Part 18
Warning : typo bertebaran
Enjoy ^^
***********
Cia membuka pintu itu dengan pelan. Ketika pintu itu terbuka, kami semua terkejut atas pemandangan yang mengejutkan didepan kami.
"KALIAN..." ucap cia marah melihat clara dan alice yang sedang tertidur dengan tv yang masih menyala. Mereka terloncat karena kaget, mendengar teriakan cia dari pintu.
"Gue kira kalian hilang diculik orang tua stres itu, ternyata kalian lagi santai disini ? Kalian memang.. kalian... ARGH..." ucap cia kelihatan frustasi. dia berbalik dan menarik alex keluar dari tempat ini. Gue, valdy dan rafael yang melihat mejadian ini hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, kemudian keluar meninggalkan clara dan alice yang masih kelihatan bingung.
Kami pulang dalam keadaan diam. Sampai dirumah cia, dia segera turun dan berbisik terima kasih sambil tersenyum pada kami.
"Ci. Terus siclara dan ali gimana ?" Tanya valdy. Kita semua melihat dia dengan tatapan tajam. Dia ngak bisa baca situasi amat sih.
"Gue juga ngak tahu. Kita liat aja besok disekolah" ucap cia sambil menggerakkan bahunya. Kemudia dia mengucapkan selamat tinggal, sambil berjalan menuju rumahnya.
Hari ini merupakan hari yang melelahkan. Yang ada dipikiran gue saat ini adalah mandi yang sangat lama dan segera tidur setelah pulang nanti.
******
BRUM..
BRUM..
gue memarkirkan mobil kesayangan gue diarea parkir khusus VIP. Gue turun dan berjalan menuju kelas gue tanpa mempedulikan tatapan memuja semua gadis disekolah ini.
Setelah berada didalam kelas, gue melihat ketiga monyet itu dan segera duduk disebelah alex.
Dia menoleh, kemudian menganggukan kepalanya kegue. Gue segera mengeluarkan handphone gue dan mendengarkan lagu dengan headset. Tidak lama, guru kiler itu masuk dan berbicara didepan. Apaan sih ? Batin gue kesal melihat guru itu, sambil menyimpan handphone gue ditas.
"Sekolah kita akan mengadakan sebuah lomba. Jika kalian ingin melihat daftar lomba, kalian bisa melihatnya dimading" ucap guru itu. Lomba ? Membosankan.
Setelah memberi pengumuman itu, pakguru melanjutkan pelajaran kami.
******
Ting~~~~Tong~~~~Ting~~~~Tong
AKHIRNYA.. bunyi bel istirahat terdengar sangat merdu ditelinga gue. Kita berempat segera berdiri dan pergi menuju kantin.
Setelah memesan makanan, kami segera menuju tempat duduk yang kami tempati selama 1 tahun ini.
"Menurut kalian, masalah cia dengan clara dan alice gimana ?" Ucap rafael begitu kami duduk.
"Kalo menulut gue..... mereka mazih malahan..... sampe sekalang" jawab valdy sambil mengunyah makanannya. Kami semua melihat valdy dengan pandangan jijik. Gue melempar kentang goreng gue kedia.
"Jorok lo di. Makan dulu sampe abis baru bicara" ucap gue.
Dia hanya nyengir lalu menelan makanan yang dimulutnya. Saat kami sedang bercanda, gue merasakan tepukan dipundak gue. Gue berbalik dan betul-betul kaget. Coba kalian tebak siapa itu ! Itu adalah clara dan alice.
"Sorry kalau kita ganggu. Kita boleh duduk disini ngak ?" Ucap clara dengan wajah.... sedih ?
Terlepas dari lamunan, kemi semua menganggukan kepala secara serentak. Kemudian, mereka segera bergabung dengan kami.
"Dimana cia ?" Tanya alex dengan wajah murung. Kalau diperhatikan, mereka memang ngak sama-sama. Bukannya mereka kemana-mana selalu bersama ?
Wajah alice dan clara makin terlihat sedih. "Dia ngak mau bicara sama kita. Gue masih ngak ngerti, dia itu kenapa sih ? Kita ngelakuin apa sampai dia marah sama kita ?" Ucap clara makin lama makin marah. Kami berempat saling melirik.
"Kalian belum tahu ceritanya ?" Ucap rafael.
"Cerita apa ?" Ucap ali demgan wajah bingung. Mereka belum tahu ?
