NARUTO
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing: ItaNaru
Rating: M(smut)
Genre: Family, Boylove, Romance
Warning : BOYLOVE ALERT!! MPERG TENTU SAJA ITU FAVORITKU! SELURUH CHARACTER MILIK MASASHI INI HANYA FANFICTION SYA HANYA PINJAM AJA..
..
..
CHAPTER 1: TENANG ADALAH KETENANGAN
Uzumaki Naruto pemuda berusia sembilan belas tahun tersenyum sinis menatap mempelai di atas altar sana. Seorang pemuda yang tentu saja mantan kekasihnya dengan seorang gadis yang ia sangka pemalu,baik hati tetapi keduanya menghianati kepercayaan yang Naruto berikan.
"Ha..keduanya benar-benar sampah." ujar Naruto sementara tangannya mengetik layar ponsel miliknya. "Bagaimanapun tidak ada yang perlu aku tangisi benarkan Sakura." Naruto menatap sahabat di sampingnya.
Haruno Sakura adalah temannya sejak kecil mungkin sejak kandungan ibu mereka. Orang tua mereka berteman sejak sekolah dasar jadi otomatis mereka juga berteman.
"Kau tidak kesal?" tanya Sakura sinis ia tidak mempercayai pemuda di sampingnya biasa-biasa saja melihat pacar opss mantan pacarnya menikah dengan yang mereka kira sahabat.
"Khekhe..apa yang harus aku kesal? Jika aku punya yang lebih baik." Naruto tersenyum misterius pada Sakura.
"Ohh..kau juga berselingkuh? Ceritakan siapa dia aku butuh asupan Naru." rengek Sakura, Naruto melirik jijik teman masa kecilnya itu.
"Kau menjijikkan masa aku harus menceritakan keseluruhan proses membuat anak padamu." Naruto menjentik dahi Sakura gemas di mana otak temannya ini.
"Pelit! Kenapa paman Minato bisa melahirkan seorang putra yang amat teramat pelit." Sakura melipat tangannya dengan ganas menatap dua mempelai di sana. Ia harus melapiskan amarah pada kedua orang itu.
"Cukup! Ayo ucapkan selamat pada mereka." Naruto mulai menarik tangan Sakura agar gadis tersebut tidak mengoceh lebih panjang satu kata merepotkan.
..
..
Uchiha Sasuke menatap mantan pacarnya bersama dengan Sakura musuh bebuyutan Sasuke. Ia mengepalkan tangannya ia benci mengakui bahwa ia mencintai Naruto tetapi ia juga mencintai gadis di sampingnya yang sudah bergelar istri beberapa jam yang lalu.
"Selamat Uchiha Sasuke semoga saja pernikahan kalian selamanya bahagia kau harus tau karma itu ada, masa kau berselingkuh dengan gadis itu di saat pacaran dengan sahabat termanisku! Ah!kau juga harus tau jangan pernah menyesal!" Sakura mendorong Naruto sebelum pemuda tersebut berbicara. "Huh! Aku puas dan kau jangan terlalu bangga dan bahagia, menjijikan!" degus Sakura lalu meninggalkan mereka dengan senyuman penuh kemenangan.
"Maafkan Sakura dia sudah seperti itu sejak dalam kandungan bibi Mebuki. Selamat Sasuke semoga kekal hingga maut memisahkan, dan Hinata jaga Sasuke kau tau dia badboy ya itu saja bye." Naruto melambaikan tangannya ia tidak ingin mendengar suara kedua orang itu.
"Memuakan." seorang pria dengan malas bangkit mengikuti jejak kekasihnya.
..
..
Naruto kaget di peluk tiba-tiba hampir saja dia meninju orang tersebut hingga ia sadar suara itu adalah suara kekasihnya.
"Kau tampak masih mencintainya." Naruto terkekeh pelan ia tidak tau sang tercinta cemburu.
"Cinta? Aku hanya menerima permintaan terakhir mendiang kakakku itu saja." ujar Naruto membalikkan badannya lalu mengecup gemas bibir sang tercinta.
"Ya aku bersyukur gadis Hyuuga itu menggoda Sasuke kalau tidak sampai kapan aku bisa menahan rasa cemburu ini." ujarnya mengeluh.
"Ayo temui mama dan daddy aku merindukan mereka lama sekali aku tidak berkunjung." sang tercinta hanya menganggukkan kepalanya mengikuti langkah kekasihnya.
..
..
..
Hinata menatap cincin di jari manisnya ia tidak menyangka Sasuke melamar dirinya selepas perpisahannya dengan Naruto. Rasa bersalah bersarang di dalam hati ia mencintai Sasuke namun ia tidak bermaksud membuat hubungan kedua orang itu putus begitu saja.
"Apa yang kau pikirkan?" Sasuke memeluk Hinata menyelipkan wajahnya di leher sang istri.
