7.1

Di dimensi Naruto. ...

Disebuah gubuk kecil terbuat dari bambu cukup minimalis itu dikelilingi oleh lembah, gunung hutan, padang rumput dan bunga, danau bahkan padang pasir pun ada disana dengan suasana tenang bahkan saking tenangnya membuat Sasuke terus menatap waspada pada sosok yang tengah membuatkan mereka air minum.

Tuk!

"Berhenti menatap Kaguya kaa-san seperti itu Sasuke, dia bukan lagi dewi penghancur seperti dulu, kaa-san sudah berubah " tutur Naruto dengan santai nya sambil mengelus bulu kurama dengan lembut tak mengindahkan tatapan terkejut namun sedetik itu berubah lagi menjadi waspada disaat bersamaan ,ia tak tau saja seberapa ingin nya Sasuke untuk membunuh wanita itu setelah apa yang terjadi didunia nya saat ini .

"Kau memanggilnya kaa-san ? " tanyanya masih dengan menatap kearah Kaguya yang berkutat didapur kecilnya itu .

"Umm memang nya kenapa, lagi pula aku cukup menyukai nya " ujar Naruto tampa tau ekspresi apa yang tengah dipasang oleh Sasuke sekarang ini.

"APA KARENA DIA ADA DITUBUH MU KAU DENGAN BEGITU SANTAI NYA MEMBUKA KEPERCAYAAN MU ITU PADANYA, INGAT LAH SIAPA YANG DULUNYA MEMBUAT DUNIA KITA HAMPIR HANCUR BAHKAN MEMBUAT MU SAMPAI TERJEBAK DI DIMENSI INI NARUTO!! "

Naruto tersentak akibat bentakan Sasuke padanya, ia menghentikan gerakan tangannya pada Kurama, ya Sasuke memang ada benarnya namun ini adalah perasaan hatinya kalau ia yakin Kaguya memang sudah berubah menjadi seorang protagonis, dan soal dirinya terjebak disini ya anggap lah kalau Naruto mensyukurinya karena ia bisa menikmati kehidupan nya dengan kedua orang tuanya yang masih hidup lalu ia memiliki para kakak yang menyayangi nya dan juga orang didesa ini begitu menerima kehadirannya, ini seperti impiannya selama ini.

"KAU S-

" Aahh, kau memang ada benar nya tak semestinya aku menerima pengakuan itu begitu mudah darinya, tapi...

Naruto menatap Sasuke dengan sepasang mata sebiru langit dimusim panas itu dengan binarnya lalu tersenyum begitu lembut seperti kebiasaan nya itu.

"Entah kenapa hatiku mengatakan kalau Kaguya kaa-san telah berubah menjadi sosok baik, dan soal aku yang terjebak di dimensi ini aku sebenarnya sungguh bersyukur asal kau tau itu "

Deg!

Sasuke menatap tak percaya akan perkataan Naruto itu, kenapa , kenapa ia begitu mudah percaya pada wanita yang telah memisahkan mereka, memisahkan dirinya pada matahari yang selama ini selalu berjuang untuk menarik nya terus kejalan yang lurus. Kenapa disaat ia mulai mengikuti sangat matahari dan tersadar akan perbuatan nya wanita itu memisahkannya, kenapa ?, hanya Kata-kata itulah sekarang mengisi pikiran nya.

"Ne Sasuke apa kau tau impian ku? " tanya Naruto tiba-tiba membuat nya menoleh menatap bingung namun tetap menjawab.

"Membuat semua orang mengakuimu dan menjadi Hokage "

"Kau benar tapi hanya setengah" ujar Naruto semakin membuat nya bingung , lalu jika diantara keduanya itu hanya setengah yang benar kemana jawaban yang setengah itu pikir nya .

Kurama membuat salah satu matanya menatap malas kearah Naruto yang tengah menunjukkan sebuah senyum berbeda senyuman yang jarang diperlihatkan nya setelah kematian seseorang yang begitu beharga bagi anak itu.

"Apa itu? " pertanyaan itu lantas terucap dari bibir Sasuke begitu tertegun ketika melihat sebuah senyuman yang memiliki arti cukup berbeda dari biasanya.

"Itu adalah hal sederhana yang mungkin bisa orang dapatkan namun mustahil untuk kudapatkan "

Deg!

