Fall it Down
Win bermain di tebing tempat dimana dia biasa menghabiskan waktu dengan joss. Dengan keputus asaan win memilih untuk melompat dari tebing itu. Bukan untuk bunuh diri sebenarnya.
Hanya untuk mebghilangkan suara Bright yang selalu memenuhi kepala dan pikiranya. Win ingin tenang. Win ingin bebas.
Jika ini pilihan Bright kenapa Harus Win yang menerita.
"Bright, jika kau mencintaiku. Seharusnya kau tetap tinggal dan menemaniku."
Akhir-akhir ini memang Win sering menceburkan diri kedalam laut. Tidak tanggung-tanggung, Win melompat dari tebing biasa Joss dan teman-temannya berlatih.
Win akam berakhir pingsan setelah cukup lama berenang tanpa menghirup oksigen ke permukaan.
Dan Jimmy akan menolongnya. Ketika Win tersadar, dia akan terbangun di rumah Joss.
Namun berbeda kali ini. Win tidak sadarkan diri selama 4 hari.
Joss dengam sabar menungguinya dengan tangan masih di balut Gips. Bahkan Joss tidak akan beranjak sebelum Win tersadar.
Seperti itulah kegiatan Win akhir akhir ini.
"Win, kau sudah bangun?"
"Enghh, Joss."
"Maafkan aku jika terus-terusan merepotkanmu." Ucap Win sambil memegangi kepalanya.
"Tak apa, Win. Ah makanlah bubur ini, Daddyku membuatkannya untukmu."
"Dimana paman?" Tanya Win sembari beringsut. Mendudukan dirinya.
"Ada, sedang membelah kayu bakar."
Dengan telaten Joss menyuapi Win.
"Joss, sudah. Aku tidak mau."
"Satu suap lagi, Win."
Win menurut.
"Sudah, Joss."
Joss meletakan mangkuk di nakas.
"Sekarang, istirahatlah."
Joss menyelimuti Win dan bangkit untuk meletakan mangkuk bekas tadi ke dapur.
Joss mrnghampiri Luke di halaman belakang
"Apakah dia sudah siuman?"
Tanya Luke di sela sela membelah kayunya.
"Sudah, tapi masih sama. Dia belum sepenuhny melupakan Bright." Keluh Joss.
"Kau perlu bersabar nak, tidak semua yang kau inginkan harus menjadi milikmu, bukan? Malah kadang sebaliknya, dengan melihatnya pun kita bahagia. Sekarang pergilah, temani Win."
Joss menurut, dia masuk kembali kekamar.
Dilihatnya Win yang sudah terlelap. Joss mendekati Win dan membenarkan selimutnya.
-------
Hari ini Win habiskan berbaring di kamar Joss, tentu saja di temani oleh Joss.
Dan kebetulan hari ini Gips di tangan Joss dibuka. Sebenarnya Joss sudah bisa membuka Gipsnya dari kemarin-kemarin, hanya saja dia ingin mendapatkan perhatian Win. Jadi dia membiarkan Gipsnya tetap membalut di lengan kirinya.
Joss adalah Werewolf, dimana Regenerasi sel-sel pada tubuhnya jika terluka akan cepat pulih dan hanya memerlukan waktu beberapa hari untuk pemulihan.
"Win, kau mau menemaniku?" Tanya Joss. Gipsnya sedang di lepas oleh dokter Gawin.
"Memangnya mau kemana?" Tanya Win masih dengan wajah khas tidurnya.
"Tidak kemana-mana. Hanya memperbaiki kuda besi di pekarangan belakang."
"Kita akan jadi montir?!?!" Tanya Win yang seketika tersenyum cerah.
"Yash, kita akan menjadi montir hari ini. Dan setelah itu mari kita berjalan jalan sambil menaiki motor."
Jawab Joss.
"Nah, selesai. Dan coba gerakan tanganmu, nak." Perintah dokter.
"Sepertinya sudah pulih, karena tidak ada masalah. Aku pamit, sampaikan salamku kepada Luke." Dokter Gawin meninggalkan Win dan Joss.
Joss memang sengaja memanggil Dokter Gawin kerumah dan melepaskan Gipsnya di kamarnya yang di tempati Win.
"Terimakasih, Dok. Akan aku sampaikan kepada Daddy." Jawab Joss dan hendak bangkit untuk mengantar Dokter Gawin sampai ke halaman.
"Ah, tidak perlu kau antar. Kau temani saja pemuda manis ini, Joss."
Dokter Gawin berlalu sambil mengerling nakal ke arah Joss.
"Nah, sekarang ayo cuci mukamu. Aku akan menunggumu di gudang halaman belakang."
"Tunggu aku lima menit, Joss. Aku akan selesai dalam lima menit." Sahut Win sambil berlalu ke kamar mandi.
--------
"Nah sekarang tolong bantu aku mengambil perkakas disitu, Win." Perintah Joss kepada Win.
Dengan semangat Win berjalan ke pojokan.
"Dimana, Joss."
"Itu, di kotak itu. Tolong bawa kemari."
"Ah, aku menemukanya."
Keekkkkk.
