Perkumpulan Akik

Lagu: Run Run Rebel oleh Hidden Citizens ft ESSA

–Ree–

Lokasi: Lembah Penyihir Putih

Suara Dale menggema di seluruh ruangan. Terlihat jelas bahwa pria itu cukup bangga dengan penjelasan 'Aliansi' yang mereka miliki. 

"Aliansi ini terbuat karena kami tidak setuju dengan keputusan Jagrav yang hampir membumihanguskan semua pemagis. Namun kami juga tidak setuju dengan pemberontakan Pangeran Rangga yang seakan tidak memberi ruang pada para pemagis yang sudah memakan nyawa manusia."

Ree sedikit tersentak mendengar hal itu. Ia melipatkan tangan di depan dadanya, sedikit memeluk dirinya sendiri. Semua tatapan mata terarah padanya dan Kairav. Pada kedua orang yang telah menggunakan nyawa manusia sebagai ganti magis di ruangan itu. 

"Ah, maaf," kata Dale, "Maksudku, terpaksa menggunakan nyawa manusia." Mata pria itu menatap Ree dan Kairav. 

"Mari saya perkenalkan satu per satu," kata Dale. Pria itu mulai dari memperkenalkan Adipati Galih yang berdiri di samping Penyihir Putih. Di samping Adipati Galih adalah seorang menteri kerajaan dari Lixi dengan istrinya, Dao Li dan Mei Li. 

Ree menatap lekat Mei Li. Kemiripan perempuan itu pada Xi begitu kentara. Dan ketika Ree mendengar nama marga Li... ia tahu siapa mereka. 

"Kalian... orang tua Xi, bukan?" tanyanya tiba-tiba. 

Mei Li terlihat tidak nyaman mendengar nama itu. Sementara Dao memberikan tatapan dingin pada Ree. "Pria itu tidak pernah menjadi bagian dari keluarga kami."

Ree tertegun mendengar itu. Ia berusaha menahan tatapan Mei Li, berusaha mencari tahu ekspresinya. Perempuan itu justru semakin bersembunyi di balik tubuh Dao. Ree tahu Xi diasingkan dari keluarganya dahulu sekali. Karena dia adalah anak di luar pernikahan. Dan di Lixi, hamil di luar nikah adalah tabu. Apalagi karena ayah kandung Xi bukanlah seorang yang berasal dari keluarga berada sementara ibunya adalah keturunan bangsawan. 

Mengencangkan genggamannya, Ree berani berkata lantang, "Kalau begitu itu adalah kerugian untukmu. Karena Xi adalah pria yang menakjubkan." Ree akhirnya dapat menahan tatapan Mei, "Dia adalah pemuda yang sangat baik."

Dao mendecakkan lidahnya tidak suka. "Tch. Menakjudbkan? Terakhir yang kudengar dia menjadi pekerja sewaan dan menjadi pahlawan jadi-jadian." Matanya tersirat penuh kebencian pada Xi. Dan Ree tentu saja tidak menyukai hal itu. 

"Xi meninggal berusaha menghentikan Nareen!" teriaknya sembari memukul meja bundar itu. Matanya membelalak tidak terima pada perkataan Dao. "Kau yang tidak tahu apa-apa soal hari itu–"

"Putri Pertama," panggil Penyihir Putih dengan nada memperingati. 

Ree menatap marah pada Dao, terutama pada Mei yang seakan diam saja ketika Dao merendahkan putranya. Memang Xi adalah anak dari hubungan tabu. Namun selama Ree hidup, ia tidak akan membiarkan pemuda itu dikenang hanya karena kelahirannya yang tabu. Ada banyak sekali segi pemuda itu yang menakjubkan, yang menginspirasi. Bila saja mereka tidak terlebih dahulu dikelabui oleh cara kelahiran seseorang. 

Bila saja seluruh dunia tidak melihat asal-usul dan latar belakang terlebih dahulu... lihatlah orang itu sejatinya. Lihatlah perbuatannya. Lihatlah keseluruhan dirinya yang ia bangun sendiri dan bukannya melihat hal-hal yang tidak bisa ia ubah dari dirinya. 

Xi bahkan adalah orang yang memberikan semangat hidup pada gadis yang sudah kehilangan seluruh keluarganya. 

Dao hanya balas menatap. Pria itu seakan sudah bosan dengan perdebatan mereka. Ree ingin berkata lebih tetapi tiba-tiba Raja Anatol meluncurkan pertanyaan, "Aku dengar ada masalah di kerajaanku?" 

Ree melirik Raja Anatol yang terlihat masih cukup muda di balik jenggotnya yang panjang. 

"Ah iya, Raja," kata Mercurio, "Ree menemukan anak-anak yang ternyata diperjualbelikan secara ilegal di Pelabuhan Ferrinde."

Kemarahan Ree sedikit mereda ketika mengingat anak-anak polos yang mereka berhasil selamatkan. 

"Bagaimana itu bisa terjadi?" tanya Raja Anatol geram. Bayangkan saja operasi yang begitu mengerikan terjadi di bawah batang hidung sang Raja. Padahal Raja telah mempercayai Lord Baysil tapi lihatlah perbuatan bawahannya. 

Kairav menjelaskan apa yang mereka ketahui dari operasi Lord Baysil dan Po. Ia juga memberitahu Raja bahwa mereka telah mengirimkan peringatan pada bangsawan-bangsawan yang terlibat di operasi itu. 

Raja Anatol mengangguk. Namun kemudian ia menatap tajam pada Ree dan Kairav. "Berikan aku list nama semua yang terlibat. Tapi lain kali aku tidak akan melihat dengan baik perbuatan kalian yang main menghakimi di tanah orang." 

