NANI KORE !!!!

aku tidak bisa melihat apapun dan merasakan apapun sakit,bahagia,kecewa, marah ,sedih,aku tidak dapat merasakannya seperti sebuah cangkang kosong yang tidak ada isinya hanya kehampaan dan kekosongan yang dapat aku rasakan, tubuhku serasa melayang-layang di udara, sebenarnya apa yang terjadi kenapa aku bisa berada di tempat yang gelap dan dingin ini.

'' seseorang tolong selamat kan aku''

tiba-tiba saja sebuah cahaya muncul ,seperti vidio di dalam cahaya tersebut aku dapat melihat seorang gadis yang tertusuk dari belakang dikarenakan berusaha menghindar dari seseorang yang kelihatannya jahat, gadis tersebut tergeletak di tanah dengan bersimbah darah.

kepalaku tiba - tiba terasa sakit seperti ada sesuatu yang mulai berusaha untuk masuk ke dalam kepalaku, setelah beberapa menit rasa sakit itu mulai berkurang dan aku dapat mengingat kembali segalanya.

" souka-- benar juga aku mati karena tertusuk oleh perampok itu "

"tapi kenapa aku harus mati dengan cara mengenaskan seperti ini dan lagi padahal aku masih penasaran dengan kelanjutannya cerita anime idolish 7 third beat "

"jika aku bereinkarnasi menjadi hantu aku akan menghantui mu selamanya dasar perampok si***l"

setelah menampilkan gambaran tersebut cahaya itu mulai redup dan kemudian muncul cahaya yang lainnya, di dalam tersebut aku dapat melihat ayah,ibu dan aku sedang menikmati sarapan pagi , aku tidak dapat menahan tawa ku ketika melihat tingkah ceroboh ayah yang tidak sengaja menyenggol sebuah vas bunga di meja.ibu mulai mengeluarkan semua kata-kata yang cukup tajam kepada ayah agar berhati-hati, ayah ku hanya bisa pasrah mendengarnya momen kebersamaan seperti itu membuat ku merasakan kehangatan kasih sayang yang kalian berikan kepadaku.

" ayah ku harap kau dan ibu dapat hidup bahagia seterusnya meski aku sudah tidak berada bersama kalian lagi "

" maaf kan aku yang terkadang selalu membuat kalian sedih,kecewa dan marah aku berharap kalian mau memaaf kan kesalahanku "

" trimakasih sudah memarahiku, menyayangiku,berkorban untuk ku dan melakukan yang terbaik agar aku bahagia "

" maaf kan aku yang belum bisa membuat kalian bangga dan bahagia "

"aku sungguh beruntung memiliki orang tua seperti kalian "

" trimakasih atas semua yang kalian berikan kepadaku "

Lagi-lagi cahaya tersebut mulai meredup, dan berselang beberapa detik terdapat cahaya baru yang mulai mengeluarkan sinarnya.

Di dalam cahaya tersebut aku dapat melihat diriku dan sahabat baikku sejak kecil,sedang menonton anime idolish 7 bersama-sama, awalnya Ai-chan menolaknya karena ia tertarik dengan anime, namun aku berusaha membujuk nya dan akhirnya Ai-chan menyerah dan menonton anime itu bersama ku, ketika melihat anime tersebut Ai-chan mulai menyukai ceritanya dan ia mengidolakan Kujo-ten.

"Hah--- padahal sebentar lagi Ai-chan berhasil masuk ke fandom Ainana "

"Tapi trimakasih Ai-chan sudah mau menemaniku dalam suka maupun duka "

"Aku akan selalu mengingat semua kebaikan yang kau berikan kepadaku "

"Kau selalu menyemangatiku ketika aku terpuruk "

"Kau selalu memberiku saran dan menegurku ketika aku berbuat salah "

"Dan kau juga selalu membantuku ketika aku kesusahan "

"Aku sungguh beruntung memiliki sahabat sepertimu "

"Aku harap kau terus bahagia dan selalu dikelilingi oleh orang - orang baik "

"Arigatou Ai-chan "

Cahaya tersebut mulai redup kembali, tiba-tiba saja aku merasakan ada gaya gravitasi yang menarikku dengan kuat ke belakang, seakan-akan aku terjatuh dari tempat yang sangat tinggi dengan kecepatan yang tidak bisa diperkirakan.

