Part 13
Warning : typo berterbaran
Enjoy !!^^
********
Ali pov
Pagi ini entah mengapa perasaan gue ngak enak. Gue segera bersiap-siap kesekolah. Gue harap ini cuman perasaan gue aja.
Gue segera mandi dan memakai seragam gue. Tanpa sarapan, gue segera berangkat kesekolah.
Sesampai disekolah gue segera berjalan kearah kelas gue, cia dan clara.
Gue ngak melihat keberadaan cia maupun clara. Think positif. Mungkin mereka terlambat. Atau terkena macet dijalan.
Gue melihat theo, rey dan vick berjalan kearah gue. Mereka kelihatan bingung melihat wajah gue yang panik. "lo kenapa li ?" Tanya theo ke gue
Gue segera merubah mimik wajah gue. "Enggak. Hari ini ulangan kimia kan ? Gue belum belajar. Makanya gue agak panik" bohong gue ke mereka.
Ting~~~~~~Tong~~~~~~~Ting~~~
Bunyi lonceng berbunyi namun mereka belum juga datang. Gue panik ditempat duduk gue. Gimana nih ? Batin gue. Saat itu bu Lisa datang kekelas menggunakan rotan.
Saat jam pelajaran berlangsung ada orang yang membuka pintu kelas ralat maksud gue mendobrak pintu kelas.
"Maaf saya terlambat bu" kata cia dengan wajah merah kecapaian.
"Kenapa kamu telat ?" Tanya ibu lisa dengan tatapan mautnya. Aura bu lisa sangat menakutkan.
"Saya baru saja dari uks bu. Tadi pak teguh menyuruh saya mengantar box berat bu." Ucap cia. Dasar... akting lagi dia.
"duduk" ucap bu lisa. Saat cia menuju kebangkunya bu lisa memukul betisnya.
"Auch...... " seru cia menuju bangkunya.
"Minggir lo" kata cia pada rey dengan galak. rey hanya menggelengkan kepalanya kemudian memberi jalan pada cia.
****skip. Istirahat***
Gue dan cia pergi kebelakang sekolah. Kami duduk dipohon. Pikiran gue kosong.
"Gue punya firasat buruk" ucap cia memecah keheningan. Sebelum gue bahkan membuka mulut, dia melanjutkan.
"Gue tahu kalau lo juga punya firasat buruk" ucap cia to the point.
Gue dan cia duduk terdiam dibelakang sekolah.
**** pulang sekolah***
Gue dan cia segera menuju ke rumah clara. Saat dijalan terlihat sebuah mobil berwarna hitam mengikuti kami. Gue melirik cia yang terlihat sangat santai. kami berdua berhenti secara bersamaan.
Mobil itu berhenti tepat disebelah gue. Gue menengok dan melihat keempat kakak kelas sok ganteng itu berada dimobil. Kalian tahu siapa yang gue maksud kan ?
mereka berempat keluar dari mobil dan melihat kami berdua. cia terlihat santai sedangkan gue sudah sangat merasa geram.
"Kalian mau kemana ladies ?" Tanya valdy dengan lembut.
"Bukan urusan kalian" jawab gue ketus.
Mereka terlihat bingung dengan sikap kami. Kemudian mereka menoleh ke arah cia yang masih diam.
"Cia. Lo mau kemana ?" Tanya valdy ke cia.
"Kita mau kerumah clara. Kalian mau ikut ?" Tanya cia tersenyum. Tapi gue tahu jelas arti senyuman itu mati kalian.
"Boleh" jawab riel.
"Kalian masuk aja kemobil. Kita kesana pake mobil biar lebih cepat" ucap riel.
Gue dan cia masuk kedalam mobil.
Sesampainya dirumah clara, kita langsung mengetuk pintunya.
"Tante" seru gue
Ceklek...
Pintu terbuka. Kami segera bertanya "tan, si clara ada ngak ?"
Tante viona kelihatan bingung. "loh ? Kemarin dia ngak kelihatan. Tante kira clara nginep dirumah kamu li." Jawab tante viona.
