Uchiha Shisui *Modern*

Aku tertawa saat melihat Shisui dan Sasuke sibuk memilih kostum untuk Halloween nanti. Memang Halloween masih lama, tapi mereka ingin buru-buru memilih kostum dan memperlihatkan padaku saat sudah selesai. Awalnya Sasuke memilih untuk menjadi tomat, tapi aku menggelengkan kepala tidak setuju karena Fugaku bisa saja membunuhku karena sudah menghancurkan imej seorang Uchiha.

Shisui keluar dari ruang ganti dengan kostum vampir membuatku mengernyit menilai. Bagian lehernya yang tinggi, jubah yang menyapu lantai, warna yang gelap, kurasa benar-benar cocok dengan Shisui. Setidaknya Fugaku tidak akan memasang wajah masamnya saat melihat keponakannya memakai kostum vampir, lebih baik daripada kostum bajak laut yang sebelumnya ia pakai.

"Bagaimana menurutmu, Y/N? Apakah cocok?" tanya Shisui. Ia bergaya di depan cermin membuatku ingin tertawa.

"Tentu saja cocok. Kau selalu cocok memakai apapun Shisui. Kurasa aku sudah tahu akan memakai apa untuk Halloween tahun ini," ucapku.

Shisui mengangkat sebelah alisnya ke arahku dengan maksud bertanya, tapi kuabaikan. Mataku sibuk melihat-lihat rak baju yang berisi kostum aneh ala Halloween. Ada yang berbentuk zombie, Frankenstein, Drakula seperti yang dipakai oleh Shisui hanya saja warnanya lebih terang, bajak laut, baju putri kerajaan yang ada di dongeng ataupun saat zaman victorian dengan bawahan yang mengembang, sampai mataku tertuju pada satu kostum yang lagi-lagi mirip dengan kostum yang Shisui pakai, tapi dalam bentuk perempuan.

Sepertinya Shisui juga melihat yang sama denganku karena ia langsung mengambil kostum itu dan memberikannya padaku. "Coba pakai ini, Y/N. Kita akan menjadi pasangan vampir saat Halloween nanti."

Aku terkekeh dan mengambil kostum vampir dari tangan Shisui, lalu mencium pipinya. "Aku tidak akan memakai sekarang, Shisui. Kita tidak ingin merusak kejutannya kan?"

"Kejutan apa maksudmu?" tanya Shisui sambil memiringkan kepalanya sedikit.

"Sebenarnya aku sudah menyiapkan kostum untuk Halloween nanti, tapi karena kau terlihat tampan dengan memakai kostum vampir aku memutuskan untuk tidak jadi memakai gaun wanita romawi-ku. Jadi, untuk saat ini kau bisa berkhayal bagaimana aku saat memakai kostum vampir itu nanti," jelasku.

Aku menahan tawa saat Shisui mengerang kecewa dan memberengut. Ekspresi yang hanya ia tunjukkan padaku dan kerabat Uchihanya. Sebenarnya, Shisui yang asli sangat berbeda dengan sosok Shisui yang selalu di tunjukkan kepada publik.

Orang-orang hanya tahu kalau Shisui sangat bertanggung jawab, tegas dan terlihat mandiri, tapi aku tahu lebih baik. Shisui yang sedang bersamaku adalah Shisui yang manja, selalu menuntut perhatian dan terkadang ceroboh. Ia pernah membiarkan kompor yang sedang menyala karena terlalu asyik menonton di laptopnya. Aku penasaran apakah Itachi, sahabat dekatku dan Shisui juga memiliki kepribadian yang sama?

"Y/N-neechan, Shisusi-niichan, bagaimana dengan kostum yang ini? Aku sangat menyukai kostum ini," aku dan Shisui kompak menoleh saat Sasuke keluar dari ruang ganti dengan kostum kucingnya.

Imutnya... aku langsung berdiri dan menghampiri Sasuke yang mematut dirinya di depan cermin, mirip seperti yang Shisui lakukan sebelumnya. Aku memeluk Sasuke dan mencium pipinya sekilas. Astaga... Sasuke benar-benar imut memakai kostum kucing itu.

"Jadi Y/N-neechan suka? Boleh ya aku membeli yang ini?" tanya Sasuke saat aku sudah melepaskan pelukanku.

Aku mengangguk cepat. "Tentu saja boleh, ya kan Shisui?"