"ARRRGGG!!!! "

Tubuh ku serasa sakit semua, seperti terpotong - potong oleh ribuan pisau dan ditarik dengan sekuat tenaga dari segala arah, air mataku mulai mengalir, aku tidak bisa bernafas, aku berharap rasa sakit ini segera berakhir .

Aku dapat melihat sebuah terowongan yang sangat indah terowongan itu mengeluarkan cahaya pelangi dan ditumbuhi oleh berbagai macam bunga dan pohon yang sangat indah , perlahan- lahan rasa sakit yang kurasakan mulai menghilang dan perlahan-lahan aku mulai ditelan kembali oleh kegelapan kembali.

Nani Kore!!!!

.

By

.

Roumei_Artfio & Acha_Kimari32

Uhg---kepalaku sakit sekali. Kukira setelah mati aku tidak akan merasa sakit lagi, ternyata masih merasa sakit.

"...?!"

Are? Siapa disana? Suaranya terdengar tidak begitu jelas, apa yang ia katakan.

Oh, aku mendengar suara langkah kaki cepat, siapa disana! Aku tidak bisa melihat dengan jelas, tapi samar-samar aku bisa melihat 3 orang di samping kanan dan kiri. Aku tidak bisa menggerakkan tanganku, apa yang terjadi padaku?

"Te.***Yokatta---"

'Te' siapa? Aku? Nee~beritahu aku siapa dirimu.. aku tidak bisa melihatmu dengan jelas--uhg kepalaku sakit, telingaku berdengung. Aku perlahan merasakan kesadaranku menghilang, dan suara yang memanggil diriku dengan nada panik. Aku tidak bisa mempertahankannya, kesadaranku pun lenyap.

.

.

Ugh---sakit yang sama kembali. Aku melihat sekeliling, aku tidak bisa menangkap sekelilingku dengan jelas, namun yang dapat kupastikan tempat dimana aku berada adalah ruangan berwarna putih, kira-kira dimana aku berada?

"Tenn Yokatta---akhirnya kau bang--, kukira kau akan kembali---"

Ehh? Apa yang dia katakan? 'bang--' mungkin maksudnya adalah 'bangun', tapi bangun dari apa? Lalu kembali---apa maksudnya? , Aku mencoba menggerakkan tanganku untuk menggapai sosok pria disampingku tersebut.

"Tenn? Apakah kau perlu sesuatu?"

Aku tidak perlu apapun---aku tidak bisa mengatakannya, suaraku... Aku menolehkan kepalaku kearahnya, aku seperti merasakan sebuah benda yang lepas dari wajahku, Are---suasananya berubah? Entah kenapa rasanya sesak. Sosok pria yang melihatku kesulitan bernafas menyentuh wajahku dan membenarkan letak sebuah alat bantu pernafasan, karena aku merasa lebih baik setelah memakainya.

"Si.. apa..?" Ucapku pelan,

sosok pria tersebut sedikit tersentak dengan perkataanku lalu ia menggenggam tanganku.

"Ini aku Tenn. Ini aku Ryuu, member satu grup, apakah kau lupa?" Jawabnya dengan suara yang dibilang tidak tenang, dan menggambarkan kekhawatiran mendalam.

"Ryuu? Itu kau?" Ucapku, aku tidak bisa mengecewakannya bukan? Tapi tunggu, 'Ryuu' apakah aku salah dengar?

"Yokatta---kukira dirimu melupakanku" ujarnya dengan perasaan lega.

tak lama setelah itu aku bisa melihat sosoknya dengan jelas manikku membulat.

"Tsunashi... Ryuunosuke...? " Gumanku pelan, dan dirinya menoleh.

"Tenn? Kenapa kau memanggil nama lengkapku seperti itu" tanyanya heran dengan panggilanku terhadapnya.

Tunggu, bukankah dia anggota TRIGGER Tsunashi Ryuunosuke yang ada di anime favoritku?? Dia---nyata??? Tunggu, jika dia memanggilku 'Tenn' berarti...

Aku mengangkat tanganku, melihat secara keseluruhan. 'ini bukan tanganku' batinku dibuat heran, fenomena apa ini? Apakah aku baru saja bereinkarnasi di dunia anime favoritku?

