4.0


Helaan napas panjang terdengar dari seorang bocah bersurai kuning seperti kelopak bunga matahari tengah menatap pada sebuah academy yang terpampang didepan matanya, mempersiapkan dirinya masuk kesana ini seperti mengulang masa lalunya namun sekarang dengan alur yang sedikit berbeda ditemani oleh ayah nya Namikaze Minato yang berada disamping nya tampak melihat kearah nya dengan pandangan penasaran.

"Ini seperti kembali kemasan lalu " gumamnya masih dapat didengarkan oleh Minato entah kenapa ikut merasakan perasaan sesak mendengar nya , ia begitu mengetahui bagaimana kehidupan anak itu dulunya bagaimana ia masuk keakademi sendirian tampa adanya orang tua yang menemani nya bagaimana kehidupan dulunya yang begitu kesepian namun sekarang tidak lagi Minato dan semuanya telah berjanji untuk menggantikan hal yang tak pernah Naruto rasakan dulunya, kasih sayang orang tua yang tak begitu ia ketahui sekarang ia rasakan berbagi bersama Menma yang telah ia anggap sebagai putra nya juga karena permintaan Naruto sendiri yang begitu menyayangi Menma.

"Tapi itu dulu dan sekarang Touchan kini menggantikan apa yang tak pernah kau rasakan dulu Naruto" ujar Minato mengusap lembut surai kuning yang mirip dengan dirinya itu.

"Unm arigatou Touchan" ucapnya dengan senyuman grin yang terlihat menggemaskan, jika Kushina melihatnya ia pasti akan tantrum dan terus menerus mengunyel pipi tembam Naruto, bukan hanya Naruto saat mengantarkan Menma untuk masuk masuk akademi ada satu kejadian yang mana hal itu membuat baik Naruto atau pun Menma berjera jika Kushina yang mengantar mereka karena wanita itu mudah tantrum jika melihat yang imut imut karena itu Naruto hanya meminta ayah nya untuk mengantar nya dan bertepatan sekali wanita itu sedang diajak oleh Mikoto jalan jalan jadi mereka sedikit menghela kan napas lega.

Keduanya sampai diruang guru bertepatan Iruka wali kelas Menma ada disana menyambut Yondaime Hokage dan juga bocah yang jika dilihat begitu mirip dengan Minato.

"Ah.. Yondaime-sama ada perlu apa sampai datang ke akademi? " tanya nya tanpa meninggal sopan santun sekali pun.

"Aku hanya ingin mengantar putraku masuk akademi, namanya Namikaze Uzumaki Naruto" ucap Minato membuat Iruka mengangguk paham dan ehh? , apa dia tidak salah mendengar bukan kah putra Yondaime nya itu telah meninggal karena insiden itu?. Dengan raut bingung Iruka menatap Minato dan juga Naruto bergantian namun sialnya keduanya begitu mirip, apa yang terjadi sebenarnya ?.

Ia menghela kan napas dan tersenyum kecut "baiklah saya memang mendengar ada laporan murid baru dan tak percaya jika dia putra anda " mendengar hal itu Minato paham tidak semua orang mengetahui tentang putra nya yang sekarang, yang mereka tahu putra telah meninggal karena insiden kyubi dulu.

"Mohon bimbingan nya untuk Naruto dan Menma ya iruka-san" pinta nya dengan sopan Iruka tersenyum dan mengangguk.

"Naruto kau bisa mengikuti ku, mari saya pamit pergi dulu Yondaime-sama" pamit Iruka tak lupa membungkuk hormat pada nya begitu juga dengan Naruto.

