Part 4
Warning : typo bertebaran
Enjoy !!!
*******
Riel pov
"AH.................."
BUGH... panik, gue segera lari menuju clara. "Ada apa ??" Tanya Gue. Kemudia gue mendekati dia, dan duduk dipinggir ranjang. Tapi saat gue mau menyentuh dia tiba-tiba,
"AH............... PAKE BAJU SANA. DASAR MESUM, LO APAIN GUE SAMPAI BISA DISINI? LO NYULIK GUE ?? AH..... TOLONG......" kenapa sih ni cewek teriak mulu. Budek gue kalau begini terus
"lo tenang dulu. Gue ngak nyulik elo tapi gue selametin elo. Harusnya lo berterima kasih, bukannya teriak-teriak kayak gini." Tiba-tiba saja clara diam sambil menatap gue.
kenapa dia ngeliatin gue kayak gitu ? Saat gue ikutin arah matanya gue langsung tersenyum meyeringai "like what you see?" Wajahnya langsung memerah imutnya.. apa? Imut ? Udah gila gue.
"A..apa maksud lo? Pa..pake baju sana. Dasar mesum." Dia menutup mata dan memalingkan mukanya.
Gue cuman terkekeh dengan tingkahnya yang kekanak-kanakan. Gue ambil baju dilemari gue, dan gue pakai. Gue juga bingung sebenarnya, gue tadi malam ngak buka baju karna langsung ketiduran. Saat bangun, gue baru nyadar kalau baju gue lepas.
" udah ngak usah nutup-nutup mata segala. Gue tahu lo mau kan?" Dia membuka mata dan ngeliat gue dengan tatapan tajam
"kenapa gue bisa disini ?"
"lo ngak ingat kemaren ?" Tanya gue ke dia. Dia kelihatan bingung dengan pertanyaan gue
" oh... jadi yang kemarin itu elo ?" Baru nyadar dia?
"Ya iyalah.. terus lo kira siapa?" Tiba-tiba dia nangis lagi. Karena naluri laki-laki gue, gue peluk dia dan gue usap-usap kepalanya. Dia sama sekali ngak menolak jadi gue tetap memeluk dia dengan erat. Setelah dia tenang gue lepaskan pelukan gue dan gue tatap matanya yang bengkak dan merah.
Entah kenapa, tiba-tiba ada rasa ingin buat melindungi clara. Ngeliat dia begini rasanya gue juga sakit.
"clara? Kalau lo ada masalah bilang aja kegue. Gue bakal coba buat bantuin lo" ucap gue.
"Tapi kalau lo belum siap ngak apa-apa." Lanjut gue begitu gue melihat dia yang masih ragu. "Makasih" lirihnya, gue natap wajahnya dan terlihat kalau dia tersenyum dan bukan senyum yang dipaksakan tapi senyum tulus, tanpa sadar gue juga ikut tersenyum melihat dia.
"Apa ini ?" Tanya clara setelah gue berikan baju gue yang agak kecil. "Baju" jawab gue malas, masa gue harus bilangin sama dia fungsinya baju.
"Maksud gue, kenapa lo kasih baju lo ke gue?" Tanya dia lagi.
"Lo mau pulang dengan baju begitu ?" Gue balik bertanya sambil menunjuk bajunya. Mengikuti arah tunjuk gue, dia segera nutupin dirinya dengan selimut.
"Kok ba..baju gue bi..bisa begini ?" Ni anak kebanyakan nanya
"udah lo ngak usah banyak tanya. Cepet mandi sana" ucap gue. setelah itu gue berjalan keluar dari 'kamar gue'.
Tok....tok.....tok..
Gue ketuk pintu 'kamar gue' dan langsung gue buka pintunya. Gue melihat clara yang sedang membelakangi gue dengan 'baju gue' yang panjangnya sepahanya dia. Kecil banget dia. Baju itu bahkan udah sempit banget digue.
"Ayo kita sarapan. Lo pasti lapar kan?" Ajak gue ke clara. Clara berbalik kemudian menganggukan kepalanya. Setelah kita ada didapur gue langsung berjalan ke kulkas gue. "Ehm... kita makan diluar aja" gue berbalik dan melihat dia mengerutkan keningnya "kenapa?" Tanyanya "karna gue ngak bisa masak, jadi kita ma.."
"Gue aja yang masak" potong clara. Dia bisa masak ?
"Yakin ?" tanya gue. "Lo ngeraguin gue?" Tantangnya "okelah.. elo yang masak. Tapi kalau sampai gue masuk UGD elo harus tanggung jawab"
"Oke" gue duduk dimeja makan memperhatikan clara yang sekarang sedang memakai celemek. Gue memperhatikan dia yang terlihat sangat serius memasak nasi goreng dan omelet.
"Selesai" ujarnya yang membuat gue terbangun dari lamunan gue. Dia menyiapkan nasi goreng itu buat gue dan buat dia.
Gila.. enak banget pikir gue setelah mencicipi makanannya. "Gimana rasanya?" Ucapnya penuh harap ke gue
"not bad" jawab gue ke dia. Clara langsung cemberut dan mendengus kesal hahahaha dia manis kalau lagi cemberut apa? Manis ?? Apa yang terjadi sama gue ?