Dan lagi di tubuh.... Karakter favoritku... 'Kujou Tenn'

'NANI KORE!!!!' batinku berteriak, mungkin aku akan gila dalam beberapa detik. Aku yakin diriku sudah mati, tapi kenapa aku hidup lagi, dan.. terlebih di tubuh karakter fiksi yang kusukai. Tunggu, aku mengatakannya fiksi namun ini terlihat nyata, apakah kami-sama memberikan diriku sebuah kesempatan?

~Skip keesokan harinya.

"Tenn bagaimana keadaanmu?" Tanya Ryuu entah untuk keberapa kalinya.

"Aku baik-baik saja, Ryuu. kau tidak perlu khawatir." Ujarku pelan.

Alat bantu pernafasan kemarin sudah diganti dengan selang oksigen, hal ini membuatku bisa sedikit berbicara dengan Ryuu.

Tubuhku masih sulit digerakkan, entah apa yang terjadi dengan tubuh karakter favoritku sampai berakhir begini. Ryuu membawa nampan berisikan bubur, yah kalian pasti sudah tahu itu berasal dari mana.

"Tenn, makanlah. Aku akan menyuapimu" ucapnya sambil mulai menyuapiku, aku menurut saja karena tanganku masih sulit untuk digerakkan sekarang.

"Ryuu?" Panggilku pelan

"Iya Tenn?" Tanggapnya pelan.

Mungkin untuk sesama wanita kalian pasti paham apa yang aku rasakan sekarang. Mungkin rona tipis udah muncul di pipiku, maafkan aku 'Tenn' imagemu jadi begini karena diriku.

"Mm--aku ingin ke toilet" Ujarku pelan, Ryuu hanya terkekeh pelan melihat diriku.

"Kenapa kau malu begitu Tenn? " Ucapnya mulai membantuku berjalan menuju kamar mandi yang letaknya tak jauh dari ranjangku berada.

"M-mungkin efek terlalu lama tidur" Ujarku sambil memalingkan wajah ke arah lain, dan Ryuu hanya membalasnya dengan terkekeh pelan.

Ryuu memberitahuku pagi ini jika Tenn---bukan maksudnya diriku mengalami kecelakaan fatal yang membuat diriku koma hampir lebih dari 2 bulan, mungkin hampir 3 bulan.

Anehnya aku tidak ingat apapun tentang Tenn, aneh ya? Kalau di anime biasanya tokoh utama akan mendapatkan memori karakter tersebut bukan? Walau samar-samar. Tapi yang terjadi padaku malah tidak dapat mengingat ingatan Tenn sama sekali.

~Beberapa menit kemudian

"Arigatou Ryuu" ujarku kepada Ryuu, "Doitashimaste" ucapnya pelan sambil membenarkan selimut yang membalut tubuhku.

Tiba-tiba ketukan dari arah pintu terdengar, aku hanya menatap pintu tersebut dalam diam. Tak lama Ryuu berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Maaf jika kami mengganggu", "tidak apa-apa, lagipula kalian ingin menjenguk Tenn bukan?" Sepertinya ada seseorang yang ingin menjengukku, kira-kira siapa yang menjengukku?.

"Ojamashimasu" oh astaga, pemandangan apa ini.

Aku melihat sosok yang selalu ingin kudukung, walau berbeda dimensi sekalipun.

"Tenn, IDOLiSH7 datang untuk menjengukmu" Ucap Ryuu sambil memberikan ruang untuk ke-7 orang tersebut.

"Tenn-nii!!!" Aku terkejut,tiba-tiba ada yang memelukku.

Panggilan ini, jangan-jangan---"Tenn-nii Baka!!! Jangan melakukan hal seperti itu lagi!" Ujarnya sambil sedikit terisak, aku mengelus pelan surai merah miliknya.

"Jangan memelukku begitu, rasanya sesak" Ujarku, dan reflek dia melepas pelukannya "Aaa---maaf Tenn-nii. A-apakah masih sakit??" Tanyanya gelagapan, aku menggeleng lalu mengukir senyum.

"Ahaha---hanya sedikit pusing saja" Ujarku pelan, adik kembar Tenn atau kita kenal sebagai Riku kini mengukir senyuman miliknya kepada diriku.

