20. Royalty Free
Setelah sekian lama Megumi absen, akhirnya setelah melewati lorong gelap yang panjang di dalam hidupnya, dia pun kembali menginjakkan kakinya ke sekolah.
Bangunan luas bernuansa tradisional yang menyerupai kuil Buddha, pepohonan rindang yang tinggi, angin sepoi yang meniup pelan surai rambut hitam jabriknya. Dihadapkan kepada suasana sepi dan tenang tersebut, entah mengapa membuatnya bernostalgia. Seolah apa yang dihadapannya hanyalah sekedar kenangan.
Suaminya mengijinkannya kembali ke sekolah. Alasannya agar dapat kembali beraktivitas sebagai murid membuatnya seolah-seolah dia adalah seorang siswi yang pernah di keluarkan dari sekolah karena mangandung. Atau yang lebih konyolnya, dia sekarang mungkin lebih terlihat seperti ibu rumah tangga yang berusaha mencari pekerjaan sampingannya. Iyah. Kesan kedua terdengar jauh lebih meyakinkan semenjak dia tahu betapa posesifnya Satoru terhadapnya.
Apalagi sekarang dia datang bukan dengan nama Fushiguro Megumi. Sekarang dia adalah------- "Gojo Megumi," sekali lagi Megumi harus memperkenalkan dirinya di depan teman-temannya.
"Agar kalian tidak salah panggil dengan Gojo sensei. Sebaiknya kalian mulai memanggilku dengan nama saja. Seperti Maki senpai dan yang lainnya," terangnya dengan logat santai namun bosan khasnya itu. Seolah perubahan nama marga bukanlah sesuatu yang patut di besar-besarkan.
Nobara dan Yuuji sama-sama membuat wajah yang sukar untuk di diskripsikan. Terutama satu-satunya siswi di kelas mereka. Nobara membuka mulutnya lalu menutupnya, nampak sangat enggan untuk mengatakan sesuatu. Gadis bersurai karamel itu terus begitu untuk beberapa saat, sampai akhirnya dia berkomentar. "...kau sungguhan menikahi pria gila itu huh," ujarnya ketus dengan satu tangan di pinggang.
Tentu saja siapapun akan kesusahan untuk menerima kenyataan ini, bahkan Megumi sekalipun. Pemuda itu terdiam beberapa saat, dan memasang wajah paling datarnya. Bayangan poninya menutupi setengah wajahnya pun membuat orang lain sulit menerka apa yang sedang dalam benaknya.
Sebentar dia terdiam, lalu Megumi mengulum senyuman tipis. "Aku sendiri bingung bagaimana bisa aku menikahi orang sepertinya," jawabnya seraya menutupi tawa kecil di balik punggung tangan.
".....kurasa aku harus mengucapkan selamat huh," balas Nobara mengikuti senyumannya.
Sedangkan Yuuji masih nampak kesusahan. Pemuda itu masih berdiri kaku dengan mulut setengah terbuka. Bola matanya semakin melebar saat tak sengaja tatapan bingungnya bertemu dengan Megumi. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi suaranya tertelan lantaran pemuda cantik di depannya itu terlanjur mendahuluinya.
"Aku tidak menyesal," itulah yang dikatakan Megumi sambil menatapnya, seolah sedang menekankan sebuah pernyataan. "Dia adalah orang yang membesarkan ku. Apa bedanya kalau aku terus bersamanya sampai tua?"
Megumi kemudian mengimbuhkan seraya mulai berjalan mendahului Yuuji dan Nobara yang saling menatap satu sama lain. Sinar mata mereka berdua masih menunjukan kecemasan. Yuuji yang duluan berhenti menatap lantas menghela nafas dan mengosok tengkuk lehernya.
Semenjak terakhir kali mereka bertemu, di saat Yuuji datang meminjamkan bajunya pada Megumi yang entah bagaimana mendapatkan luka parah di punggungnya. Dia merasakan keanehan akan hubungan Satoru dan Megumi.
Apalagi setelah pertemuan mereka. Yuuji sama sekali tidak ingat bagaimana caranya dia kembali ke sekolah----satu-satunya cara untuknya kembali ke sekolah dengan kedua kakinya adalah dengan bantuan Sukuna.-----yang artinya: pada hari itu Sukuna memakai tubuhnya dan membicarakan sesuatu dengan Megumi.
