#1 [Prolog]

Suatu pagi , di sebuah mansion bernama mansion Asean.

"Hey , kalian ! Cepat makan sarapan kalian !"
- teriak Indonesia , anak ke-tiga tertua di keluarga ini.

"Tunggu dulu ! Rompi ku belum terpasang !"
- teriak Malaysia , anak ke-7 di keluarga Asean.

"Cepat lah , sebentar lagi kita akan berangkat !"
- arah Thailand pada adik-adiknya. Thailand adalah anak pertama di keluarga Asean.

"Ya !!! Ini Brunei lagi pake kaos kaki kak !"
- ujar Brunei , anak paling muda ke-2.

"Astaga , kalian ini ! Cepat ! OSIS akan ada rapat pagi ini !"
- protes Singapore , salah satu anak terpintar di keluarga ini.

Singa adalah seorang OSIS bagian sekretaris.

Ketua nya adalah Germany , wakil ketua adalah Rusia. Sekretaris utama adalah Singapore , sekretaris kedua adalah Poland. Bendahara utama adalah Luxemburg , bendahara kedua adalah Monaco.

Singkat cerita , semua orang sudah tiba di tempat mereka masing-masing.

"Ayah akan ke kantor dulu. Kalian mau kemana ?"
- tanya Asean , ayah mereka.

"Kalo singa mau ke ruang OSIS."

"Indo , mal sama Phil mau ke ruang ekskul masing-masing."

"Brunei sama Timor kekelas."

"Laos Ama Cambo mau ke cafetaria dulu. Laper.."

"Myan sama viet mau ke kelas nya China Ama Taiwan."

Asean mengangguk tanda mengerti. Tetapi ia melirik pada Thailand.

Thailand yang sadar langsung berkata , "Thai mau ke gudang olahraga. Ntar bareng Maphilindo buat ke ruang ekskul. Ada beberapa barang yang belom Thai beresin kemaren belas ekskul voli".

"Yaudah , hati-hati ya... Jam 8 kumpul ke kelas. Sekaran jam 7. 1 jam lagi ke kelas oke ?"

Perkataan Asean digangguin anak-anaknya.

Disini lah teror akan dimulai







[Bersambung]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top