2. Kenapa rasa takut itu ada?
Rasa takut atau phobia adalah perasaan cemas dan rasa tidak nyaman dengan hal tertentu sebagai respons dari suatu peristiwa tertentu, yang sedang terjadi ataupun hal yang belum tentu terjadi
Beberapa ahli psikologi juga menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.
Seorang manusia merasa takut karena kita melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang membuat kita mengantisipasi bahaya. Penyebabnya bisa datang dalam bentuk apapun. Misalnya, takut hantu, takut ketinggian, takut gelap, takut suara petir, bisa juga merasa takut kehilangan seseorang padahal cuma teman. *Eh
Rasa takut dapat terjadi dalam dua tahap yaitu reaksi biokimia dan respon emosional. Sederhananya begini: saat kita merasa takut, atas apapun alasannya, tubuh akan secara otomatis melepaskan hormon stres adrenalin dalam jumlah yang cukup banyak. Ini adalah reaksi biokimia, yang kemudian menyebabkan beberapa reaksi fisik seperti berkeringat deras dan jantung berdebar kencang.
Reaksi biokimia tubuh tersebut terjadi di segala situasi yang memicu rasa takut, baik dari hal yang nyata, misalnya menghadapi operasi besar atau yang hanya dipicu oleh kondisi emosional, misalnya takut untuk berbicara depan publik. Pada akhirnya, rasa takut ini akan memicu respon emosional, seperti rasa cemas dan/atau penghindaran.
Di sisi lain, ketakutan yang dipicu oleh kondisi emosional cenderung lebih bersifat subjektif dan tidak selalu realistis. Misalnya, takut untuk bersosialisasi dengan orang banyak seperti yang ditunjukkan pada orang-orang yang memiliki fobia sosial.
Hal ini dapat disebabkan oleh kecemasan berlebih akan suatu hal atau kondisi tertentu sehingga muncul keinginan untuk menghindar bagaimanapun caranya. Kondisi emosional tersebut juga dapat memicu reaksi biokimia tubuh yang sama sekaligus menyebabkan gangguan kecemasan yang bahkan dapat bertahan dalam waktu yang lama.
Lalu, kenapa rasa takut itu ada?
Dan apa yang terjadi dalam tubuh kita saat merasa ketakutan?
Pada umumnya, ketika rasa takut menyerang, tubuh kita akan terasa kaku. Badan kita terasa panas dingin, napas memburu, sekujur tubuh menegang dan gemetaran. Jantung kita juga berdebar sangat keras, terasa seperti akan melompat keluar dada.
Penjelasan ilmiah mengenai darimana perasaan takut itu hadir adalah sebagai berikut :
Ketika menemui salah satu pemicu ketakutan, saraf penglihatan mengirimkan sinyal kepada bagian otak bernama talamus, lalu diteruskan ke amigdala.
Dari amigdala akan dilepaskan senyawa glutamat, yaitu zat kimia yang digunakan sel saraf untuk mengirim sinyal rasa takut ke sel lain.
"Aksi glutamat di amygdala untuk merespons rasa takut yang Anda dengar memicu respons lainnya," jelas Marsh seperti dikutip Foxnews, Selasa (29/10/2013).
Respons yang saling timbal balik ini datang dari bagian otak yang bernama periaqueductal gray, bagian otak yang mengontrol dua respons klasik takut, yaitu melompat dan kedinginan.
Kemudian, bagian hipotalamus yang mengontrol respons perlawanan meningkatkan detak jantung dan seterusnya.
Respons takut yang sampai ke kelenjar adrenalin membuat tubuh melepaskan kortisol dan adrenalin.
Selain itu, rasa takut juga membuat tubuh melepaskan glukosa ke aliran darah sebagai kekuatan bagi seseorang untuk berlari bila diperlukan.
Tergantung tingkat rasa takut, tubuh merespons sinyal dengan cara berbeda.
Ada tiga bentuk respons ketika menghadapi rasa takut, yaitu :
*Pertama, freeze yaitu tahap siaga.