"Naru pamit dulu Touchan sampai nanti"

"Ya belajar sungguh sungguh, sampai nanti "

"Haik"

🍀🍀🍀

Helaan napas terdengar dari dua pasang bibir, mereka menatap bosan keadaan kelas nya yang begitu ribut minta ampun di tambah perdebatan tiga orang gadis kecil yang merebutkan Sasuke salah satu siswa terpopuler dikelas nya. Lalu ada seorang anak dengan rambut yang dikuncir mirip buah nanas menatap bosan pada gadis gadis itu yang masih memperebutkan siapa yang akan duduk disana , berbanding terbalik dengan temannya yang ada disamping nya begitu sibuk dengan makanan sehingga tak memperdulikan perdebatan dari Ino, sakura dan karin , matanya melirik Menma yang sedari tadi diam menatap malas pada jendela yang memperlihatkan salju yang mulai turun seperti halnya Sasuke entah apa yang dipikirkan keduanya namun ia tak peduli mengurusi kehidupan orang lain dan itu sungguh merepotkan.

"Hah... Mendokse " gumamnya sampai lah ia tak sengaja melihat sekelebat surai kuning berjalan dibelakang seorang guru yang merupakan wali kelas mereka.

Tap!

Tap!

Tap!

Bunyi langkah sang guru ketika memasuki kelas seketika suasana kelas pun menjadi hening dan para murid pun mengucapkan salam padanya.
Shikamaru masih memperhatikan apa yang akan diberitahukan Iruka pada para murid nya terlihat ada sesuatu yang ingin disampaikan nya.

"Nah anak anak berhubungan hari ini kita akan mendapati murid baru, sensei harap kalian bisa menjadi teman yang baik " ungkapnya menatap seluruh para murid nya dan ada sebagian yang menatapnya  malas siapa lagi kalau bukan Sasuke, Menma dan Shikamaru trio bocah yang kadang-kadang bisa membuat nya geleng-geleng kepala tapi meskipun begitu mereka merupakan siswa unggulan kelasnya dengan nilai yang berada diatas rata-rata.

Setelah memberi kode pada murid baru nya untuk masuk, semua pasang mata menatap penasaran siapa murid baru itu sampailah sesuatu yang berwarna kuning masuk dengan senyuman secerah mentari membuat dua orang diantara mereka terkejut dan menatap tak percaya padanya.

"Kau bisa memperkenalkan namamu pada mereka Naruto "
Naruto mengangguk ia memperhatikan setiap murid lalu tatapan nya terhenti pada dua orang yang begitu ia kenali sehingga senyuman nya semakin mengembang dan membuat efek tersendiri bagi para gadis pecinta yang imut imut.

"Konnichiwa watashi wa nama e Namikaze Uzumaki Naruto da ttebayo yoroshiku ne minna san "

Kyaaa kawaii

Bagaimana dia bisa begitu imut

Kyaaa aku ingin mengunyel pipi nya

Aku ingin dia menjadi adiku

Aaaa imut nya

Teriakan para siswi dikelas tak sanggup melihat keimutan Naruto namun berbanding terbalik dengan Naruto yang terlihat tak begitu menyukai kata imut, well dia ini laki laki tampan masak dikatain imut kan ngk cocok dengan imege yang ia bawa.

'Kenapa harus kata imut, aku ini tampan tau ughh mereka menyebalkan ' batinnya menggerutu apa lagi setelah melihat tatapan dua nii-chan nya terlihat sekali menahan tawanya ketika para siswi memekik gemas setelah melihat wajahnya.

"Sudah sudah, nah Naruto kau bisa duduk di bangku Menma dan Sasuke " seru Iruka membuat Naruto mengangguk dan tak lupa sebelum pergi dirinya membungkuk sopan lalu berjalan kearah keduanya yang tampak senang sekali.

"Jadi ini hadiah besar yang kau katakan ne Naru-chan? " tanya Menma disaat Naruto sudah duduk diantara mereka dengan nyaman, bocah itu mengangguk kecil ia masih kesal dengan yang tadi jadi tidak terlalu memperdulikan ocehan kedua Nii-chan nya yang tiba-tiba menjadi cerewet itu, melirik sekitar kelas nya dan sesaat ia menghela kan napas nya kenapa begitu mirip dengan didunia nya dulu pikir Naruto dikelas nya diisi oleh teman temannya dulu hanya saja kelas nya itu ketambahan dua murid yang baru ia kenal yaitu karin dan Menma.

