Part 14

Happy new year.....
  Duh.. ngak terasa udah 1 tahun berlalu. banyak kenangan author ditahun ini. Author seneng banget.. HORE.... *heboh sendiri*

Semoga para reader ditahun ini makin sukses, makin cakep, makin pintar, dan bagi yang jomblo, ditahun ini moga" bisa dapat JODOH. AMIN.. hehehe

selamat membaca semuanya..

Warning : typo bertebaran.
Enjoy!!

Jangan lupa baca yang dibawah ya..

***********

Clara pov

Udah 3 hari gue tersekap didalam gudang yang entah dimana. Tangan dan kaki gue diikat.

Terdengar pintu terbuka. Gue tidak menoleh sedikit pun. Gue jijik melihat wajah orang itu.

Suara langkah kakinya makin dekat tapi gue udah sangat lemas. Badan gue penuh dengan lebam.

Tangannya mencengkram rahang gue keras. "Manis, yang perlu kau lakukan hanya menuruti kemauanku. Dan kau akan bebas dari sini" ucap dia.

Gue meludahi wajahnya " lo pikir gue akan jadi budak lo ? Hahaha.. gue ngak akan pernah ikutin mau lo. Lo itu menjijikan." Ucap gue

PLAK..

"Gue bahkan masih belum tahu kenapa gue disini. You such a jerk" ucap gue

PLAK..

"Kau betul-betul menjijikan. Bahkan hanya dengan melihat wajah lo gue mual"

PLAK..

"HAHAHA.. tampar lagi aja. Bahkan hewan masih lebih baik dari lo. Lo itu lebih rendah dari SAMPAH"

dia terlihat geram.

"Kau........" dia menghembuskan nafas dalam-dalam.

"Habisi dia" perintahnya pada anak buahnya. mereka semua segera memukuli gue. Kaki gue ditendang, kepala gue dipukul, perut gue ditendang.

Gue merasa pusing. "Cukup" mereka segera berhenti dan keluar dari ruangan ini.

"Apa sebetulnya salah gue ?" Tanya gue saat dia akan keluar.

"Salahmu manis, adalah karna kau lahir. kau memberi kebahagiaan untuk david. Ayahmu itu tak pantas untuk bahagia. Anggap saja kau yang akan menggantikannya." Setelah berbicara dia keluar dari tempat ini.

Orang itu adalah om ku. Dulu kami semua adalah sebuah keluarga yang lengkap. Kami sangat bahagia. Sampai, pada saat gue memasuki kelas 5. Om bobby berubah jadi sangat dingin kegue. dia pergi kemudian meneror papa.

Gue terduduk lemas dilantai dengan tangan dan kaki yang masih terikat.

BRUK...

BUGH....

BUGH..

Gue terloncat kaget mendengar keributan diluar.

BRAK......

Pintu ruangan didobrak dengan keras. Ya Tuhan apapun yang terjadi nanti, aku serahkan pada-Mu.

Orang itu memeluk gue erat.
Heh ?

Gue menoleh kearah pintu, melihat mereka semua disana. Gue rindu sama mereka.

Gue rindu sama cia..

Gue rindu sama ali..

Dan gue rindu sama riel..

Riel memeluk gue. Gue terisak, gue membenamkan wajah gue kedadanya yang bidang. Dia mengeratkan pelukannya.

Setelah tangis gue mereda, dia melepaskan pelukan dan menatap mata gue. Wajah riel memiliki banyak lebam. Gue kemudian melihat cia, ali, alex, valdy, dan rafael.

Mereka juga terlihat kacau. Gue melihat ali dan cia dipenuhi darah dan goresan. Ali segera berlari kearah gue dan memeluk gue. Sedangkan cia hanya berjalan mendekati gue

"Bagaimana kalian tahu kalau gue disini ?" Tanya gue.

"Cia berhasil menemukan tempat ini. Lalu kita buat rencana supaya bisa kesini" jawab riel memeluk gue lagi.

Saat kami sedang berbicara tiba-tiba

"Kalian pikir bisa lolos begitu saja ? Akan aku kejar kamu manis, dan akan aku bu...... AHHH" ucapan om bobby terhenti.

Saat tubuh om bobby jatuh, gue melihat sebuah gunting tertancap dipunggungnya. Ali dengan wajahnya yang berdarah tersenyum puas.

Namun semua ini belum selesai.

DOR...

Sebuah peluru ditembakan kegue. Gue hanya menutup mata. Apa ini ? Kenapa tak ada rasa sakit ?

Gue memberanikan diri untuk membuka mata. Gue terkejut saat melihat cia ada didepan gue merentangkan tangannya.

Ali dengan sigap menarik gunting yang ada ditubuh om bobby dan menancapkan gunting itu berkali-kali kepunggung om bobby.

Tubuh cia jatuh kebawah. Gue masih membeku ditempat gue. Alex segera berlari menuju cia dan menggendongnya.

"CEPAT PANGGIL AMBULANCE" Bentak alex melihat kami semua masih dalam keadaan syok. Rafael segera menelfon ambulance.

30 menit kemudian ambulance datang. Gue yang masih syok, ditempatkan disebelah cia yang pingsan. Dokter menyuntikan sesuatu yang membuat tubuh gue seketika lemas. Dan kemudian kegelapan menyelimuti gue.

Tolong selamatkan kami Tuhan.

*******

Hai....
Gimana nasib mereka ya ? Mereka bertiga sama-sama terluka parah. Mau tau lanjutannya ? Tetap baca ya..
Dan jangan lupa vote dan comment. Makasih semua. Oh iya.. bagi kalian yang belum baca infonya. Author udah mem-private cerita ini dari part 1-8. bagi yang mau detailnya liat aja di 'info'

Bye..

By: jane fajarini

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top