Tidak ada terima kasih. Hanya peringatan karena raja itu merasa kekuasannya dihina ketika Ree dan Kairav langsung main tangan sendiri. 

Rahang Ree mengeras kembali. Namun Kairav meremas tangan Ree di bawah meja bundar, membuat gadis itu menahan kata-kata yang sudah menari di ujung lidahnya. Kai tidak tersenyum pada Raja Anatol tetapi ia berkata, "Baik, Raja. Tapi aku akan berkata, terkadang intervensi dari luar diperlukan bila kelabut di dalam sudah terlalu kental."

Sebuah peringatan yang puitis, pikir Ree. Ia menatap tatapan Kairav dan sedikit tersenyum, tanda Ree menyukai jawaban Kairav. 

"Oh, dan kami juga baru saja mengetahui bahwa selama ini tidak pernah ada kapal dari kontinen lain ataupun kapal kita yang dapat mencapai kontinen lain," kata Kai sembari menatap Raja Anatol. "Kenapa kita tidak pernah diberitahu soal ini?"

Raja Anatol dan penasihatnya saling bersitatap. Mereka terlihat ragu. "Kami pun juga sedang menginvestigasi. Hanya saja selama aku berkuasa, aku tidak pernah berhasil mengunjungi kontinen lain."

Seakan perkataan Raja Anatol adalah sebuah pemicu, Dao pun berkata, "Sama! Lixi pun tidak pernah memiliki koneksi dengan kontinen lain. Generasi demi generasi ini sudah menjadi pertanyaan kami tapi kami kira itu karena ada makhluk laut yang akan memakan semua kapal yang berlayar terlalu jauh dari Lixi. Kami baru tahu bahwa di sudut lain kontinen, negara lain mengalami permasalahan yang sama."

"Judistia pun tidak pernah melakukan hubungan dengan kontinen lain," kata Galih sembari berpikir, "Kapal terakhir yang mendarat dari kontinen lain adalah..."

Semua pandangan mata mengarah pada Kai. 

"Kapal Manusia Abadi," jawab Kai. "Kupikir ini aneh pula. Mungkin ada hubungannya dengan kenapa semua manusia dari kapal itu memiliki umur yang panjang di kontinen ini."

Di saat semua orang sedang berusaha memikirkan misteri baru itu, Ree memperhatikan gerak-gerik Penyihir Putih. Anielle terlihat terlalu tenang, mengawasi seluruh ruangan. 

"Apa kau tahu sesuatu, Penyihir Putih?" tanya Ree. 

Anielle menatap Ree lurus. "Kai ada benarnya. Umur manusia abadi berhubungan dengan alasan kenapa tidak pernah ada kapal dari kontinen lain. Juga ada hubungannya dengan ramalan."

"Jadi kau tahu jawabannya?" tanya Raja Anatol sedikit kaget. Dao dan Galih pun terlihat terkejut. 

Penyihir Putih berkata, "Bagaimana bila kita selesaikan perkenalan Aliansi terlebih dahulu dan beritahu Putri Pertama apa tujuan kita sebenarnya? Aku akan jelaskan setelah semua orang berada di halaman yang sama." Semua orang lain seakan menurut. 

Ree mengerutkan alisnya. Hal ini begitu aneh. Tidakkah menurut mereka aneh melihat Penyihir Putih sudah mengetahui semua jawaban dari misteri yang mereka temui? Namun entah kenapa mereka semua seakan mengikuti semua perkataan Anielle, mempercayai penyihir itu. Mereka pun terdiam setelah Penyihir Putih berbicara. Padahal permasalahan tidak pernah berhubungan dengan kontinen lain adalah sesuatu yang masif, bukan? Kenapa Penyihir Putih menyembunyikan itu dari mereka dan mereka tidak berusaha mendesak lebih penyihir itu?

Sama seperti Ree yang dulu mempercayainya. 

Mereka tidak tahu, bahwa Aniella adalah pembohong. 

Bahwa kata-kata manisnya adalah perangkap untuk rencana aslinya. 

Aliansi? pikir Ree, lebih seperti perkumpulan akik-akik yang rabun dan seakan demensia sehingga mengikuti semua perkataan Penyihir Putih begitu saja. 

Seakan merasa terpanggil, Dale membersihkan tenggorokkannya kemudian berkata, "Baik mari kita lanjutkan perkenalan kita pada Putri Pertama."

"Kebijakan Jagrav maupun aksi pemberontakan Rangga, sudah jauh lebih banyak pemagis gugur belakangan ini. Kita semua yang berkumpul di sini adalah pemagis dan kita sadar sistem yang sekarang berlaku bobrok adanya."

Dale terdiam. Sejenak, hanya keheningan yang menyelimuti satu ruangan itu. 







–Bersambung–

ᴀᴋɪᴋ? 

ᴘꜰꜰᴛᴛᴛᴛ  

ʜᴜᴍᴏʀ ʀᴇᴇ ꜱᴇᴍᴀᴋɪɴ ʙᴇʀᴋᴇᴍʙᴀɴɢ  ᴋᴀᴍɪ ᴘᴜɴ ʙᴀɴɢɢᴀ   

ꜱᴀʟᴀᴍ, 

ᴘᴀʀᴀ ʙᴀʏᴀɴɢᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴍᴇɴᴇʀᴛᴀᴡᴀɪ ʀᴇᴇ.



rabu kamis mungkin aku ga bisa up ya karena aku lagi minggu presentasi riset :))) cek wall untuk info lebih lanjut <3

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top