#2 [gudang]

Thailand beserta Maphilindo masuk kedalam gudang. Mereka berniat membantu Thai sebentar.

Tetapi , karena terdapat pesan dari teman se-organisasi , mereka memutuskan untuk meninggalkan Thailand sebentar.

"Tambah capek kalo ga ada mereka :(" , keluhnya.

Disela-sela keluhan , terdapat sebuah suara aneh yang berbisik di telinga Thai.

"Run before you die" , bisik suara itu.

Thailand tersentak dan disaat bersamaan , terdengar suara besi yang sepertinya patah atau ditendang.

"Hm ? Suara apa itu ? Ada dimana ? Apa ditempat bola voli ya ?" , pikirnya.

Ia pun ke tempat dimana bola voli disimpan.

"Apa ada orang disini?" , herannya.

Ia heran sebab tempat besi yang digunakan untuk menyimpan bola voli tampak bengkok dan..-

"Hm.. mungkin eng- !?"

*Bruk
*Prang !

Beralih ke Maphilindo yang ingin kembali ke gudang. Tetapi dikejutkan oleh sebuah tubuh yang dijatuhi besi-besi dan beberapa bola voli.

Nampak salah satu besi itu menusuk perut , tangan , dan kaki tubuh itu.

Badan nya juga labm sebab bola voli yang mengenainya.

"G-gua mungkin.. Abang ?" , gumam Malay tak percaya bahwa tubuh didepannya ialah tubuh kakaknya sendiri , Thailand.

Malaysia memeluk badan Philippines ketakutan. Sementara indonesia hanya diam mematung. Nampaknya , ia teringat masa-masa kelamnya dulu.

Indo beralih fokus pada ponselnya.

081********

~???~
Apa kau terkejut ?
Inilah balas dendam ku.

Indo hanya menatap pesan itu sekilas lalu menelpon ambulan serta polisi.

"Hiks ... Hiks.."

Isakan tangis Malaysia terdengar begitu pilu. Nampaknya , Malaysia sudahenganggap Thailand benar - benar kakak kandungnya.

Indonesia dan philipines hanya bisa diam sambil sedikit menangis. Ketiganya berdiam diri di kamar. Mereka masih syok akan kejadian barusan.

"Kak Malaysia , kak Philippines, kak indonesia.. ayo makan dulu.. kalian belum makan loh !" , teriak Brunei Darussalam dari luar kamar.

Malaysia menghapus air matanya dan beranjak keluar. Philippines juga sama. Tetapi Indonesia hanya diam dibalik selimut.

Diruang makan , keheningan tercipta. Keluarga tersebut sakit hati ditinggalkan oleh kakak tertua.

Asean hanya bisa menghela nafas sambil selalu berfikir positif.

Malaysia dan philipines hanya diam.

Laos pun membuka suasana. "Uhm.. kenapa kak indo ga kebawah untuk makan ?" , tanyanya. "Dia ga mau. Kalo dipaksa nanti ngamuk" , jawab singkat Philippines.

[Bersambung]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top