"Yokatta---kukira Tenn-nii---", "Shh--sudah, jangan diteruskan. Bukankah aku sudah bangun?" Potongku cepat, heh? Aku jadi bisa merasakan yang Riku pikirkan, apakah ini ikatan batin saudara kembar yang misterius itu??.

Aku berbincang ringan dengan Riku, sedangkan member IDOLiSH7 yang lain kini sedang duduk disofa bersama Ryuu, dan mengobrol.

Tamaki tiba-tiba datang dan menanyakan keadaanku, "TenTen baik-baik saja?" Tanyanya.

"Aku baik-baik saja Tamaki, kau tidak perlu khawatir" Ujarku pelan.

Namun tiba-tiba kepalaku berdenyut hebat, entah kenapa pandanganku juga mendadak buram. "Ugh--" Ringisku pelan sambil memegang kepalaku.

"Te-Tenn-nii?!! Apakah Tenn-nii baik-baik saja?" Ujar Riku dengan panik, tak lama Ryuu datang dan membantuku berbaring dengan perlahan. Aku bisa melihat samar-samar wajah panik semua orang, are? Kenapa seperti ada yang hilang.

.

.

Aku membuka mataku dengan paksa, sungguh mimpi yang mengerikan.

"Tenn? Apakah kau baik-baik saja?", Aku hanya mengangguk pelan, lalu bangun dan memeluk Ryuu dengan spontan. "Tenn?!" Ujarnya kaget, "takut--". "Aku takut Ryuu" Ujarku pelan mencoba menahan air mata yang ingin keluar, Ryuu membalas pelukanku dan mengelus pelan surai merah muda milikku.

"Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Sebaiknya Tenn istirahat saja, terlalu banyak beraktivitas bisa memperburuk keadaanmu" ujarnya kepadaku. Aku hanya menurut, melepaskan pelukan tersebut lalu berbaring. Aneh--kenapa aku tidak mengingat nama asliku? Nama asliku... Kujou Tenn?? Are---ada yang salah. Bukan---nama asliku bukan Kujou Tenn, namaku... Aku... Tidak bisa mengingatnya.

.

.

Hari sudah mulai gelap, matahari kini sudah tidak menampakkan dirinya lagi.

Aku merenung sambil menatap luar jendela, aku hanya bingung siapa nama asliku sebenarnya, aku bukanlah Kujou Tenn aku... orang lain. "Tenn?" Aku sedikit tersentak lalu menoleh, ternyata Ryuu yang memanggilku.

"Ada apa? Kenapa dirimu terus melamun sejak tadi, apa yang kau pikirkan Tenn?" Tanyanya sambil memegang tanganku, aku hanya menatap tangan Ryuu yang menggenggam tangan pucat milikku.

"Entahlah Ryuu, aku seperti melupakan sesuatu, sesuatu seperti... jati diriku yang sebenarnya. " Ucapku pelan, lalu tiba-tiba Ryuu mengacak pelan suraiku.

"Jangan paksakan dirimu Tenn, pelan-pelan saja." Ujarnya sambil tersenyum, aku membalas senyuman nya itu.

Aku tidak mengingat nama asliku, namun aku mengingat kalau aku meninggal dan bereinkarnasi ke dunia anime favoritku sebagai 'Kujou Tenn' yaitu tubuhku sekarang ini.

Aku juga berpikir, apakah 'Kujou Tenn' masih hidup? Karena kini aku memegang penuh kendali tubuhnya, semoga pemikiranku ini salah.

Sesuai ingatanku 'Kujou Tenn' adalah karakter di anime 'Ainana' yang merupakan kakak kembar dari 'Nanase Riku', wataknya cukup sulit aku jelaskan, namun yang dapat ku pastikan ucapannya sedikit tajam.

'Kujou Tenn' juga merupakan 'center' dari grup idol 'TRIGGER' yang merupakan idol yang cukup sukses beberapa tahun setelah debut pertama mereka. Dan kini aku melupakan nama asliku, jika begini aku hanya bisa memanggil namaku sebagai 'Kujou Tenn'.

.

Aku terkejut disaat pintu ruangan tiba-tiba diketuk oleh seseorang, aku hanya diam. Lalu dia membuka pintu, "Aa--Tenn? Bagaimana keadaanmu?" Tanyanya, aku sedikit tersentak, aku mengenalnya dia adalah 'Yaotome Gaku'. Anak dari 'Yaotome Sousuke' atau biasa kita kenal sebagai Sacchou Yaotome Production yang merupakan agensi idol grup TRIGGER.