Anehnya, Shisui hanya menganggukkan kepalanya sekilas dan kembali masuk ke ruang ganti. Aku mengernyit heran, kenapa tiba-tiba sikapnya berubah begitu? Apa ia masih kesal karena aku tidak mau memakai kostumku sebelum Halloween atau memang moodnya tiba-tiba buruk?

"Kenapa dengan Shisui-niichan? Apa ia tidak suka dengan kostumku ini?" Sasuke cemberut sambil menatap kostumnya dengan tatapan sedih.

"Tidak, bukan seperti itu. Kurasa Shisui sedang sakit perut sekarang, jadi kau harus cepat mengganti bajumu dan kita akan melakukan sesuatu di rumah sampai Itachi menjemputmu, oke?" kataku sambil mengacungkan ibu jari. Sasuke kembali tersenyum dan berlari kecil ke arah ruang ganti, menuruti suruhanku.
***
Selama sisa hari itu, Shisui hanya diam dan sesekali menjawab kalau Sasuke bertanya, tapi tidak denganku. Sasuke memang tidak menyadari kebungkaman Shisui, tapi aku tahu. Biasanya Shisui akan terus bermain bersama Sasuke sampai Itachi atau Fugaku menjemput. Sekarang aku mulai yakin kalau ia marah padaku karena sesuatu, hanya saja aku tidak tahu apa 'sesuatu' itu.

"Shisui-niichan, kita akan pergi bersama kan saat Halloween nanti? Aku yakin ibu akan menyiapkan makanan yang enak saat Halloween," tanya Sasuke sambil menarik ujung baju Shisui.

Shisui mengangguk. "Tentu saja, selama Mikoto-baachan tidak menyiapkan sup mata manusia, kurasa aku akan ikut."

Sebelum Sasuke sempat membalas ucapan Shisui, suara bel dari pintu depan menggema ke seluruh penjuru rumah. Buru-buru aku berjalan ke arah pintu depan karena tidak ingin melihat Shisui memberengut lagi. Senyum terlihat di wajahku ketika tahu kalau Itachi datang untuk menjemput Sasuke.

"Nii-chan!!" Sasuke berteriak dan berlari dari ruang tengah.

"Ayo kita pulang Sasuke. Maaf karena sudah merepotkan, Y/N, Shisui," kata Itachi.

"Tidak, aku senang kalau Sasuke ada disini," bantahku. Sudut mataku menangkap Shisui sedang memutar bola matanya bosan.

"Sasuke, ucapkan terima kasih."

"Terima kasih Y/N-neechan, Shisui-niichan. Ingat ya kita akan pergi bersama nanti dan terima kasih untuk kostumnya," teriak Sasuke sambil melambaikan tangan dengan sebelah tangannya menggandeng tangan Itachi yang juga melambaikan tangannya.

Tepat saat menutup pintu rumah, aku merasakan dua lengan yang sangat familiar memeluk pinggangku dari belakang. Suara hembusan nafas jelas terdengar di telingaku. Aku tidak bisa menahan senyum saat Shisui mencium pipiku dan menyandarkan kepalanya di kepalaku.

"Ada apa denganmu? Kau mengabaikanku seharian dan tiba-tiba saja memelukku seperti ini?" tanyaku sambil melipat tangan didepan dada, berpura-pura marah.

Shisui mendengus. "Aku kesal padamu karena kau terlihat lebih memperhatikan Sasuke daripada aku. Kau bermain dengannya seharian tanpa memperhatikanku. Kau bahkan memeluknya dan mencium pipinya."

Aku melepaskan pelukan Shisui dan menatapnya tidak percaya. "Kau cemburu pada Sasuke? Kau cemburu pada sepupumu sendiri?"

"T-tidak. Bukannya begitu, aku hanya tidak suka saja kalau kau lebih memperhatikannya daripada aku, Y/N," bantah Shisui dengan wajah memerah.

"Tidak perlu malu. Kurasa kau terlihat menggemaskan saat cemburu seperti itu, bahkan melebihi Sasuke saat menjadi neko," kataku sambil menyembunyikan wajahku di dadanya. "Kau mau tahu sesuatu Shisui?"

"Apa?" katanya sambil memeluk pinggangku lagi.

"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Terlebih saat kau cemburu seperti tadi."

Untuk KezyaAngella02

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top