"Cih.. dasar menyebalkan" ucapnya. Gue berusaha untuk membuang jauh pikiran gue buat cubit pipinya itu.
Author pov
"Gue mau pulang" ucap clara saat riel dan dia sedang menonton TV "kenapa ?" Tanya riel kepada clara yang sedang mengerutkan kening
"emangnya kenapa ? Gue mau pulang kerumah ! Ngak mungkin selamanya gue disini" ucap clara yang mulai terlihat kesal "ya udah pulang sana!" Ucap riel dengan santai membuat clara semakin kesal
"oke.. gue juga baru mau keluar" ucap clara yang berdiri dengan cepat namun,
BUGH..
Terjatuh tepat dipangkuan riel. Saat sadar apa yang terjadi, clara segera mencoba berdiri namun,
BUGH...
Ada sepasang tangan kekar yang menarik clara kembali kepangkuannya.
"KYA........... NGAPAIN LO ??. LEPASIN GUE!!" namun semua aksi berontak clara terhenti ketika kepala riel berada diatas pundak clara.
"A..apa yang lo la...lakuin ?" Tanya clara dengan suara yang sangat gugup. Bukannya menjawab, kepala riel justru makin masuk dalam lekukan leher clara dan menghirup aromanya. Clara bingung harus melakukan apa. Tiba-tiba saja dia beku dipangkuan riel
"biarkan seperti ini sebentar saja" suara riel membangunkan clara dari lamunannya, saat dia akan memberontak lagi, sebuah suara menghentikan niatnya "kumohon" suara riel terdengar menyiratkan kerinduan yang sangat dalam.
Setelah beberapa menit, riel mengangkat kepalanya dan memeluk clara lebih erat "gue yang akan antarin lo pulang" ucap riel yang masih menyandarkan kepalanya dipundak clara.
Riel terkekeh melihat clara yang tidak bergerak sedikitpun dipangkuannya. "Apa yang lucu ? " ucap clara kesal.
"Nothing" jawab riel yang masih tersenyum.
"Sepertinya kau betah sekali dipangkuanku sampai tak mau turun" goda riel. Clara yang mendengar hal itu langsung berdiri dengan muka yang sangat merah seperti kepiting rebus. Melihat muka clara yang merah, riel tak bisa menahan tawanya lagi sehingga dia terbahak-bahak diatas sofa. Karna ditertawakan, clara menatap riel dengan tajam. Namun, bukannya diam, riel justru makin terbahak karena wajah clara yang kelihatan
lucu.
"Dasar cowok stres... gue mau pulang aja" dengan marah clara berjalan menuju pintu keluar. Setelah tawanya mereda, riel menuju pintu keluar menyusul clara yang ada bejalan menuju lift dengan kaki yang dihentak-hentakan. Riel tersenyum melihat tingkah kekanak-kanakan clara.
Clara pov
"KYA........" teriak gue mengingat kejadian tadi diapartement riel. Kenapa gue jadi kayak gini ya ? Perasaan gue betul-betul campur aduk kayak gado-gado. Ada perasaan sedih, bingung, senang, malu semua bercampur jadi satu. Bicara soal gado-gado gue jadi pingin nih.... ada ngak ya gerobak gado-gado lewat ?
Tek...tek...tek...tek
Hehehehe... doaku terkabul. Segera gue ke depan rumah dan membeli 3 bungkus gado-gado. Saat sedang makan tiba-tiba ada sms masuk ke HP gue
From : Cia
lo dimana ?? Lo ngak datang kesekolah ?
Loh ?? Sekarang jam berapa ? Gue liatin jam di HP gue 12:30pm hehehehe... berarti gue bolos sekolah. Kalau gitu, artinya riel juga bolos dong?
Loh? Kok gue jadi ingat riel ? Waduh tambah eror otak gue ni.
To : Cia
Iya gue ngak datang. Lo tadi bilang apa sama guru-guru ?
From : Cia
Gue tadi bilang kalau lo lagi sakit parah makanya ngak kuat buat masuk sekolah.
To : Cia
Hehehehe makasih...
From : Cia
Ya udah yang penting elo GPP. Bye... jangan lupa buat kesekolah besok. Jangan buat gue jadi tambah dosa karna elo
To : Cia
Oke boss..
Senangnya punya teman yang perhatian banget sama kita. Malah gue udah nganggap mereka kayak saudara gue sendiri. Hidup dengan banyak 'masalah' memang sangat sulit, terutama saat kita berharap bisa punya hidup normal padahal kita sendiri memang ngak normal.
*bukannya gue cacat ya.. cuman kisah hidup gue yang kayak gitu. Kalau mau protes. Protes aja sama authornya* Tapi karena dukungan sahabat-sahabat gue. Gue yakin kalau gue bisa atasi masalah-masalah itu. Seluruh kejadian-kejadian yang terjadi dua hari belakangan ini membuat gue pusing. Semoga aja gue bisa menyelesaikan 'hal ini' tanpa ada 'masalah' yang baru lagi
*******
Hi again..... akhirnya yang satu ini selesai juga. Aku yang nulis deg-degan banget. Ngak tahu kenapa.. hehehe...
author mau usahakan buat menyelesaikan novel ini sebelum masuk sekolah supaya author ngak pusing waktu UN. Mohon dukungannya ya ? And don't forget to vote and comment
See you..
By: jane fajarini
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top