"Gaku?" Ujarku pelan. "Oi? Kenapa wajahmu begitu Tenn? Aku bukan hantu kau tahu?" Ucapnya sambil menatapku, aku hanya tersenyum tipis. "Iie aku hanya terkejut saja." Ucapku dengan kekehan kecil.

"Kau jadi aneh setelah sadar dari Koma" gumannya lalu duduk di sofa. "Aa--Gaku kapan kau datang?" Ryuu datang dari arah pintu, dia baru saja kembali dari kantin rumah sakit untuk membeli minuman untuk dirinya.

"Baru saja" jawab Gaku sambil mulai melepas kacamata yang ia pakai untuk menyamar agar tidak diketahui oleh penggemar.

"Omong-omong bagaimana keadaan Tenn?" Tanya Gaku pada Ryuu, "Keadaan Tenn belum stabil, jadi dokter menyarankan untuk istirahat yang cukup. Dokter juga mengatakan jika keadaan Tenn sudah stabil, Tenn bisa memulai kegiatan Rehabilitasi" Jelas Ryuu kepada Gaku.

"Souka, Kuharap Tenn segera pulih dan kita bertiga bisa bernyanyi kembali di atas panggung" Ujar Gaku sambil menatapku, karena jarak antara sofa dan ranjang cukup jauh aku tidak cukup jelas mendengarkan percakapan Ryuu dan Gaku, jadinya aku bingung kenapa Gaku menatapku begitu. "Gaku ternyata mengkhawatirkan Tenn ya" ucap Ryuu sambil tersenyum, "Hmm" Gaku hanya membalas ucapan Ryuu dengan deheman pelan.

Gaku membuka ponsel miliknya. "Fans kita khawatir kenapa 3 bulan terakhir ini kita tidak pernah mengadakan konser" Ujar Gaku yang sepertinya sedang membaca Rabbitter para Fans TRIGGER.

"Memberitahukan Fans Jika Tenn kecelakaan dan Koma cukup beresiko" Ucap Ryuu.

"Kau benar, bisa saja berita yang belum pasti kebenarannya muncul dan mulai memperburuk keadaan" tanggap Gaku sambil mulai menutup ponselnya.

"Kenapa tidak diberitahukan saja?" Ujarku.

"Eh?!" Mereka berdua terkejut dan menoleh ke arahku, aku dalam posisi berdiri di tepi ranjang, aku cukup bosan berbaring di ranjang.

"Tenn?!! Apa yang kau lakukan?! Jangan memaksakan dirimu untuk berjalan, keadaanmu masih belum stabil" Ujar Ryuu mulai berlari ke arahku dan menopang tubuhku agar tidak jatuh.

"Gomen".

"Dan juga, Tenn. Memberitahukan kondisimu kepada penggemar bisa saja beresiko, apakah kau lupa?" Jelas Gaku menanggapi ucapan ku sebelumnya.

"Hora Gaku, jangan menaikkan nadamu kepada Tenn disaat keadaannya tidak Stabil, kesehatannya bisa saja menurun" Tegas Ryuu mengangkat tubuhku dan membaringkanku di ranjang.

"Aku hanya menjelaskan seberapa beresikonya memberitahukan penggemar tentang kondisinya. Dan juga Tenn itu profesional apakah ia lupa akan hal itu?" Jelas Gaku panjang lebar sambil mulai berdiri dari sofa, aku hanya menatap mereka berdua dalam diam.

"Ka-kau memang benar Gaku, namun keadaan Tenn tidak mendukung untuk saat ini, kita bicarakan ini lain waktu saja". Tak lama setelah itu, Gaku keluar ruangan karena ia sedang sibuk.

Gaku adalah satu-satunya yang memiliki jadwal padat hari ini, sedangkan Ryuu hanya mendapatkan jadwal pemotretan siang tadi. "Maaf Ryuu" Ujarku pelan, "kenapa kau meminta maaf, Tenn? Ini bukan salahmu" imbuh Ryuu kepada diriku.

Aku hanya diam lalu mengubah posisiku mencoba untuk tidur. "Tenn" aku bisa mendengar gumanannya. Huh---aku lelah. Setelah itu akupun terlelap.

