5.1


Suara langkah kaki memasuki kelas menginterupsi kegiatan para murid yang tengah berbicara, berkumpul dengan temannya atau pun tertidur (pingsan) membuat mereka kembali ketempat duduk dengan berbagai ekspresi, dari yang penasaran, tak sabaran, takut, gerogi, biasa aja dan sampai yang paling nyeleneh adalah wajah bodoh dari bocah pemilik surai secerah bunga matahari ketika ia terbangun dari tidurnya (pingsan).

"Uhum..!, Baiklah sensei akan memberi tahu kan bagaimana hasil dari ujian genin kalian " Iruka menjeda sebentar dan menarik napas nya, perlahan tarikan tipis terbentuk lalu membesar sehingga terlihat senyuman harunya pada mereka yang mendadak terdiam.

"SELAMAT !!!,SENSEI UCAPKAN KALIAN SEMUANYA LULUS MENJADI GENIN!!! "

"DAN UNTUK THE BEST ROOKIE TAHUN INI JATUH KEPADA, NAMIKAZE UZUMAKI NARUTO, UCHIHA SASUKE DAN UZUMAKI UCHIHA MENMA!!! "

EHH!!

"YATTAAAA!! "

"HOREEE!! "

"UWAHHHHH!!! "

pekikan senang mereka menjadi akhir dari hari ini, membawa pulang kabar bahagia kepada orang tuanya, begitu pula dengan Naruto , Menma dan Sasuke, mereka begitu bahagia dengan kabar yang mereka bawa ini.

"Kalian boleh pulang dan besok kembali lagi untuk mengambil ikat kepala kalian serta pemilihan kelompok dan jonin pembimbing "

"HA'IKKK!!! "

🍀🌻🍀

"TADAIMAAAA!!! " pekik keduanya kompak ketika sampai disana ada Kushina dan Obito yang tengah membuat masakan untuk makan siang mereka terkejut mendengar pekikan dari dua bocah beda surai itu, mereka saling melihat satu sama lain lalu tersenyum begitu tau apa yang dipikirkan nya.

"Mereka terdengar seperti senang sekali" ujar Kushina dibalas anggukan oleh Obito yang tengah membantunya menyusun masakan yang sudah jadi di meja.

"Nee-chan benar, berita bahagia apa yang mereka bawa, aku jadi penasaran! "

Kushina tersenyum, ia berencana akan  menanyakan bagaimana hasil dari tes genin kedua putranya kepada Minato yang menonton itu.

"TADAIMA!!! "

Tak lama dari kedatangan kedua putranya, Minato pun juga pulang dengan wajah berseri-seri .

"Okaeri, kurasa kau pasti membawa berita penting terlihat dari wajahmu itu anata ?"
Minato terkekeh lantas mengangguk, menjawab pertanyaan dari sang istri tercinta.

"Kau benar Kushi-chan aku dan fugaku berencana malam ini membuat perayaan untuk putra kita yang menjadi rookie terbaik tahun ini " mendengar hal itu mata Kushina melebar terkejut dan juga terlihat ia begitu senang sampai sebuah suara membuat mereka terkejut.

"Mou touchan kenapa diberitahu padahal itu adalah kejutan untuk kaachan " ucap Naruto dengan wajah cemberutnya karena kejutannya batal, Minato mengusak tengkuknya yang Menma yakin tak gatal itu menyengir tak berdosa.

"Gomen ne Naru, Menna touchan tidak tau "

"Sudah sudah , Naru-chan berhenti merajuk nya ,lebih baik kita makan dan setelah itu kita kerumah Mikoto " lerai Kushina menepuk pelan surai kuning jabrik milik Naruto putranya dan tak lupa juga mengelus surai Menma , membuat remaja itu tersenyum senang.
berada di keluarga ini benar benar membuat nya kembali merasakan kasih sayang dan kehangatan orang tua terlebih ia merasakan bagaimana senang nya mempunyai seorang adik seperti Naruto ,sosoknya begitu ceria, ramah dan juga penuh kejutan siapapun yang bertemu dengan nya pasti akan dibuat tertarik ditambah sosok Naruto bagaikan matahari baginya karena itu ia akan selalu melindungi adiknya ini .


