Part 12
Warning : typo bertebaran
Enjoy !!! ^^
Kali ini agak pendek. Tapi author janji bagian ini bakalan seru. ;)
******
Clara pov
"Hai" salam gue ke cia dan ali. Kami berada dikafe langganan kami.
Ting...
Pintu terbuka dan masuklah trio curut. Kalian masih ingat trio curut kan? Yup, mereka adalah theo, rey dan yang paling ngeselin vick.
"What up bro?" Tanya vick sok-sokan berbicara bahasa inggris.
"bra, bro, bra, bro. Lo kalo gila jangan disini. Syuh... pergi sono" usir gue kevick. Meja ini berbentuk bundar jadi nih urutan duduknya *kayak lotre aja heheh* gue duduk ditengah-tengah ali dan cia, rey duduk disebelah cia sedangkan theo duduk disebelah ali. Kalau soal vick, jangan berani-beraninya kalian tanya ke gue. Tu anak ngeselin tingkat dewa. Jahil banget.
Kami semua tertawa mendengar lelucon vick. Kita udah lama ngak main kayak gini. Gue senang waktu ngeliat mereka senang. Memang agak lebay sih tapi gue betulan sungguh-sungguh. Gue ngak tahu mau ngapain kalau ngak punya cia dan ali.
Ting..
Terdengar suara yang sangat gue benci. Lo pasti tau siapa kan ? Siapa lagi kalau bukan nenek-nenek lampir itu ?
Riana dan gangnya mendekati kami kemudian tersenyum. Ngapai mereka kesini ? mana gunting gue ?? Loh ? Gue udah ketularan sifat psyconya ali ni.
Trio curut dan cia tersenyum balik. Gue bingung kenapa cia bisa sehebat itu nyembunyiin perasaannya. Dia itu pintar akting. Tapi bukan bererti dia drama queen.
"Hai kalian lagi ngapain ?" Lagi kubur orang hidup-hidup ! Lo ngak liat kita lagi bersantai. Dasar monyet. Pikir gue geram
"Kita lagi duduk aja nih. Bosen kalau duduk-duduk sendiri dirumah" jawab cia santai.
"Kita boleh gabung ngak ?" Tanya dessy yang udah melihat trio curut dengan tatapan menggoda. Gue geram melihat sikap mereka. Gue melirik cia yang masih santai, sedangkan ali sudah menggenggam gunting yang entah darimana asalnya.
"Boleh aja sih. Tapi bangkunya udah penuh ni" ucap vick kapada cewek-cewek genit itu.
Akhirnya vick berguna juga. "Eh. Clara, minggir biar mereka bisa duduk. Udah gendut ngak nyadar lagi"
Glek...
Sialan tu anak. Gue potong lidah lo baru tau rasa. Baru juga gue muji, udah ngeselin pikir gue. Sekarang kalian ngerti kenapa vick ngeselin kan ?
"Udahlah kita mau pergi aja" kata ritha yang langsung keluar menggoyangkan pinggulnya.
Gur geleng-geleng kepala melihat cewek-cewek itu.
Sekarang udah agak sore. Tadi sebelum pulang, kita sempatd jalan-jalan cari cemilan. Lumayanlah karna udah jarang gue ngemil.
????? Pov
"Ayo kita mulai rencana ini. akan aku pastikan gadis manis itu tersiksa. Ayahnya terlalu banyak berbuat dosa yang akan ditanggung oleh gadis ini" katanya dengan senyuman seringgai. Setelah menyuruh anak buahnya dia tersenyum kemenangan "kau akan merasakan sakit yang kuterima" kata orang itu menatap sebuah foto seseorang dan melempar sebuah pisau tepat mengenai kepala seseorang difoto itu.
Clara pov
Trio curut sudah pulang diluan. Jadi cuman gue, cia dan ali yang tersisa.
Gue dan kedua teman gue berpisah dijalan.
Saat sedang berjalan pulang, gue bertemu seorang perempuan yang terduduk ditengah jalan, memegangi kakinya sambil menangis.
Gue segera mendekati perempuan itu "mbak kenapa ?" Tanya gue kawatir. Dia menangis, namun, tak lama kemudian, dia melihat gue dan tersenyum licik. Gue merasakan sesuatu menusuk leher gue dan dengan penglihatan yang kabur gue melihat seseorang berjalan kearah gue. "Ayo kita bermain" itu adalah kata-kata yang gue dengar sebelum semuanya berubah gelap
******
Gimana ??
Aduh si clara gimana nih ? Siapa orang itu ? Lanjutin terus ceritanya ya ? And jangan lupa buat vote and comment. Bye
By : jane fajarini
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top