.

.

~Beberapa Minggu kemudian

Sudah beberapa Minggu berlalu sejak aku pertama kali bangun di tubuh 'Kujou Tenn', kupikir aku akan mengingat jati diriku yang sebenarnya setelah aku istirahat, namun nyatanya aku tidak dapat mengingatnya sama sekali.

"Tenn?" Panggil Ryuu, aku tersentak, "Ada apa Ryuu?" Tanyaku pelan.

"Akhir-akhir ini kau sering melamun, ada apa?" Tanyanya, aku terdiam sebentar "iie---tidak apa-apa, aku hanya memikirkan sesuatu yang tidak penting" jawabku, "Souka---jangan sungkan untuk bercerita padaku jika ada masalah Tenn" ucapnya, aku mengangguk.

Hari ini merupakan hari pertamaku melakukan kegiatan Rehabilitasi, setelah beberapa Minggu istirahat penuh dan terbaring di ranjang akhirnya aku bisa menggirup udara segar.

Rumah sakit dimana tempat aku dirawat sangatlah kecil, tidak terlalu besar. Mungkin agensi memikirkan cara agar kabar tentangku tidak mudah diketahui oleh penggemar maupun media, aku sungguh berterima kasih jika begitu.

"Tenn kita sudah sampai" Ryuu memberhentikan kursi roda yang membawaku, aku menatap sekitar ruangan yang merupakan ruangan rehabilitasi. Disana juga ada seseorang selain aku yang melakukan rehabilitasi. Aku mulai dibantu Ryuu untuk duduk di kursi yang disediakan, perawat memulai menggerakkan kakiku dan memijatnya sebagai peregangan saraf milikku yang melemah setelah koma lebih dari 3 bulan.

"Baiklah Kujou-kun. Pertama kita akan memulai kegiatan rehabilitasi pagi ini dengan berjalan, perlahan-lahan saja" ujar sang perawat padaku, aku hanya mengangguk pelan, aku sempat menoleh ke arah Ryuu ternyata dia sedang menungguku sambil memperhatikan diriku dari kejauhan.

Perawat mulai membantuku berjalan menuju jalur yang di sisinya terdapat penyangga, aku mulai meletakkan tanganku pada penyangga. Disaat aku sudah siap, perawat melepaskan pegangan tangannya dan mundur menjauhi diriku.

Aku mencoba berjalan, ternyata cukup sulit. Aku tidak bisa merasakan kakiku sama sekali, namun aku terus mencoba hingga langkah bertama berhasilkah lakukan.

"Gambatte! Kujou-kun" semangat sang perawat kepadaku, aku tersenyum tipis dan mencoba berjalan kembali. Namun disaat aku akan mengambil langkah kedua, aku terjatuh. "Kujou-kun!" Perawat yang sebelumnya datang menghampiriku dan mencoba untuk membantuku berdiri namun aku menolak.

Aku meraih penyangga dengan tanganku dan berusaha berdiri sendiri,Aku mencoba, dan mencoba, bulir keringat sudah bercucuran padahal baru beberapa menit aku melakukan rehabilitasi.

"Kujou-kun? Jangan memaksakan dirimu, kita sudahi kegiatan rehabilitasi mu pagi ini" perawat itu bersikeras menghentikan ku yang terus mencoba, "a-aku akan mencobanya sekali lagi, lihatlah!" Ujarku pada perawat tersebut, perawat tersebut tersentak lalu mundur beberapa langkah menjauhi diriku.

Aku mencoba berdiri dengan semua tenagaku, dan berhasil. Perawat tersebut dan juga Ryuu yang melihatku dari kejauhan tersentak.

Aku terus melangkah hingga hampir tinggal beberapa langkah lagi sudah sampai di ujung. Namun sakit kepala yang sama kembali secara tiba-tiba, membuatku hilang fokus dan terjatuh.

"Kujou-kun/Tenn!!!" Teriak perawat dan juga Ryuu bersamaan sambil berlari ke arahku.

"Ugh--" Ringisku sambil memegang kepalaku.

"Ryuunosuke-san, sebaiknya Kujou-kun beristirahat saja terlebih dahulu.