Tetapi ketika Yuuji menanyakan masalah tersebut pada sang raja kutukan, dia tidak mendapat jawaban apapun. Seperti biasa Sukuna tidak bisa diandalkan. Kutukan itu malah mengatakan sesuatu yang membingungkan.
"Berterima kasihkah pada Fushiguro Megumi dan sebaiknya kau waspada akan keantikan guru sialan mu itu."
Sukuna mengatakannya seperti memberinya soal Riddle. Lalu tertawa seperti maniak karena tahu kalau Yuuji tidak akan memahami perkataannya dengan mudah.
Ditambah lagi Nobara juga nampaknya telah mengetahui sesuatu. Walaupun setiap kali gadis itu ditanya dia akan menjawabnya dengan judes, dan berkata dia tidak mengetahui apapun mengenai kondisi Megumi. Tetapi setelah itu Nobara terlihat sangat merasa bersalah setelah membohongi Yuuji.
Itadori Yuuji. Ketimbang menjadi wadah dari sang raja kutukan yang legendaris akan kekejamannya. Sekarang dia bagaikan seorang badut yang dianggap mudah dibodohi oleh teman-temannya? Apakah dia terlihat setolol itu!? Apakah dia terlihat tidak bisa diandalkan.....??
Yuuji meraba dadanya, tempat dimana bekas luka yang di ciptakan Sukuna ketika merobek jantungnya. Sekarang, bagian tersebut terasa sangat sakit. Bukan karena lukanya itu terbuka lagi, melainkan karena sakit hati.
Nobara yang berada di sebelahnya terus memperhatikan kegundahan Yuuji. Gadis itu nampak prihatin, raut wajahnya menjadi lebih lembut ketimbang biasanya. Tetapi dia tidak bisa berkomentar apapun, dia hanya bingung. Apa yang sebaiknya harus dikatakannya untuk menenangkan dan meyakinkan Yuuji? Dia sudah tahu bagaimana perasaan Yuuji pada Megumi, sebagaimana perasaannya pada pemuda bersurai pink itu.
Nobara tidak mampu mengatakan apapun, dia kehilangan kesempatannya berbicara setelah Yuuji lari mengejar Megumi. Gadis tersebut masih terdiam, mengamati dua teman sekelasnya yang sepertinya berdebat dari kejauhan.
Itadori Yuuji adalah pemuda yang sabar dan periang, senyumannya bagaikan sinar mentari pagi. Hangat dan juga menyilaukan, kepribadiannya membuat orang-orang di sekelilingnya nyaman. Bagaimana caranya menghadapi masalah bagaikan angin sepoi-sepoi, sangat menyegarkan. Pemuda baik-baik yang seharusnya tidak berurusan dengan Ryomen Sukuna, apalagi sampai menanggung dosa dari kutukan tersebut.
Butuh sebuah tekanan yang sangat berat untuk membuat orang semacam Yuuji marah.
Bahkan dari kejauhan pun Nobara mengetahui betapa kesalnya Yuuji sekarang.
Walaupun Nobara sudah memperkirakan kemungkinan adanya adu hantam diantara kedua teman sekelasnya. Gadis itu malah berjalan memutar arah. Dia pergi dengan langkah terburu-buru, menyembunyikan wajahnya yang memerah. Setelah dia berada cukup jauh dari kedua temannya, tangannya bergerak untuk mengusap matanya yang berair sambil bergumam, "Apalagi kurasa si bodoh fushiguro itu pantas dimarahi...."
OXO
Tidak setiap hari Megumi melihat Yuuji semarah ini. Temannya yang biasanya selalu cocok dengan candaan bodoh gurunya, sekarang sepertinya akan melahapnya hidup-hidup.
Megumi diam, tidak tahu harus bagaimana dia menghadapi Yuuji, terutama karena sepertinya dia menaruh curiga padanya. "Tu-tunggu Itadori," ujarnya sambil mencari sekelilingnya. Lalu menghela nafas kecewa. Nobara malah hilang pergi entah kemana, padahal dia membutuhkan pertolongan gadis itu.
