1. Meant To Be (JudahRisa)
Arisa itu mungil, Judah tahu akan hal itu.
Arisa itu senang memasak. Judah juga senang tiap kali melihat gadis itu memasak di dapur apartemen miliknya.
Arisa itu ekspresif namun kalem. Judah sudah sering melihat Arisa bekerja di cafe dan melayani pengunjung cafe dengan ramah.
Arisa itu cengeng, sedikit saja hal yang menyedihkan atau menyentuh hatinya, dia akan menangis. Tapi Judah tidak masalah akan hal itu.
Arisa itu kadang suka ceroboh, Judah pun khawatir dibuatnya. Tapi gadis itu hanya tersenyum polos dan Judah jadi merasa ingin terus melindunginya.
Arisa itu sabar. Sangat sabar malah. Judah kadang merasa bersalah karena sifatnya yang buruk ini telah seringkali menyakitinya.
Namun walau begitu, Arisa masih mau bersamanya disisinya dan Judah merasa bersyukur akan hal itu.
Semua hal yang melekat pada Arisa, Judah menyukainya. Sangat menyukainya.
Ini adalah perasaan hati Judah yang paling dalam dan ia masih berusaha untuk bisa mengeluarkan isi hatinya secara jujur pada gadis itu, bukan hanya melalui lagu seperti biasanya.
Perasaan lelaki itu membuncah. Ia memeluk pacarnya itu sambil membisikkan sesuatu:
"Kau adalah orang yang paling berharga bagiku."
"Dan aku yakin, kau ditakdirkan untukku begitu pun sebaliknya."
"Kumohon padamu, jangan tinggalkan aku, jangan buang aku."
Arisa tersenyum kecil lalu balas menepuk punggung Judah pelan, "Aku akan selalu bersamamu, Judah."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top