Suigetsu Hozuki *Modern*

"Kau masih kurang cepat," ucapku. Stopwatch di tanganku menunjukkan angka yang lebih lama dari sebelumnya.

"Kalau begitu sekali lagi."

Aku memperhatikan Suigetsu yang berenang dengan gaya bebas. Ia terlihat menyatu dengan air, rambutnya yang berwarna putih dengan sedikit kebiruan di ujungnya juga memperkuat hal itu, ditambah lagi ia sangat menyukai air. Aku selalu kagum saat melihatnya sedang berenang.

"Bagaimana?" tanya Suigetsu. Ia mengangkat kepalanya sampai ke permukaan.

Aku kembali melihat stopwatch. "Lebih cepat dari yang sebelumnya, tapi masih belum bisa mengalahkan Kisame-senpai."

"Lagi."

"Kenapa aku yang harus melihat waktumu? Kenapa kau tidak menyuruh Sasuke atau Juugo saja?" tanyaku. Rasanya agak membosankan kalau terus-terusan melihat ia berenang tanpa melakukan apapun, selain memegangi stopwatch tentunya.

Suigetsu menghentikan gerakannya. "Sasuke sedang berlatih di tempat lain dengan Sakura, Juugo sedang sibuk. Satu-satunya orang yang bisa kuandalkan sekarang hanyalah kau, Y/N."

"Jadi aku pilihan terakhirmu?" dengusku. Suigetsu tidak menjawab, hanya terkekeh dan kembali berenang.

Cih, ia yang akan ikut lomba, tapi aku juga ikut repot. Suigetsu dan Sasuke mengikuti kejuaraan berenang gaya bebas tahun ini. Suigetsu memang sudah mengincar kejuaraan ini sejak bertahun-tahun lamanya, sementara Sasuke ikut karena dipaksa Suigetsu. Mereka tim yang hebat karena bisa sampai babak final, tapi lawan mereka nanti juga bukan sembarang orang. Hoshigaki Kisame dan Uchiha Itachi adalah juara bertahan selama tiga tahun, karena itulah Suigetsu sangat ingin mengalahkan mereka.

Melihat kalau Itachi juga masuk babak final, akhirnya Sasuke terlihat berambisi juga. Buktinya, ia sedang berada di kolam renang sebelah dengan Sakura. Aku bisa mendengar teriakan Sakura yang menyemangati Sasuke yang kuyakin di balas dengan anggukan atau kata favoritnya 'hn'.

"Y/N?" panggil Suigetsu. "Kenapa melamun? Apa kau tidak suka berada di sini bersamaku?"

"Tentu saja senang," balasku. "Tapi tidak dengan kau yang terus berenang dan aku yang hanya duduk di sini tanpa melakukan apapun. Sangat membosankan tahu."

Suigetsu mencebik. "Kau tidak suka kalau aku menang ya? Kalau begitu lebih baik ku panggil Karin saja. Biarpun tidak rela, Karin pasti akan mengomentariku kalau aku terlalu lambat atau yang lainnya."

"Apa katamu!?" aku sudah bersiap untuk melempar stopwatch ini kapan saja.

Bukannya merasa bersalah, ia malah tertawa keras. "Bercanda, Y/N, bercanda. Mana mau aku ditemani dengan Karin, bisa-bisa aku mati tenggelam karena ia tidak sabar dengan ocehanku."

Aku mendecih, seenaknya saja bicara. Sejujurnya, aku tidak terlalu suka dengan Karin. Entah bagaimana, ia selalu bertengkar dengan Suigetsu atau memukulnya. Awalnya, aku tidak keberatan karena Suigetsu sendiri bukan orang yang paling bermulut manis atau orang yang memiliki sikap paling baik, tapi setelah Karin menghajarnya, aku adalah orang yang paling sering mendengar ocehannya. Belum lagi saat aku mencoba mengobatinya, ia malah menggerutu sampai membuatku kesal. Pada akhirnya, aku harus mengobati luka tambahan Suigetsu.

"Omong-omong besok kau datang, kan?" tanya Suigetsu. Ia keluar dari kolam dan berjalan ke arahku.

"Tentu saja, memangnya kenapa?" aku balik bertanya.

"Hanya ingin memastikan," Suigetsu meneguk habis air minumnya. "Karena besok ada yang ingin kuberikan padamu."

"Memangnya kau punya sesuatu yang bisa di berikan padaku?" dengusku.