🍀🌻🍀

Pagi hari terasa begitu cerah dan hangat layak nya senyuman dari remaja pirang siapa lagi kalau buka  mc kita sang tuan muda yang marganya sekarang ditambah menjadi Namikaze ini. Berjalan bersama dua kakak tersayang sambil menebarkan senyumannya pada setiap orang yang ia temui ini walaupun diapit oleh dua kulkas berjalan tapi kehangatan dari senyuman Naruto mampu membuat dingin nya es kedua kakaknya itu meleleh  .

"Oyy Naruto, menma, Sasuke!! "

Ketiga remaja laki-laki yang baru saja memasuki kelas mereka menoleh bersamaan ketika kiba beserta teman teman yang lainnya datang.

"Yoo minna " sapa Naruto tak lupa dengan senyuman seperti biasanya yang membuat Hinata merona.

"Hinata wajahmu memerah, kau sakit kah? " tanya Naruto dengan tampang polos nya menyentuh dahi Hinata membuat wajah gadis itu semakin memerah.
Mereka yang menonton menganga tak percaya apa lagi menma dan Sasuke sampai menepuk dahi mereka begitu melihat kejadian selanjutnya dari drama picisan ini.

"AAA HINATA KENAPA PINGSAN!! "

"Mendoksei" ujar Shikamaru geleng-geleng kepala nya.

"Naruto dan ketidak kepekaan nya benar-benar bencana " ujar kiba dibalas gonggongan akamaru dan juga anggukan yang lain tentang Naruto.

"Berharap kepekaan itu datang adalah hal yang mustahil "

"Aku akan diet jika Naruto menyadari itu " seru Ino malah membuat taruhan tentang kepekaan Naruto.

"Heyy kenapa kalian hanya berbicara seperti itu setidaknya tolong aku ttebayo " kesal Naruto karena sedari tadi temannya itu terus berbicara yang tidak tidak tentang dirinya dan apalah itu, yang lebih penting kenapa Hinata selalu pingsan saat seperti itu saat bersama nya,  hahh... Naruto kau itu sebenarnya polos atau bodoh sih?,Sans aja sampe bingung.

.
.
.

Skip
.
.
.

Setelah kejadian Naruto kembali dipukul oleh ini dan sakura bahkan karin juga ikutan karena geram pada sepupunya itu berharap jika pukulan mereka bisa menyadarkan kebodohannya, kini duduk dengan wajah ditekuk bosan menunggu guru mereka yang belum datang ditambah rasa dari pukul ketiga gadis berkedok monster itu masih terasa menyakitkan.

'Bagaimana cara untuk peka ttebayo'pikir absurd nya sambil mengelus pipi yang terlihat bercak lima jari berbanding dengan Sasuke yang menatap ngeri karya para monster eh maksudnya gadis gadis itu dan menma yang menatap prihatin atas nasib adiknya itu.

KRIETT..... !!!

pintu kelas terbuka menampilkan Iruka masuk sambil membawa hitai-ate mereka .

"Yoshh kalian sudah datang jadi dengar kan baik baik tim yang akan menentukan nasib kalian nanti setelah ini " ujarnya setelah membagikan hitai-ate kepada para muridnya. Ia menatap papan kecilnya yang berisi nama muridnya yang telah dibagi menjadi beberapa tim itu.

"TIM 6 !
HOZUKI SUIGETSU, SHIMURA SAI, UZUMAKI KARIN! "

"APA! ! " teriak karin begitu nama nya disebutkan satu tim dengan laki-laki yang selalu mengajak nya bertengkar itu.

"Ada apa karin? " tanya Iruka sedikit terkejut begitu mendengar teriakan yang tiba tiba itu.

"Sensei kenapa aku harus bersama dengan manusia aneh ini!! " tunjuk nya pada Suigetsu yang juga menatap kesal pada nya itu.

"Siapa yang kau bilang manusia aneh ha?, lihatlah dirimu juga dasar tomat !!! " serunya tak mau kalah membuat perempatan imajiner tercetak didahi karin.

