Kekasih Lama Kairav
Lagu: I Will Find You oleh Audiomachine
Kairav membuat sulur air nya memasuki celah-celah jendela dan membuka jendela itu dari dalam. Ketika jendela terbuka, ia membantu Ree untuk menapakkan kaki di ruangan tersebut terlebih dahulu sebelum dirinya.
"Kenapa kau tidak menggunakan trik itu ketika kita ke mengunjungi Lord Baysil?"
Kairav menutup jendela serta menguncinya dari dalam.
"Karena melihatmu berjalan dari pintu depan, mengalahkan semua prajurit, lebih keren."
Ree memutar bola matanya. Kemudian ia fokus memperhatikan ruangan yang telah ia masuki.
Ruangan itu cukup luas. Tidak banyak furnitur. Hanya sebuah meja kayu, papan kayu, sebuah rak buku kecil di pojok, sebuah lemari sederhana, dan sebuah kasur di bagian kiri ruangan. Di sebelah kanan, sebuah pintu yang Ree duga mengarah ke kamar mandi terlihat.
"Ini bangunan milikmu?" tanya Ree sembari berjalan ke arah meja yang membelakangi sebuah papan kayu yang memperlihatkan sebuah map kontinen.
"Bukan. Ini bangunan milik George," kata Kairav, "salah satu anaknya Melissa. Aku menyewa satu lantai di atas pub miliknya."
Ree memutar badannya cepat untuk menatap Kai. "Anakmu? Kau punya anak??" serunya.
"Tentu saja bukan," kata Kai, "George adalah anak Melissa dengan suaminya."
"Oh," sahut Ree, "Karena tadi kau berkata Melissa adalah kekasihmu."
Kai menggaruk kepalanya. "Ya... kita pernah berhubungan tapi lama sekali. Hubungan dengan seorang yang abadi tidak akan pernah berhasil."
"Jadi kalian putus?"
"Kau penasaran?" tanya Kai dengan nada jenaka.
Ree langsung memutuskan pandangannya dengan Kairav. Pura-pura menatap map yang terpajang di kamar itu.
"Melissa adalah salah satu orang yang membantuku pertama kali ketika aku datang di lembah ini," Kairav mulai bercerita. Meski Ree masih pura-pura menatap map, telinganya mendengarkan dengan seksama.
"Perbuatan lembutnya dan kepeduliannya menggerakan hatiku," kata Kai, "Dulu aku adalah pria yang pemarah. Karenanya aku sedikit dapat melihat warna-warni di hal-hal yang kecil."
"Kau mencintainya?" Ree tidak kuasa menahan pertanyaan itu. Ia mengutuk lidahnya yang keceplosan.
Kairav tidak langsung menjawab. Dan Ree tidak mau melihat Kairav.
"Kalau aku menjawab ya, apa kau akan keberatan?"
Ree mendengus, "Untuk apa aku keberatan?" tanyanya, berusaha berkata dengan nada jenaka. Meski Ree tahu Kai baru saja bertanya serius padanya. Dan jujur saja, Ree tidak tahu harus menjawab apa.
"Aku menyayanginya," kata Kai jujur, "Seperti kau menyayangi Andreas."
Kai lanjut berbicara, "Setelah istri pertamaku, aku sudah tidak bisa mencintai siapapun lagi."
Ree tersentak mendengar hal itu. Baru pertama kali, ia mendengar Kairav telah menutup hatinya. Jadi tidak mungkin ada celah untuk cinta bersemi di hatinya?
Lalu kenapa Kai melakukan semua hal-hal kecil itu untuk Ree? Menemaninya, memastikan dirinya selalu memiliki makanan dan merasa hangat. Dan ia menyentuh pipi Ree di hutan waktu itu.
Apa maksud buyut ini kalau begitu?
Ree mengutuk dirinya karena memikirkan hal-hal itu. Seharusnya ia tidak peduli bila Kairav menutup hatinya atau tidak. Karena Ree telah menutup hatinya terlebih dahulu.
Atau mungkin, Ree belum benar-benar menutup lembaran hatinya?
"Oh..." Ree tidak tahu apalagi yang dapat ia katakan.
Pria itu berjalan santai ke arah lemari kayu dan mengambil sebuah handuk dari dalamnya. Kemudian ia melemparkan handuk itu ke arah Ree.
Dalam kebingungan, Ree menangkap handuk itu. Kedua alisnya bertaut menatap Kairav, bertanya apa maksud pria itu.
"Selama aku tiada, George membersihkan dan merapikan ruangan ini. Kau kupersilahkan untuk mandi terlebih dahulu."
"Hah?"
Kairav mendelikkan kepalanya ke arah pintu di bagian kanan ruangan. Pintu yang tadi Ree duga mengarah ke kamar mandi.
"Kita sudah berkendara selama dua minggu, Ree. Kau bau. Aku pun bau. Kalau kau tidak mau mandi, aku mau mandi."
Ree berkedip mendengar itu.
"Jadi... kau menarikku dari kerumunan untuk mengatakan bahwa aku bau?"
Kai berkacak pinggang. "Itukah yang kau ambil dari semua perkataanku?" tanyanya sembari mendecakkan lidah dengan jenaka.
"Aku bukanlah seorang yang suka meminta banyak hal. Tapi setidaknya kalau kau ingin menginap di sini, jagalah kebersihan." Kai menjepit hidungnya seakan berkata bahwa bau badan Ree menusuk hidungnya.
Sialan buyut satu ini, pikir Ree.
"Tinggal di sini?" Ree mendengus kesal, "Siapa juga yang mau tinggal di sini?"