"Ta...." "oh... gakpapa kok tan. Tadi dia kita suruh beli cemilan trus ngak balik-balik. Kita kira dia bawa kabur cemilannya. Makasih ya tan" ucap cia memotong perkataanku
Seketika wajah tante berubah lega. "Tante kira dia hilang" ucap tante
"Ngak kok tante. Kita pergi dulu ya" ucap cia tersenyum.
Kami menuju kafe langganan kami. Cia dan gue betul-betul panik.
"Apa yang sebetulnya terjadi?" Tanya riel.
Gue dan cia melihat dia. Kita berdua sama-sama diam. Riel memukul meja kemudian membentak kami
"LO TULI ? GUE BILANG APA YANG SEBETULNYA TERJADI"
"LO KIRA KITA TAU ? KALAU KITA TAU UDAH KITA CARI DIA." bentak gue ke dia.
"Lo berdua diam. Jangan malu-maluin." Ucap cia dingin. Gue kembali duduk, sedangkan riel masih tetap berdiri.
Drrt
Drrt
Drrt
Drrt
Hp gue bergetar. Gue melihat nomor tak dikenal. Siapa nih ?
Gue menjawab telfon itu.
"Halo ?"
"A.....ali" ucap seorang wanita . Tunggu dulu.
"Clara ?" Semuanya langsung menatap gue
"A..li tolong gue. Gue disekap sa..." "okay. Cukup" ucapan clara dipotong oleh suara laki-laki
"Hai ali" suara itu adalah suara yang paling gue benci.
"You jerk. Balikin clara. Old man" ucap gue terbakar emosi. Cia yang tau siapa itu langsung mengambil Hp gue
"Kenapa lo bisa tahu nomor ini?" Ucap cia dengan sangat dingin. Saking marahnya gue, gunting yang gue pegang udah tertancap dimeja.
"..............."
"Sebaiknya lo segera balikin clara kekita tanpa ada luka. Karna kalau dia terluka sedikit saja, gue ngak jamin kepala lo masih ada saat gue liat lo" ucap cia membuat kami semua terkejut kecuali gue
"................."
"Apa yang lo lakukan ? You jerk" ucap cia kehilangan sikap santainya.
".................." telfon itu mati.
Cia memberikan telfon itu kegue dan tersenyum. "Kita akan sedikit bermain" jawab cia. Auranya sangat mengerikan
Gue tersenyum kejam.
********
Sudah dua hari kita ngak ketemu sama clara. Kami masih mencari informasi. Kami semua terlihat kacau. Walaupun tak ingin mengakuinya, tapi riellah yang paling berantakan.
Gue dan keempat cowok itu berada dibelakang sekolah.
"ALI............." seseorang memanggil gue. Buset... siapa tuh ? Suaranya lebih kuat dari teriakan maut gue. Gue menengok kanan kiri mencari orang itu.
Cia berdiri didepan gue. Lah.. ni anak kenapa lagi ? Lagi dikejar setan ?
"Gu..gue menemukan tempat clara di sekap" ucap cia yang masih ngos-ngosan
"Oh....." seketika dia melihat gue dengan tatapan heran. Lebih tepatnya mereka semua melihat gue dengan tatapan heran
"Kenapa ?" Tanya gue kemereka semua.
PLAK..
Cia memukul kepala gue gemas. "Gue bilang. Gue udah tau dimana clara disekap bego."
Krik...
Krik...
Krik...
"APA ? YANG BENER ? OMG. AYO KITA PERGI SEKARANG" sekarang malah gue yang heboh
"Tunggu. Lo mau langsung kesana ? Itu bunuh diri man. Ayo kita buat rencana dulu" ucap cia serius.
********
Hai..
Waduh.. siapa yang sekap clara ya ? Kasihan banget siclara. Oh iya.. author bakal coba buat updatenya nanti malam. Tahun baru coy... hehehe..
Ok. bye semua
By : jane fajarini
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top