"Baiklah pelajaran hari ini kita akan mengambil nilai praktek kalian dalam melempar shuriken dan kunai, jadi kelapangan sekarang sensei akan menunggu disana " ucap Iruka setelah memberi tahu ia segera menghilang menggunakan sunshin, para anak anak yang juga segera meninggalkan kelas mereka dan menyisakan Naruto, Menma dan juga Sasuke.

"Ayo ber sunshin kesana " seru Naruto dibalas anggukan keduanya yang segera memegang kedua bahu Naruto sehingga dalam sedetik mereka menghilang meninggalkan kilatan kuning dan muncul tak jauh dari tempat Iruka berada , serta menjadi orang pertama yang datang kesana.

"Oh ya kau kenapa tadi sekilas aku melihat tatapan mu berubah sedih"
Mendengar hal itu dari Sasuke Naruto menjadi terkejut ia melupakan sesuatu tentang salah satu Nii-chan nya itu yang memiliki kepekaan dan penglihatan tajam, lantas menghela kan napas mengadahkan kepalanya menatap langit yang terlihat sangat cerah walaupun ia masih melihat salju .

"Suasana kelas mengingat kan ku pada masa lalu dengan orang-orang yang sama bahkan sensei yang sama tapi semua nya sedikit berbeda saat itu tidak ada satupun yang melirik keberadaan ku berbeda dengan disini" cerita Naruto tampa melihat mereka yang mendengarkan nya menatap terkejut dan sedih secara bersamaan. apa dia dulunya benar-benar merasakan kesepian?, bagaimana mungkin tak ada satupun yang melirik nya seolah Naruto hanya angin lalu bagi mereka .

"Mou sudahlah jangan memikirkan nya lagian itu hanya masa lalu ku dan itu hanyalah sebuah kenangan menyedihkan yang tak perlu dipikirkan lagi" dirinya menoleh kearah Menma dan Sasuke lalu tersenyum menatap keduanya dengan senang.

"Berbeda dengan disini, Naru merasakan senang karena kalian ada disisi Naru dan sudah mau menganggap Naru adik kalian, arigatou"

"Ck dasar kau ini" decih Sasuke namun tetap mengelus rambut Naruto dengan sayang begitu pula dengan Menma yang terkekeh mendengar ungkapan itu hati nya begitu senang dan menghangat, jika bukan karena Naruto mungkin ia akan mengalami kesepian seperti yang pernah dialami oleh Naruto.

"Ayo kesana kulihat anak-anak yang lain akan sampai kesini" seru Sasuke membuyarkan semuanya, mereka membalas anggukan atas ucapan Sasuke segera mendatangi Iruka yang telah menunggu mereka.

"Dimana yang lainnya? " tanya Iruka menyadari ketiga muridnya datang terlebih dahulu .

"Yang lain sebentar lagi akan sampai sensei" seru Naruto dan benar tak lama anak-anak yang lain datang menatap penuh terkejut pada ketiga nya yang sudah datang lebih dahulu padahal mereka yang paling terakhir di kelas.

Iruka berdehem sebentar mengalihkan perhatian para murid nya agar fokus kepada penjelasan nya. "Baiklah karena semuanya sudah ada jadi siapa yang ingin duluan ? "
Iruka kembali bertanya sambil menatap para murid nya lalu tatapan nya berhenti pada Sasuke dan Menma lalu Naruto yang ada diantara keduanya.

"Sasuke, Menma apa kalian ingin mencoba duluan? " mendengar tawaran dari sang guru keduanya mengangguk namun baru akan berjalan Naruto mengangkat tangan membuat Iruka memandang nya penuh penasaran padanya.

"Ya Naruto ada yang ingin kau sampai kan? "Sebagai jawabannya Naruto mengangguk.