Kini dia sendirian dihadapkan dengan kecurigaan Yuuji. Mau tak mau Megumi harus mengatakan sesuatu agar temannya itu percaya kalau pernikahannya dengan Satoru sama sekali tidak ada hubungannya dengannya ataupun Sukuna.
Lebih tepatnya dia harus mengatakan sesuatu yang memaksa Yuuji untuk mempercayainya. Walaupun dia harus menyakiti perasaan temannya.
"Mau aku terpaksa menikahinya atau tidak. Memangnya apa ada urusannya denganmu?" tanya Megumi sedingin mungkin. Demi kepercayaan dan keselamatan Yuuji tidak masalah kalau pertemanan mereka sampai hancur sekalipun.
"TENTU SAJA ADA!!"
Tidak disangka, Yuuji malah membentaknya dan langsung mendorongnya sampai menubruk tembok. Megumi yang hendak melawan tak berkutik. Kedua tangannya yang kekar menahan kedua pundaknya. Yuuji menghimpitnya dengan kekuatan fisik bagaikan gorilanya.
"Tsk! Sialan Itadori!!" umpat Megumi seraya ia mencoba untuk mendorong badan Yuuji yang sama sekali tidak bergerak barang seincipun. Lama kelamaan dia pun kewalahan dan berniat membentak balik tapi sekali lagi Yuuji menyelanya.
"Karena aku menyukaimu....."
Megumi dibuat langsung tertegun setelah ia mendengar pengakuan secara tiba-tiba tersebut. Sepasang matanya membulat dengan sempurna, sempat tak mempercayai apa yang baru saja di bisikan lembut Yuuji.
"....aku selalu menyukaimu....."
Tetapi Yuuji mengulangi pengakuannya, memeluknya erat di dalam dekapan kuatnya.
Sedangkan Megumi masih mematung, dalam sekejap kinerja otaknya berhenti total. Perasaannya tidak dapat di diskripsikan, baginya semuanya berubah menjadi gelap.
Dalam sekejap Megumi ingin menghilang dari dunia ini, tiba-tiba berharap dirinya tidak pernah dilahirkan.
Seharusnya dia bahagia setelah mendengar pengakuan cinta dari seseorang yang dia sukai. Tetapi perasaannya pada Yuuji sudah bercampur dengan perasaan lain.
Semenjak Megumi melakukan perjanjian dengan Satoru. Dia telah melupakan perasaan tulusnya terhadap Yuuji. Cinta murni yang dirasakan Yuuji terhadapnya kini terdengar dan terasa sangat asing baginya.
Karena dia telah terjebak dalam obsesi Gojo Satoru.
Dia adalah properti milik Gojo Satoru.
Dan tidak ada yang boleh menyentuhnya selain Gojo Satoru.
TO BE CONTINUE
Note:
Kasian megumi balik-balik sklh udh dapet drama.....
Dan di sini author cuma pengen cerita aja sih,
Selama 20 chapter saya telah banyak melakukan improvasi dari plot cerita asli dari author sebelumnya.
Awalnya memang cerita ini sedikit mengandung unsur Itadori x Kugisaki (sedikit banget gak kelihatan malah kalau menurutku) disini pun baru saya tambahkan sedikit dan mungkin gak kerasa.
tapi unsur Itafushi di chapter ini murni improvasi dan ke depannya mungkin bakalan ada Sukufushi.
Sebenarnya jangan terlalu berharap sama pair lain di fanfiksi ini karena kita tahu Gojo disini menguasai Megumi secara total.
Guna Itafushi di sini cuma saya yang kepengen meluapkan POVnya itadori Yuuji (yg g begitu ada di plot asli) tapi ditambahin bawang mungkin.
Saya sarankan kalian cek tag book ini lagi ya, selain rating M masih ada satu tag yang kalian harus waspadai wkwkwk. biar gak kaget kaya pas aku terima draft book ini. Tapi kalau kalian suka bawang gpp sih.
sekian sampai sini
terima kasih telah membaca
silahkan votmen agar saya lebih niat update wkwkwk (canda)
but I will more appreciate it if u decide to gimme votmen ^_^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top