"Oy kalian berdua, hahh.. Ini keputusan Hokage aku juga tidak bisa merombak lagi lebih baik buat lah diri kalian bisa akrab, karin, Suigetsu! " ujar Iruka juga jengah dengan mereka berdua yang tidak bisa akur itu, entah bagaimana bisa keduanya bertemu di tim yang sama.

"Apa!! " teriak keduanya bersamaan , saling menatap melemparkan tatapan benci lalu memalingkan wajahnya, mereka masih melupakan teman satu tim mereka yang menampilkan senyum palsunya siapa lagi kalau bukan sai yang hanya terkekeh kecil.

Sudah lah lupakan keduanya kembali lagi kepada tim yang tersisa, Iruka berdehem sedikit pasti nya ada hal ribut lagi setelah ini.

"TIM 7
NAMIKAZE UZUMAKI NARUTO!
UCHIHA SASUKE !
UZUMAKI UCHIHA MENMA!
HARUNO SAKURA! "

Ehh!

Tepat dinama terakhir mereka yang ada dikelas terkejut menatap tak percaya bahkan ada yang iri bagaimana sakura bisa berada satu tim dengan para pangeran kelas mereka .

"Yattaaaaaa!!! " pekik sakura senang bahkan membuat karin dan Ino ikut berseru tidak terima .

"Sensei kenapa si jidat dimasukkan kedalam timnya sasuke-kun kenapa tidak aku saja "

'Sudah kuduga'batin Iruka lelah ia menatap sakura lalu dua gadis lainnya yang menatap tak terima itu.

"Tanyakan saja pada Hokage tentang hal ini Ini kenapa bisa " ucapnya membuat Ino mendengus dan sakura tertawa, sungguh para muridnya ini benar benar diluar dugaan.

"lanjut TIM 10 , NARA SHIKAMARU, AKIMICHI CHOJI, YAMANAKA INO! "

Dan lagi Ino berteriak tak terima kenapa dirinya harus bersama dengan Shikamaru yang pemalas dan si tukang makan choji, Iruka hanya menjawab karena kelompok Ino-shika-cho itu memang sudah turun temurun jadi jika ingin memprotes silahkan ke Hokage atau pun keorang tuanya , hal itu seketika membuat Ino bungkam melawan ayah nya sama saja dengan mati pikirnya.

Naruto diam diam tertawa kecil ini sungguh mengingat kan nya pada kenangan dulu dan ternyata tak berubah lalu siapa kah guru yang akan menjadi pembimbing nya apakah masih Kakashi atau bukan.

Setelah pembagian timnya mereka diberikan istirahat menunggu para jonin mereka datang dan hal ini lah dimanfaatkan oleh sakura, Ino dan karin untuk berdekatan dengan pangeran mereka berbeda dengan Sasuke yang terlihat risih itu namun tak bisa kemana-mana.

Menma hanya menatap tak percaya dan Naruto, remaja itu malah menghilang dari sana meninggalkan kedua kakaknya, biar kan saja lagipula ada hal lain yang ingin ia lakukan.

Naruto berjalan kearah taman sambil membawa bentonya ia ingin menikmati ketenangannya sebelum datang hal yang membuatnya sibuk nanti , dihari yang cerah ini ditambah dengan sapuan angin sepoi sepoi begitu enak jika istirahat disini pikir nya lalu duduk di sebuah bangku yang disediakan disekitar taman  .

"Ahh bagaimana kabar keduanya ya, aku jadi merasa khasian mereka dikerumuni para penggemar nya " ujar membayangkan wajah Sasuke dan menma yang kesusahan alhasil ia tertawa lalu meletakkan bentonya memakan dengan santai tampa menyadari seseorang yang tak jauh dari tempatnya duduk menggeleng geleng melihat kelakuan dari remaja pirang itu sambil membaca buku bersampul oren entah apa isinya itu, Biarkanlah , kita kembali lagi pada MC kita yang masih menikmati makanan nya sebelum sebuah suara mengagetkan nya begitu juga pria yang berada diatas pohon tak jauh darinya juga ikut menoleh.

Naruto melihat seorang gadis bersurai indigo yang ia kenal itu terlihat terjatuh dengan bento miliknya yang juga ikut jatuh ke tanah dan berhamburan.

