipakai utnuk menutupi pipi yang bersemu, juga jantungnya yang tak bisa berhenti berdetak dengan cepat.

'Apa yang terjadi denganku?'

__________


Sangat tak terduga.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top