Saya akan membahas jadwal rehabilitasi Kujou-kun dengan dirimu nanti." Ujar sang perawat kepada Ryuu, Ryuu hanya mengangguk dan mengangkatku dan meletakkan tubuhku dikursi roda.

.

Ini sudah siang, dan sekarang aku berada di taman sendirian. Aku meminta Ryuu untuk membelikan ku sesuatu di kantin rumah sakit, dan akhirnya aku sendiri di sini. Menikmati tiupan angin yang menerpa suraiku dengan lembut.

Aku masih menggunakan selang oksigen atas permintaan Ryuu, karena ia khawatir aku akan kembali sesak dikeadaan tertentu.

"Tenn?" Aku menoleh ternyata yang memanggilku adalah Ryuu, "Bagaimana keadaanmu? Sebaiknya kau tidak perlu memaksakan diri saat rehabilitasi" ujarnya kepadaku dengan nada khawatir.

"Aku tidak terlalu memaksakan diriku, sungguh. Tiba-tiba saja kepalaku sakit, aku bahkan kurang tahu apa penyebabnya" jelasku pelan, Ryuu hanya terdiam.

Angin berhembus cukup kencang, oleh karena itu Ryuu membawaku ke dalam.

.

Aku melupakan beberapa hal lagi, aku bingung kenapa kata 'Ainana' sangat familiar di telingaku, namun aku tidak mengingat apa itu 'Ainana'. "Ryuu?" Panggilku kepada Ryuu, "iya Tenn?" Tanggapnya.

" 'Ainana' itu apa?" Tanyaku, Ryuu menghentikan kursi roda yang kududuki.

"Ainana itu adalah sebutan para penggemar IDOLiSH7, Tenn. Akhir-akhir ini kau sering menanyakan hal yang berhubungan dengan IDOLiSH7." Jelasnya panjang lebar sambil mulai mendorong kembali kursi roda yang membawaku.

"Entahlah, aku juga tidak tahu" Ujarku pelan sambil menatap lorong rumah sakit yang cukup sepi dan sunyi. Apakah kedepannya aku akan melupakan sesuatu lagi? Jika ini terus terjadi aku bisa saja melupakan semuanya. Ryuu, Gaku, Riku, dan karirku sebagai Idol.

Tunggu, aku mengingat sesuatu! 'Ainana' itu anime, dan aku sangat menyukainya hingga rela menabung untuk membeli CD lagunya.

Aku memegang kepalaku, kenapa aku bisa melupakan hal ini?? Padahal aku mengingatnya beberapa Minggu lalu, 'Yuki' bodoh. Yu..ki? Siapa Yuki? Namaku Kujou Tenn bukan? Lalu siapa 'Yuki'. Aku menggeleng kuat, sudahlah aku tidak perlu memikirkannya, anime ini memiliki alur yang cukup ekstrim menurutku, mungkin aku bisa mengubahnya. Semoga saja ingatanku masih bertahan sampai saat itu.

Bersambung~

--------------------------------------------------

" Yeyy!!!-- akhirnya kita bisa update cerita ini "

"Benarkan Acha ??? " ~Roumei

"Yup benar sekali Rou-san "

"Hah--- setelah semua masalah dan kesibukan di rl akhirnya kita punya waktu untuk mengupdate cerita ini " ~ Acha

"Ganbatte Acha !! " ~Roumei

"Hai Rou-san watashi ganbarimasu-- Rou-san mou ganbatte !!" ~ Acha

( aku akan melakukan yang terbaik-- Rou-san juga semangat !! )

"Hhhwueee~ Tenni~ hiks " ~ Riku

"EHHH!!!~ " ~Acha & Roumei

"Riku jangan menangis ini hanya cerita" ~ Acha

"Hiks~ tapi tetap saja hiks~ hwaaa~" ~Riku

"Gawat Acha sepertinya nya nyawa kita terancam " ~Roumei

"Sepertinya benar aku merasakan ada aura gelap menuju ke arah kita "~ Acha

"Sore jaa minna arigatou sudah mampir disini " ~ Roumei

"Jangan lupa vote---- kritik dan saran dari kalian juga kami tunggu " ~ Acha

"HEI !!! JANGAN KABUR KALIAN!!! " ~ Tenn

"hahh---entah kenapa mode brocon Kujo-san cepat aktif jika menyangkut Nanase-san " ~Iori

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top