"Hinata oy daijoubu ka ? " serunya segera menolong gadis itu dan segera mendudukkan nya kebangku tempat ia duduk tadi.
Hinata sedikit meringis sakit saat kakinya tidak sengaja dipegang oleh Naruto untuk memastikan tidak ada luka.

"Hinata kakimu terluka " tunjuk nya pada luka lebam akibat terjatuh tadi .

"Na-naruto-kun apa yang kau lakukan?! " Naruto menoleh memasang wajah polos nya yang tampa sadar membuat Hinata merona.

"Tentu saja mengobati nya, kau tahan sebentar ne Hinata-chan " jawabnya kembali fokus pada luka dikaki Hinata , ia mengarahkan tangannya lalu keluar lah cahaya hijau membuat Hinata yang awal nya terkejut kini terlena karena sentuhan yang Naruto berikan begitu nyaman dan lembut, mata lavender nya menatap Naruto, menelisik struktur wajah remaja yang ia kagumi sejak dulu itu terlebih mata sebiru langit dimusim panas,sangat indah begitu bertatapan dengan mata lavender nya sehingga Naruto yang sadar ia ditatap juga ikut merona .

"Cantiknya" ujar Naruto tampa sadar memuji keindahan didepan matanya, Hinata begitu indah wajah bulatnya dengan kulit putih susu dihiasi dengan rona dikedua pipinya lalu sepasang mata lavender dengan binar cantiknya membuat ia tak bisa berpaling dari sosok didepan nya ini,

Bruk!!

Srek!!

Miawww grrrrr!!

jika saja tak ada suara kucing terjatuh membuat keduanya tersentak dan memalingkan wajah yang sama-sama merona itu.
Sementara itu pria yang masih ada disana sedari tadi memperhatikan kedua menghela kan napas nya mengucapkan terimakasih pada kucing yang mengacaukan momen yang sebenarnya belum cocok untuk para remaja itu, hei ia benar terlalu cepat untuk melakukan nya terlebih kalian tengah puasa mana bisa membaca yang tidak tidak.

"G-gomen -Hinata-chan"

"Ehh kenapa Naruto-kun meminta maaf " kaget nya, Naruto menggaruk tengkuk yang sebenarnya tidak gatal itu lalu menggeleng tidak tahu dengan wajah polosnya.

"Tidak tau hanya ingin hehe" jawabnya lalu menatap bento Hinata yang kosong, ia tersadar kalau bento Hinata terjatuh juga.

"Ne Hinata makan siang mu itu ... " tunjuk nya kearah bentonya yang kosong itu.
Hinata menggeleng "aku sudah tak lapar lag-

Kruyuk!!

Naruto terkekeh begitu mendengar suara dari perut gadis didepan nya dan segera menyodorkan bento milik nya kepada Hinata yang terkejut.

"Suara perutmu itu tidak bisa berbohong hinata-chan " kekehnya

"Ta-tapi bagaimana dengan makan siang mu "

"Memangnya kenapa, ayo kau harus merasakan masakan kaa-chan ku ini enak " potong nya tak memperdulikan penolakan dari gadis itu, ia menyodorkan bentonya memaksa untuk memakainya juga sehingga mau tak mau Hinata memakan suapan dari Naruto , dalam hati ia benar benar merasa beruntung.

'Dasar bocah itu 'batin pria yang masih ada disana , ia memutuskan untuk pergi dari sana sakit rasanya matanya itu melihat hal yang berbau bucin itu.
Meninggalkan Hinata dan Naruto yang berduaan ditaman menikmati makanan mereka sambil bebicara walaupun Hinata menjawabnya dengan sedikit gugup .


🍀🌻🍀

Yoo minna san

Ngk tau mo bilang apa, maaf juga yang menunggu lama lama soalnya juga aku kadang-kadang aja melanjutkan nya kalau ada waktu jadi jan marah ya. 😅

Makasih banget mau membacanya, so bagi yang puasa semangat ya puasanya aku juga puasa 😅..

Sampai jumpa entah kapan kapan lagi 😅.....











Canda ae

Jaa nee minna san
Your_sans🍀

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top