"Lalu kau mau tinggal di alun-alun bersama Penyihir Putih dan para pemimpin aliansi?"
"Aliansi?"
Kairav berjalan kemudian membuka pintu kamar mandi. Ia menarik Ree dan memasukkan gadis itu ke dalam ruangan kecil dengan sebuah bak kayu besar yang kosong. Dengan satu jentikan jari, air mulai mengalir dari arah jendela dan mengisi bak itu. Uap pun muncul dari air, tanda bahwa air itu hangat. Sudah lama sekali Ree tidak mandi air hangat.
"Kau boleh menentukan tempat tinggalmu di mana di sini," kata Kai, "Kalau kau memutuskan menginap di sini, aku bisa pastikan kau tidak akan kekurangan air hangat."
Sebelum Ree dapat membalas, Kai sudah berkata kembali, "Akan ada pertemuan Aliansi dalam tiga jam. Karena Penyihir Putih baru saja pulang, pertemuan itu pasti akan dihadiri oleh semua peminpin Aliansi."
Mata Kai menangkap mata Ree. "Mereka pasti ingin melihatmu secara langsung."
Ree menelan ludahnya kasar. Ia tahu mereka akan mau melihat Putri Pertama. Namun apa aliansi ini yang Kai bicarakan?
"Semuanya akan dijelaskan nanti," kata Kai, "Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku berada di sisimu."
Ree tertegun mendengar itu. Ia tidak memiliki balasan apapun dan Kai tidak meminta. Pria abadi itu keluar dan menutup pintu dengan rapat.
"Aku akan membawa pakaian untukmu," kata Kai.
Ketika Ree sudah sendiri dalam kamar mandi, ia mulai berpikir perlahan.
Satu, hampir semua warga di Lembah Penyihir Putih tidak menyukainya. Dan lagi-lagi, Kai menyelamatkan Ree dari tatapan tidak enak banyak orang. Pria itu pernah membuat distraksi untuk menghalau pandangan banyak orang dari Ree di pesta dansa di Turnamen Mentari. Kemudian tadi ia membuat distraksi kembali karena ia tahu Ree merasa tidak nyaman.
Kedua, ternyata Penyihir Putih membawa Ree ke lembahnya karena memiliki sebuah agenda. Apapun Aliansi yang disebut Kai, berhubungan dengan dirinya? Bila iya, berarti ini adalah perangkap Penyihir Putih dari awal. Membawa Ree untuk rencana mereka. Namun Kai tidak mungkin berusaha mencelakai Ree, bukan?
Ketiga... ini adalah pikiran yang tiba-tiba muncul dan membuat Ree merapatkan pegangannya pada kain handuk pemberian Kairav. Ia baru sadar bahwa para warga dan bahkan Melissa memanggil Kairav sebagai 'Dewa Air'. Apakah itu adalah panggilan semata? Ataukah itu adalah identitas asli Kairav?
Namun mengetahui cerita dan latar belakang Kairav, tidak mungkin Kai adalah seorang dewa. Logika itu tidak masuk akal.
Berarti itu hanyalah sebatas panggilan saja.
Hal lain berkelibat dalam benak Ree. Rahangnya mengeras ketika sebuah kalimat kuno berteriak lantang dalam benaknya.
'Satu sakral, panggillah ia.'
Kalimat dalam ramalan yang terus saja menghantui Ree.
Selama ini ia pikir 'sakral' berarti salah seorang dari dewa atau dewi. Pikirannya awalnya mengacu pada Anielle, meski Kairav berkata Anielle bukanlah seorang dewi. Atau bisa saja Wiseman yang entah berada di mana.
Namun mengetahui liciknya para dewa dan dewi... Ree tak kuasa berpikir bahwa bisa saja...
Bisa saja...
'Sakral' yang dimaksud bisa saja adalah permainan kata untuk makhluk abadi yang dipanggil dewa.
Dada Ree semakin terasa sesak. Ia bersimpuh di lantai kamar mandi berusaha menenangkan debaran jantungnya.
Kalau demikian, bukankah berarti Kairav sudah mengetahui hal ini dari awal?
Kenapa... ia tidak pernah menjauhi Ree?
Kenapa ia justru selalu menolongnya?
Apa Kairav sudah tahu hal ini dari awal? Kemungkinan bahwa dirinya adalah korban ketiga untuk memenuhi ramalan?
Kalau begitu... apa Kairav sengaja mendekatinya karena ingin Ree memutuskan kutukan keabadian milik Kairav?
Ini tidak adil.
Ini tidak adil!
Untuk beberapa waktu, Ree hanya terbaring di atas lantai. Menekuk tubuhnya dan berusaha bernapas normal.
Ia tidak ingin mengorbankan siapapun lagi.
Kenapa ramalan ini selalu mendatangiku? Apa dosaku bagi para dewa dan dewi?
-Bersambung-
ᴄᴋᴄᴋᴄᴋᴄᴋ
ʙɪʟᴀ ʀᴇᴇ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇᴍʙᴜɴᴜʜ ᴋᴀɪʀᴀᴠ...
ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ꜱᴇᴍᴀᴋɪɴ ᴍᴇɴᴀʀɪᴋ ʙᴜᴋᴀɴ?
(ᴛᴇʀᴛᴀᴡᴀ ᴊᴀʜᴀᴛ)
ꜱᴀʟᴀᴍ,
ᴘᴀʀᴀ ʙᴀʏᴀɴɢᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴍᴇɴᴇʀᴛᴀᴡᴀɪᴍᴜ.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top