"Merasakan bagaimana kasih sayang orang tua, bagaimana rasanya dimarah oleh kaa-chan saat aku membuat salah, bagaimana rasanya senang ketika mendapatkan pujian dari touchan, bagaimana rasanya ketika kau mendapatkan pelukan hangat dari touchan dan kaa-chan ketika kau ketakutan atau disaat bersedih dan bagaimana rasanya memiliki seorang nii-san yang begitu perhatian bahkan sampai overprotective pada mu, mungkin kau pernah merasakannya dan menganggap hal itu hanya hal biasa tapi itulah impian ku sebenarnya Sasuke"

Naruto menatap sejenak wajah Sasuke menunjukkan sebuah ekspresi langka dan beruntung nya hanya Naruto lah satu satunya yang tau ah mungkin tidak karena ada kurama lalu Kaguya yang sekarang duduk disamping nya ahh maksudnya tengah memangku nya itu.

"Karena itulah aku begitu bersyukur berada disini, aku memiliki segalanya yang ku impikan meskipun terdengar mustahil dan tidak seharusnya itu terjadi, tapi ini pertama kalinya aku benar ingin egois soal ini aku ingin selalu berada disini tinggal bersama mereka seperti keinginan ku, bukankah kau pernah bilang padaku untuk sesekali bersikap lah egois, kali ini aku akan bersikap egois untuk keinginan ku Sasuke "

Sasuke benar dibuat bungkam atas perkataan yang Naruto ucapkan padanya, ia tau, dan sangat tau keinginan itu dibandingkan dirinya yang pernah merasakan kasih sayang orang tua dan yang lainnya, Naruto bahkan selama hidupnya tidak pernah merasakan bagaimana perasaan itu, bahkan bisa dibilang masa kecil nya sungguh begitu kelam untuk dirasakan oleh seorang anak kecil, jadi hal itu wajar dan juga sudah kehendak Naruto sendiri untuk egois dalam kehidupan nya.

Anak itu bahkan setaunya , dirinya bahkan lebih mementingkan orang lain disaat ia terluka, bahkan keselamatan orang yang tidak memiliki sangkut paut darinya pun lebih ia penting kan ketimbang dirinya yang bahkan tak pernah diperdulikan oleh orang-orang itu , begitupun dengan kehidupan nya dibandingkan Naruto kehidupan Sasuke lebih begitu nyaman namun dirinya sendiri tak begitu menyadari kalau ada yang lebih sulit namun orang itu tetap mensyukuri nya.

Ia mengepal kan tangannya, emosi nya begitu bercampur aduk sekarang tak tau harus mengungkapkan nya seperti apa, ia bukan Naruto yang begitu mudah memperlihatkan emosinya, ia berbeda dan ia tak se spesial sahabat nya itu.

"Kau benar Naruto mungkin aku terlalu takut dan khawatir, aku sungguh -

" adakalanya seseorang itu akan berubah dan aku percaya, termasuk kau sendiri bukankah kau sudah berubah benarkan apa yang ku ucapkan "tawanya seperti mengejek Sasuke karena pria itu tampa menyadari ia menunjukkan berbagai ekspresi, hal itu begitu langka bagi nya yang hidup begitu monoton ini.

" Sasuke-kun , aku mengerti bagaimana mana kekhawatiranmu pada Naru-chan, tapi percayalah jika aku yang sekarang kini telah mengerti apa itu cinta sejatinya, cinta yang tulus menyayangi seseorang yang paling kau sayangi"seru Kaguya sambil mengelus surai pirang Naruto yang terasa begitu lembut, ia bahkan dengan santai menunjukkan senyuman yang begitu hangat dan lembut berbeda dengan yang dulu yang hanya menampilkan wajah dingin tak tersentuh itu, Kaguya memang benar terlihat tengah berubah bahkan auranya benar benar terasa lembut dan hangat.

"Mouuii..., kaa-san berhenti memanggilku dengan sufix-chan huft" gerutunya begitu tak Terima dipanggil dengan sufix-chan, padahal dia ini laki-laki tampan sangat tidak cocok dipanggil-chan dan kenapa semua orang begitu hobby menambah kan kata chan ketika memanggil namanya.