" Naru juga ingin maju bersama Sasuke-nii dan Menma-Nii apa boleh sensei? "Mendengar hal itu lantas Iruka terkekeh dan Menma serta Sasuke tersenyum tipis.

" ya, silahkan "jawab Iruka dengan senyuman nya, entah kenapa ia merasa tertarik dengan Naruto karena tingkahnya itu benar benar menggemaskan pikir nya.
Naruto yang mendapatkan ijin lantas langsung berjalan bersama dengan kedua kakak nya menuju papan target yang berjarak 2 meter didepan mereka.
Para gadis meneriaki nama ketiga nya dengan riuh namun berbeda para anak laki-laki yang memandang remeh pada Naruto yang mungkin takkan bisa mengenai target.

" baiklah silahkan dimulai "seru Iruka membuat ketiga nya segera melemparkan 6 buah shuriken mereka dan

Tak !

Tak !

Tak !

Tak !

Semuanya begitu terkejut ketika ketiganya berhasil mengenai target bahkan dari ketiga Naruto lah yang paling begitu mulus disana seolah sudah begitu terlatih dan sangat mahir.

'Masaka!, dia bahkan terlihat lebih ahli dibandingkan Menma dan Sasuke'kaget seluruh anak laki-laki dan Iruka.  Berbeda Naruto, Sasuke dan Menma yang saling bertos ria ketika mengetahui hasilnya.

" seperti biasa kau akan lebih unggul Naru-chan " ujar Sasuke dibalas anggukan oleh Menma saat mereka kembali ke barisan dan siapa sangka para gadis-gadis itu begitu kagum pada nya dan begitu lah seterusnya.

"Yah kurasa dia akan menjadi populer "

"Aku menyetujui ucapan mu Sasuke"

"Urusai nii-chan! "

Dan percakapan mereka ditutup dengan tawa yang mencuri perhatian empat orang gadis menatap terpesona ketiga nya.

'Na-naruto-kun sangat tampan dan manis jika tertawa' batin seorang gadis bersurai indigo pendek menatap penuh kagum pada Naruto, merasakan ada yang menatap nya Naruto menoleh dan mendapati seorang gadis kecil terlihat malu malu itu tertangkap basah olehnya, tatapan keduanya bertemu antara lavender dan safire 'Hinata'  batin Naruto, ia tersenyum sehingga membuat wajah Hinata memerah seperti tomat dan segera mengalihkan perhatiannya dari Naruto yang tertawa kecil akan tindakan Hinata sehingga menciptakan perasaan Uforia bagi keduanya.

"Apa yang kau tertawakan Naru, kau seperti habis jatuh cinta " celetuk Menma menyadarkan nya dari perasaan tadi, ia terkekeh lalu terdiam menutup matanya mebuat Menma menjadi bingung.

"Yah.. Kau benar Nii-chan, aku kembali merasakan perasaan jatuh cinta pada pandangan pertama dan juga pada gadis yang sama "

"Ehh? Hountoni? Dare? " kegetnya membuat Naruto kembali tertawa kecil dan mendengus geli mendapati respon Menma seperti itu.

"Mau tau saja "

"Tck dasar kau ini "

"Hei kalian hanya ingin disana saja yang lain sudah berjalan pergi masuk kedalam kelas" tegur Sasuke dengan nada datar khasnya menatapi keduanya masih ada disana dan sibuk bercanda.

"Ahh, matte nii-chan! "

"Oy Sasuke tunggu! "

"Hah.. Dasar"

🍀🍀🍀

M

uehehehe Hai semua nya apa kabar, baik, alhamdulillah.

Sans balik lagi dengan cerita gabut nya hehe gimana abstrak kn ini hanya permulaan next chapter bakal sedikit adu kekuatan antara Naru-chan sama sosok musuh nya.

Omo sans spoiler rupa nya 🤭, lupakan wkwkw

Segini aja so.. Sampai jumpa kalau sans ada mood hehe

your_sans

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top