*Kedua, flight yaitu usaha melarikan diri ketika penyebab ketakutan dinilai sudah mengancam.
*Ketiga, fight yaitu upaya menghadapinya karena kabur dianggap tidak lagi efektif untuk menyelamatkan diri.
Ketahuilah bahwa rasa takut yang berlebihan itu tidak baik karena dapat menyebabkan trauma. Maka dari itu, kalau rasa takut itu hadir, cobalah berusaha untuk dilawan.
Berikut beberapa tips mengatasi ketakutan :
1. Cari waktu untuk menenangkan diri
Agar pikiran rileks, tenangkan diri dari cara yang sederhana seperti menarik nafas dalam, mencari pengalihan rasa takut seperti mendengarkan musik, jalan-jalan.
2. Kenali pemicu rasa takut
Untuk mencari solusi sebuah permasalahan, kita perlu mencari tahu dahulu penyebabnya. Seperti halnya rasa takut, kita perlu tahu dulu apa penyebabnya. Agar kita bisa lebih mudah mencari cara mencegah dan mengurangi masalahnya.
3. Berpikir positif
Rasa takut itu sebenarnya bisa muncul dari pemikiran negatif kita sendiri yang selama ini dibiarkan. Meyakini semua akan baik-baik aja dan membayangkan hal-hal positif dapat membuat kita lebih kebal terhadap tekanan yang dialami ketika takut.
4. Bangun kepercayaan diri
Dengan melawan rasa takut atau melakukan hal yang sebelumnya dihindari akan menurunkan respon emosional terhadap ketakutan tersebut.
Misalnya, jika kita memiliki ketakutan berbicara di depan publik, maka luangkanlah waktu dari jauh-jauh hari untuk berlatih bicara di depan teman dekat atau anggota keluarga untuk membantu mengurangi rasa takut itu.
Apapun ketakutan kita, ketika dihadapi maka hal tersebut akan mulai berkurang.
5. Kendalikan stres
Ketakutan sering datang bersama dengan stres. Hindari perasaan cemas berlebih dengan melakukan hal-hal yang dapat mengusir stres, seperti menyibukan diri dengan sesuatu seperti berolahraga, atau melakukan relaksasi.
6. Jangan ragu meminta bantuan
Mengekspresikan rasa takut itu sangat diperlukan karena dapat membantu kita mengenali masalah dan mengurangi stres daripada harus memendamnya sendirian. Hindari juga melampiaskannya pada alkohol, obat-obatan, atau rokok. Jika bicara dengan orang terdekat tidak dapat menolong, maka lebih baik mencari bantuan dari yang profesional.
Kesimpulannya, sebenarnya rasa takut ini adalah hal yang manusiawi kok, teman-teman. Semua orang pasti pernah dan akan merasakannya.
Ketika takut itu hadir, sebisa mungkin jangan sampai rasa takut yang awalnya kecil itu berubah menjadi besar karena pemikiran negatif kita sendiri yang memicunya.
Berusahalah selalu berpikir positif tapi tetap juga berhati-hati. Dan bayangkanlah kemungkinan terbaik yang akan terjadi. Karena terkadang ekspektasi buruk yang kita bayangkan itu sebenarnya tidak pernah terjadi.
Sumber :
https://lifestyle.kompas.com/read/2017/10/18/095902420/9-cara-mengusir-rasa-takut-yang-berlebihan?page=3
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ketakutan
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/reaksi-tubuh-saat-merasa-takut/amp/
https://www.google.com/amp/s/m.brilio.net/amp/ilmiah/begini-penjelasan-ilmiah-kenapa-manusia-punya-rasa-takut-1707251.html
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2013/11/01/2045045/Mengapa.Manusia.Merasa.Takut.Ini.Penjelasan.Ilmiahnya
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/hendri_pttr/5c6d3d166ddcae06f4681088/mengapa-kita-takut
–30 Maret 2020.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top