"Aarghhh, punggungku!" Win berteriak setelah mencoba mengangkat kota perkakas yang di maksud Joss.
"Win! Kau tak apa?!" Tanya Joss panik dan langsung mendekati Win.
"Aku tak apa, Joss. Hanya saja punggungku sedikit kaget tadi. Mengapa kau tak bilang bahwa kotaknya seberat ini." Keluh Win.
"Yasudah, biar aku yang mengangkat. Kau duduk saja di kursi itu." Joss menunjuk kursi dari kayu si sebelah motor Harley yang hendak di perbaikinya.
"Kenapa kau terlihat biasa saja Joss. Padahal itu sangat berat." Tanya Win.
"Itu karena badanmu terlalu kurus, Win."
"Ah, benar juga. Aku bahkan sudah lama tidak makan Steak milih Paman Sam."
"Maka dari itu, lepaskan dan lupakan. Sekarang mari kita perbaiki motor ini dan ubah kebiasaan burukmu menerjunkan diri. Itu sangat bahaya jika kau tau."
"Ya aku tahu, Joss. Maaf jika merepotkanmu."
Mereka mulai berkutat dengan alat-alat mekanik. Win tentu saja hanya melihat, dan Joss yang menyelesaikan semuanya.
Benar kata Joss, lepaskan dan lupakan. Sepertinya memang Bright sudah tidak peduli lagi dengannya.
Bahkan jika dia terjun dan benar-benar tenggelam sekalipun.
---------------
Kabar tenggelamnya Win sampai kepada telinga Bright. Dan dia benar-benar putus asa sekarang.
Dengan kenekatan, Bright mendatangi Mansion milik Volturi yang bisa membunuhnya.
Tanpa basa-basi, Bright mengutarakan niatnya.
"Aku disini untuk menyerahkan diri kepada kalian. Bukankah kalian membeci aku yang munafik ini?"
"Tentu saja, dengan senang hati, Bright. Tapi apa kau yakin dengan keputusanmu itu?" Tanya salah satu dari sekumpulan lima orang yang di hadapannya.
"Tentu saja, Drake. Bukankah aku ini hanya raga yang di kuasai oleh iblis-iblis haus darah? Lalu untuk apa aku hidup jika orang yang mampu memberiku kehidupan saja sudah tidak ada?"
"Hahahahaha. Kau bodoh, Bright. Kau adalah Vampir terbodoh yang pernah ada. Bahkan kau tidak bisa merasakan bahwa pasanganmu benar-benar mati atau tidak. Itu sangat lucu." Ejek Frank.
"Aku memang bodoh. Aku sudah mencintai yang bukan takdirku." Jawab Bright putus Asa.
-------
"Selesai. Dan mari kita coba." Seru Joss.
Tapi sebelum mencoba. Win entah dapat bisikan dari mana.
'Bright membutuhkanmu, dia akan mati.'
Win memberitahu Joss bahwa Bright membutuhkannya.
"Joss, aku tahu Bright dimana. Antar aku kerumah Daddy Mew. Sekarang."
Titah Win kepada Joss.
Permulaan yang baik, sebagai penjajalan hasil modifikasi Joss. Sekalian dengan menjemput Bright untuk pulang.
---------
Disinilah Win sekarang. Di rumah keluarga Jongceveevat.
"Antarkan aku menemui Bright, Dad. Aku mohon." Bujuk Win kepada Mew.
"Tapi itu berbahaya Win." Mew tetap pada pendiriannya.
"Tapi, Dad. Bright membutuhkanku. Jika aku harus mati. Maka biarkanlah aku mati. Jika takdirku harus menjadi Vampir, maka biarkan aku menjadi seperti kalian. Biarkan itu terjatuh kepada takdirku dengan semestinya. Tolonglah." Win memohon dengan mata berkaca-kaca.
"Baiklah, kita berangkat." Final Mew.
"Joss, kau ikut atau akan tinggal?"
"Aku akan mengawal kalian di belakang bersama Jimmy dan yang lain. Kalian berangkatlah." Ucap Joss
------------
Dilain tampat, Bright tengah terkapar tak berdaya setelah memancing kemurkaan Drake dan kawanannya.
"Masih ingin lebih dari ini, Bright." Tanya Drake sambil mencekik leher Bright kuat.
Bright hanya diam. Tanpa mebalas bahkan tanpa perlawanan sedikitpun.
"Baiklah, ini ke inginanmu sendiri, Bright."
Tepat setelah Drake akan mengoyak jantung Bright. Seseorang menghentikannya.
"Hentikan!" Teriak Mew.
"Bawa, Bright pulang bersama dengan Win. Biar Daddy hadapi mereka."
Saint yang mendengar perintahnya langsung mengangkat Bright dan membawanya pergi bersama Win dan Toptap.
Entah selanjutnya apa yang terjadi. Win tidak tahu, yang jelas dia sangat khawatir dengan Bright.
-
-
-
Tbc.
Hay hay, apdetan Tengah malem nih, eheheehee.
Gimana part ini? Maap kalo ngebosenin.
Jangan lupa Vote dan komentarnya sayang.
JinTomang_
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top