"Itu memang cocok untuk mu Naru-chan! " Sasuke menunjukkan seringaian nya bermaksud mengejek Naruto yang tentu saja memperlihatkan wajah tak terima Naruto karena hal itu, dan berani-beraninya Sasuke juga memanggilnya seperti itu .

"Dasar teme pantat ayam kudoakan agar sakura-chan tidak bersama mu humm" ujar Naruto dengan nada ketusnya namun tak diperdulikan oleh Sasuke yang lantas tersenyum mereng, tak tau saja dia jika ia telah menikah dan mempunyai seorang anak.

"Tck, do'amu itu tidak akan mempan dan asal kau tau saja aku ini sudah menikah dan mempunyai seorang anak" ucapnya dengan begitu bangga dibalas dengan dengusan Naruto, memang nya apa spesial nya itu meski diam-diam ia menyimpan keirian atas perkataan Sasuke, memang seharusnya ia telah berumur dewasa dan seharusnya ia memang sudah mempunyai keluarga sekarang, apakah teman-temannya juga sama seperti Sasuke.

Mendapati keterdiaman Naruto Sasuke semakin menyeringai menebak akan pikiran Naruto.

"Yang jelas para teman teman kita telah menikah dan mempunyai anak " ujar nya membuat Naruto tersentak menatap tak percaya Sasuke bisa menebak isi pikiran nya itu .

"Jadi siapa yang menikah dengan sakura-

" tentu saja dengan ku! "

"Ha? "

Sasuke menatap Naruto tajam dan dingin."dengar Naruto sakura sekarang telah menjadi istri ku dan juga ibu dari Sarada putri kecil ku yang juga anak dari sakura dan aku jadi berhenti memikirkan tentang istri ku dan mulai lah mencari pasangan mu sendiri dobe "ujar Sasuke tentu saja membuat Naruto melebar kan matanya tak percaya, Sasuke benar benar telah melangkah jauh bahkan terlalu jauh sehingga membuat nya benar-benar takkan bisa mempunyai kesempatan untuk menaklukkan sakuranya

( hoi Naruto apakah kau lupa jika kau mempunyai seseorang yang bahkan lebih baik dan selalu memperhatikanmu, dasarnya rambut kulit durian yang ngk bisa peka hah...)

Kaguya hanya bisa menggeleng tak heran, bagi nya wajar saja jika Sasuke sekarang mungkin sudah memiliki keluarga, lagipula ia sudah tau siapa gadis yang mengisi hati pemuda itu, sakura, gadis dengan surai musim semi dan secantik seperti namanya itu, gadis yang kuat dan juga cukup menakutkan dengan kekuatan monster itu.

" ne Sasuke-kun aku tau selain ingin menemukan Naru kau juga pasti mempunyai informasi penting yang akan kau sampai kan benar? "Tanya Kaguya mengalihkan pembicaraan mereka, ia tau kedatangan pemuda itu bukan hanya untuk menemukan Naruto namun ada hal lainnya yang ia bawa, terasa begitu penting dan ada sangkut paut nya akan dirinya maupun Naruto.

" insting mu sebagai seorang dewi chakra dan juga putri otsusuki begitu tajam Kaguya "balas Sasuke kini menampilkan wajar datarnya dengan tatapan begitu serius.

" putri otsusuki?, kaa-san?"bingung Naruto belum menyadari perubahan suasana menjadi lebih serius.

"Ada apa? " kembali Kaguya bertanya menghiraukan pertanyaan Naruto karena ia tau apa yang akan disampaikan oleh Sasuke mungkin suatu informasi penting.

Sasuke meminum sejenak teh hijau yang dihidangkan oleh Kaguya sebelum melanjutkan pembicaraan nya itu.

"Mereka telah datang " hanya itu yang diucapkan oleh Sasuke namun Kaguya memahaminya dan kini menampilkan ekspresi terkejut.

"Tidak mungkin! "

"Apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa mereka yang kalian maksud itu? " tanya Naruto benar-benar bingung akan ucapan ambigu mereka. Sasuke menghela kan napas nya, Naruto masih lah Naruto sibodoh itu yang akan sulit mencerna ucapan mereka.

"Mereka adalah  ...

"otsusuki Momoshiki dan pengikutnya "

Deg!

APA!!



🍀🌻🍀

TBC



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top