"Kita lihat saja nanti."
***
Ternyata banyak juga yang datang untuk menonton. Telingaku berdenging karena banyaknya suara yang meneriakkan nama peserta hari ini. Mataku juga sedikit berkunang-kunang karena tidak terbiasa berada di tengah-tengah keramaian. Kalau saja ini bukan pertandingan Suigetsu, aku tidak akan mau datang ke tempat ini. Selain itu, aku juga penasaran dengan apa yang ingin di berikan Suigetsu padaku.

"Y/N!" Sakura mengisyaratkanku agar mendekat padanya. "Aku mau ke ruang ganti, kau mau ikut? Aku ingin melihat Sasuke-kun sebelum pertandingan di mulai."

Aku mengangguk dan mengikuti Sakura sampai ruang ganti. Suigetsu dan Sasuke sedang membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan pertandingan. Sasuke langsung bangkit saat ia melihat Sakura dan aku masuk. Suigetsu tersenyum lebar saat aku menghampirinya, ia menepuk tempat di sebelahnya, menyuruhku untuk duduk.

"Kau datang juga."

"Tentu saja, aku sudah bilang, kan?" aku menatap Suigetsu. "Sebenarnya apa yang mau kau berikan padaku, sih? Aku tidak bisa tidur semalam karena penasaran."

Ia terkekeh. "Akan kuberikan kemenanganku nanti padamu."

Aku tersentak, tidak percaya kalau ia akan mengatakan itu. Kemenangan pertamanya akan di berikan padaku. Hm... ia terlalu percaya diri, pertandingan bahkan belum di mulai dan ia sudah yakin akan menang? Benar-benar tipikal Suigetsu.

"Kau terlalu percaya diri," kataku menyadarkannya.

"Itu satu-satunya hal yang kubanggakan, tapi kau lihat saja, aku akan menang," kata Suigetsu.

"Kami, Suigetsu, kami akan menang. Kau tidak akan mengikuti pertandingan ini sendirian," ralat Sasuke. Ah, sepertinya ia juga mendengarkan apa yang kami bicarakan.

Suigetsu bangkit. "Ya, ya... kau harus liat kami ya, Y/N. Ayo Sasuke."

Aku bisa mendengar gerutuan Sasuke dari tempatku duduk. "Cih, memangnya siapa dia? Menyuruhku seenaknya," Sakura sendiri juga tertawa saat mendengar gerutuan Sasuke.

Hah... aku menjadi penasaran dengan pemenang tahun ini. Suigetsu dan Sasuke atau Kisame-senpai dan Itachi-senpai? Kurasa kedua tim sama hebatnya, kalau tidak mereka tidak akan lolos sampai babak ini, kan? Sakura sudah berteriak menyemangati Sasuke di sebelahku. Kulihat Suigetsu tersenyum lebar ke arahku. Dan... tanda pertandingan dimulai sudah di letuskan.
Sasuke dan Itachi-senpai meluncur lebih dulu, mereka berdua sama cepat, gerakan mereka juga terlihat sama, mirip sekali dengan suara hentakan kaki tentara dan mereka sampai juga dalam waktu yang bersamaan. Sekarang giliran Suigetsu dan Kisame-senpai. Aku sempat khawatir karena Suigetsu tertinggal beberapa langkah dari Kisame-senpai, tapi sepertinya kekhawatiranku tidak beralasan karena sekarang Suigetsu yang memimpin walau hanya beberapa langkah di depan, bahkan sampai mendekati garis akhir mereka masih bertarung sengit.

Aku menghembuskan nafas lega, bahkan aku sendiri tidak tahu kalau sejak pertandingan di mulai aku menahan nafas. Suigetsu dan Sasuke keluar sebagai pemenang tahun ini. Sakura berlari ke arah Sasuke dan Suigetsu yang sedang mencoba menarik nafas, aku mengikuti Sakura di belakang. Sekarang ini, aku tidak peduli kalau kemenangannya itu untukku atau untuk kepuasan dirinya sendiri karena perasaan bangga.

Saat melihatku, Suigetsu langsung memelukku erat. "Lihat, aku menang, kan?"

"Ya, ya... kau bisa berbangga diri sekarang," balasku.

"Tentu saja, aku menang karena kau datang. Kau adalah jimat keberuntunganku, kau tahu," Suigetsu menarik dirinya dan menyeringai. Ia mencium pipiku dan berbisik. "Aku akan selalu merasa beruntung kalau kau bersamaku."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top