"Apa kau tidak menyesal menikah dengaku? Bukankah kau mencintai Naruto." Hinata membalik badan menghadap Sasuke.
"Apa yang aku sesalkan biarpun aku menikah dengannya dia tidak akan bisa memberiku keturunan lebih lagi aku mencintaimu Hinata." Sasuke menggengam tangan Hinata ia tidak berbohong ia benar mencintai sepupu sahabatnya itu.
Hinata menghela nafas lega ia memeluk Sasuke. Ia takut kehilangan pria di hadapannya cukup sudah ketika ia melihat mereka bersama dulu sekarang biarkan ia menikmati cinta Sasuke untuknya.
..
..
"Di mana anak nakal itu! Apa dia menghadiri pernikahan Sasuke!" teriak Namikaze Uzumaki Kushina, istri kepada Namikaze Minato.
"Biarkan mami bukankah itu bagus dia tidak akan mengganggu Sasuke lagi." wanita berusia hampir berkepala tiga menatap kuku-kukunya seraya berbicara dengan sang ibu.
"Kau! Kapan memberiku cucu! Lihat kedua adikmu sudah mau punya dua anak!" teriaknya lagi.
"Cih, jangankan nikah pria juga aku tak punya ah! Hatiku sakit aku jomblo jadi perawan tua! Papi bantu anak gadismu." mulai akting wanita tersebut dengan panjang hingga Kushina melemparnya menggunakan bantal.
"Cukup! Cari saja yang kau inginkan mau miskin atau kaya!" Kushina sudah putus asa dengan kelakukan anak keduanya serta anak bungsu.
"Yah aku sudah punya calon besok aku akan membawanya." jawab Uzumaki Karin seadanya.
"Bagus dan kau Kurama kapan." sekarang dia beralih pada putra sulungnya.
"Kenapa menatapku seperti itu." Kurama seram sejuk menatap ibunya.
"Mami ingin menantu perempuan!" tekan Kushina ia sudah muak dengan dua putranya yang tidak menyukai wanita atau gadis setidaknya ada putra sulung.
"Besok." jawab Kurama.
Pasangan tersebut memiliki tujuh anak lima putra dan dua Putri nahas seorang putrinya harus meninggalkan mereka di usia enam belas tahun karena kanker otak.
"Naru pulang!!" teriakan cempreng itu pasti saja milik putra bungsu mereka.
"Naru kemari." Minato yang hanya diam di samping isterinya sadari tadi akhirnya melompat menarik putranya menjauhi sang ibu.
Naruto sangat tau jika sang papi menariknya seperti ini. Pasti mami nya berceloteh panjang lebar hingga sang papi tidak sanggup mendengarnya lagi.
"Ada apa papi?" tanya Naruto sesudah duduk di kursi ruang kerja ayahnya.
"Apa Naru baik-baik saja?" bukannya menjawab malah Minato bertanya balik pada putra bungsunya itu.
"Baik jangan khawatir papi, Sasuke bukan lah seorang pria yang Naru cintai. Dia hanya kasian padaku karena Naru mirip kak Ruko sekarang Naru bebas." Naruto tersenyum sendu jika ia mengingatkan kakaknya.
Namikaze Naruko gadis itu sangat lembut,baik hati,penyayang namun takdir berkata lain sebelum pertunangannya dengan Sasuke. Naruko meninggal dunia karena kanker otak stadium akhir, Naruto pemuda tersebut benar-benar terpukul dengan pemergian tiba-tiba Naruko tidak ada tanda-tanda gadis tersebut sakit hingga lah terjadi tragedi itu.
Naruto membenci Sasuke juga Hinata andai saja kakaknya tidak melihat mereka bercumbu pasti kakaknya masih hidup masih sehat bisa saja sudah melahirkan seorang putra atau Putri tentu saja bukan dengan Sasuke. Disebabkan itu Naruko memberhentikan pengobatannya yang ia rahasiakan dari mereka Naruto marah pada kakaknya kenapa harus merelakan nyawa demi pria brengsek seperti Sasuke.
"Papi sangat tau kenapa Naru bersama dengan Sasuke. Dendam ya itu dia ini masih di awal papi dan jangan khawatir Naru tidak seburuk itu." sebelum Minato membantah Naruto sudah tau apa yang dipikirkan papi-nya.
"Papi tidak ingin Naru melakukan hal yang tidak seharusnya." ujar Minato.
"Papi tenang adalah ketenangan Naru tau apa yang harus Naru lakukan."
..
..
TBc
🤣🤣🤣niatnya mau stop bl tapi apakah daya sulit sekali buangnya...jadi yah nikmati aja...story ini nggak panjang ya tidak mau sya nulis ngetik panjang...cukup story lain yg lumutan nggak ada idea lg mau lanjut...
Yah nikmati ya..😘😘sayang kalian
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top