N : Nervous
Katanya, menyukai seseorang itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan paling membahagiakan di dunia. Tapi bagi Yuno, itu bohong. Pasalnya, saat ini dia tak merasa senang dan tak merasa bahagia. Ya, tidak sepenuhnya juga demikian, tapi ya begitulah. Yang paling mendominasi adalah perasaan gugup. Apalagi jika ia berdekatan denganmu. Jantungnya pasti akan berdetak dengan cepat dan tangannya akan berkeringat.
Yuno jadi bertanya-tanya, apakah Asta juga mengalami hal seperti ini ketika dia berada di dekat gadis pujaannya?
Pengguna sihir angin itu memang menyukaimu. Entah sejak kapan perasaan itu muncul, Yuno sendiri tidak tahu. Yang jelas, semakin kalian tumbuh dewasa, perasaan Yuno padamu juga semakin bertumbuh setiap waktunya.
Tapi yang menjadi beban pikirannya adalah, apakah kau juga menyukainya?
Kalian tumbuh bersama di gereja, bersama saudaramu dan Asta juga. Baik kau dan Yuno sudah tahu sifat dan karakteristik masing-masing. Bukankah dengan begitu akan mempermudah hubungan kalian nantinya?
Sekali lagi, masalahnya kau menyukai Yuno juga atau tidak? Bagaimana jika ternyata cinta Yuno bertepuk sebelah tangan? Lebih buruknya lagi, bagaimana jika hubungan kalian jadi renggang karena perasaan sepihaknya?
"Jangan kebanyakan melamun. Kalau ada setan yang lewat kau bisa kesurupan, Yuno."
Yuno menoleh ke asal suara dan mendapatimu sedang menatapnya yang kini tengah berbaring di atas rerumputan. Tanpa menunggu persetujuan Yuno, kau mendudukkan diri di samping laki-laki itu.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Kau bertanya tanpa menatap lawan bicaramu.
"Kau sendiri? Apa yang kau lakukan di sini?" Bukannya menjawab, Yuno malah balik bertanya. Suatu kebiasaan yang selalu berhasil membuatmu kesal dibuatnya. Tapi kau tidak boleh marah, karena tujuanmu kemari bukan untuk itu.
"Ada yang ingin aku katakan padamu."
Masih terus menatapmu, Yuno mulai bangkit dari posisi berbaringnya. Laki-laki itu kini duduk di sebelahmu. "Katakan saja."
Yuno bisa melihat kau menghela napas sejenak sebelum menoleh untuk menatapnya. Kau mulai membuka mulutmu, dan kalimat yang keluar dari sana berhasil membuat Yuno seolah lupa untuk bernapas dengan benar.
"Aku menyukaimu, Yuno."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top