Kemudian, mengalirlah cerita kemarin dari lidah valdy. Clara dan ali tertunduk malu mendengar cerita itu. Gur mendengar suara isakan yang sangat kecil, keluar dari mulut clara. Gue segera merangkul clara, membiarkan dia bersandar didada gue.
"Sorry mengganggu aktivitas mesra kalian. Tapi lo berdua tahu dimana cia ngak ?" Tanya alex, membuat clara menjauh dari gue. Dasar kucluk. Lo ngak bisa liat gue seneng apa ? Batin gue sambil menatap tajam alex
"Tadi pagi, dia ngak main sama kita. Kita coba bicara tapi dia diam saja. Dia tadi itu, main dengan theo, ray, dan vick" ucap alice. Oke. Sekarang alex yang marah.
Tiba-tiba saja kami mendengar suara tertawa yang sangat.... sangat... besar
Seluruh kantin menoleh kearah suara itu. Diarah masuh kantin, theo dan vick sedang tertawa. Kemudian cia datang dan memukul kepala mereka berdua, dan menatap seluruh isi kantin dengan pandangan meminta maaf. Lalu, seluruh kantin melakukan aktifitasnya kembali
Mereka berempat kemudian mengambil tempat yang agak jauh dari kami. Kami semua masih memperhatikan mereka dengan sangat lekat. Bahkan alex sudah menatap tajam ray yang duduk disebelah cia.
Theo dan vick mengambil makanan, sedangkan ray dan cia duduk dalam diam. Cia memainkan hpnya sambil mendengarkan headset sedangkan ray... entahlah sepertinya dia sedang melamun.
Saat theo dan vick datang, mereka segera memakan makanan itu. Kecuali cia. Dia sepertinya sedang melamun. Merasa diperhatikan, cia berbalik kearah meja kami dengan ekspresi datar. Tapi setelah melihat clara dan ali, ekspresi wajahnya melembut. Kemudian, dia tersenyum. Gue melihat cia sedang berbicara pada ray. Ray melihat kami lalu mengusir cia dengan tanganya. Cia mendengus kesal lalu mendatangi meja kami.
"Hai" sapa cia. Kami semua membalas sapaan cia kecuali clara dan alice. Cia tersenyum lalu memeluk mereka berdua dari belakang.
"Ayolah. Kalian tahu gue ngak betulan marah. Udah. Actingnya sudahin dulu." Ucap cia yang tidak dipedulikan oleh mereka.
"Duh.. ngambekan. Gue janji. Akan lakukan apapun yang lo berdua mau." Ucap cia yang sepertinya menarik perhatian mereka berdua.
"Apapun ?" Tanya mereka
"Apapun!" Ucap cia dengan tegas.
"Oke. Kita maafin elo" ucap mereka berdua serentak, sambil memeluk cia.
"Gue balik ke curut dulu ya ? Ngak enak kalau gue ninggalin mereka begitu aja" ucap cia sambil melepas headsetnya.
"Serah deh. Nanti, kita pulang sama-sama yuk" ucap ali kecia
"Emangnya sama siapa lagi gue pulang ?" Ucap cia dengan tersenyun lebar.
Dia segera mengampiri vick, theo dan ray.
*******
Cia pov
Pulang sekolah, gue sedang berjalan dengan ali dan clara. Saat kami sedang berbicara tiba-tiba ada motor yang parkir didepan kami. Sontak, kami semua bersiap-siap untuk hal yang buruk. Orang itu melepaskan helmnya dan ternyata itu adalah riel.
"Kalian kenapa ?" Ucap riel begitu melihat posisi kita yang aneh.
"Ngak kok. Loh ? Tadi pagi, bulannya lo pake mobil kesekolah ?" Tanya ali. Emang iya ?
Riel menggaruk belakang kepalanya dengan gugup. "Tadi gue kerumah dulu baru kesini lagi" ucap riel
"Lo ngapain disini ?" Tanya gue bingung
"gue mau nyulik clara." Ucap riel sambil tersenyum. Gue dan ali saling bertatap mata lalu tersenyum seringgai. Kami menarik clara yang masih bingung, lalu mendorong clara kearah riel. Dan entah bagaimana, mereka dalam sekejap mata sudah pergi meninggalkan kami. Gue tahu gue betul-betul dalam masalah besok, tapi.. mikirnya besok aja. Sekarang, gue mau pulang buat tidur yang lama.
******
Hai....
Maaf author kalau author take forever, buat update.
Besok author udah akan ujian tryout. Tolong doain ya ? And.. jangan lupa buat vote dan comment. Don't be a silent reader.
See ya.. and stay lovely
By : jane fajarini
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top