MY YOUNGER WIFE (6)

Warning: Typo bertebaran! Lemon and Lime, Khusus untuk 18+ bukan 17- ,harus pintar memilih bahan bacaan, di bawah umur silakan menjauh!

..
..
..

Chapter 6: Kebenaran yang menyakitkan

ITAFEMNARU

..
..
..

Keluarga Namikaze menunggu selama delapan jam di luar ruang operasi, selama itu mereka berdoa keselamatan sang anak Namikaze Naruko yang menjalankan operasi jantung. Kushina menautkan kedua tangannya ia sama sekali tidak mempedulikan Minato mahupun Kyuubi hanya satu yang ia pikirkan yaitu Naruko.

"Kushina siapa yang mendonorkan jantung untuk Naruko?" Tanya Minato menatap sang istri dan bersabar menunggu jawaban Kushina.

"Samui, anakmu." jawab Kushina tanpa memandang Minato.

Samui anak Minato bersama wanita lain, Kushina lah yang menjaga dan merawat Samui tanpa pengetahuan Minato. Samui bersedia mendonorkan jantungnya karena ia tahu hidupnya tidak akan lama karena akhir-akhir ini kesehatannya menurun. Samui ditemui meninggal di rumah kecil pemberian Kushina entah karena apa, Kushina tentu saja terpukul dengan meninggalnya Samui karena ia menganggap Samui seperti anak kandungnya sendiri.

Minato terdiam, memejamkan matanya. Samui ya ia mengingat gadis berusia dua puluh tahun itu, anak hasil perselingkuhan nya dengan wanita yang ditemukan ia di bar. Minato bukan pria Setia Kushina tahu itu tapi Kushina mempertahankan rumah tangganya demi anak-anak nya, Minato bodoh menyiakan wanita sebaik Kushina.

"Selama ini akulah yang menjaga Samui, saat usianya delapan tahun seorang wanita memberikan Samui padaku. Wanita itu mengatakan bahwa Samui anakmu tentu saja aku percaya karena wajah kalian sangat mirip, aku kecewa padamu Minato." tutur Kushina tanpa menatap Minato. Kyuubi hanya diam ia tidak ingin mencampuri urusan orang tuanya.

Kyuubi memikirkan Itachi, ia memiliki rencana untuk memisahkan Itachi dan Istrinya tapi ia tidak bisa melakukan semua itu karena Minato mengawasi dirinya dan penjagaan yang ketat.

"Maaf," hanya itu yang bisa Minato utarkan. "Maafkan aku Kushina, Maaf." Minato menghampiri Kushina memeluk tubuh lstrinya yang bergetar.

"Kau tau Minato, Sara adalah sepupuku dan aku tau dia juga mengandungkan anakmu. Aku terlalu bodoh untuk terus bersamamu." Kushina melepaskan pelukan Minato dan bangkit menjauhi suami serta Kyuubi.

Minato menatap nanar ke arah Kushina dan Kyuubi hanya diam, pikirannya sudah melayang entah ke mana.

..
..
..

Uchiha Mansion

Apa yang bisa Naruto lakukan, ia hanya duduk diam memandang lurus ke arah wanita berambut merah di depannya. Naruto memandang tanpa berkedip manik mata berwarna biru miliknya menitikkan airmata, Naruto memejamkan matanya ia tak bisa menahan rasa sesak di dadanya.

Di depannya adalah ibu yang melahirkan dirinya ke dunia, seorang ibu yang tega meletakkan bayinya di panti asuhan, seorang ibu yang selama ini Naruto rindukan, seorang ibu yang bisa Naruto harapkan untuk memberikannya Kasih sayang, dan seorang ibu yang Naruto benci.
Ya Uchiha Naruto membenci ibunya.

"Naruto, maafkan Kaa-san." Sara menatap Naruto, memandang wajah yang seiras pria yang memberinya harapan palsu.

"Kenapa." Naruto menunduk ia tak bisa menatap Sara, hatinya sakit ia benci.

"Maaf, saat itu Kaa-san masih muda dan Kaa-san tidak tahu mengurusmu. Maafkan Kaa-san." Sara ingin menghampiri Naruto tapi perkataan Naruto cukup membuatnya berhenti.

"Muda? Anda pikir saya apa? Apakah saya barang yang bisa anda ambil kembali? Tidak aku bukan barang dan bukan siapapun." Naruto memalingkan wajahnya ke samping, mengepalkan tangan menahan semua rasa sakit yang ia rasakan.

Apakah ia bisa mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini.

"Naruto maafkan Kaa-san. Kaa-san melukai hatimu." Sara duduk di samping Naruto memeluk pundak anaknya.

"Saat itu usia Kaa-san dua puluh tahun, Kaa-san tak tahu apa yang harus dilakukan. Kaa-san membawamu ke panti asuhan dan meletakkan dirimu di sana, Kaa-san sama sekali tidak membuangmu tapi Kaa-san ingin kamu selamat." tutur Sara membelai surai pirang terang Naruto.

"Selamat? Apa ada orang yang mencoba membunuh saya." Naruto masih bicara dengan formal tentu saja hal itu membuat dada Sara sesak.

"Bukan membunuh tapi membawamu pergi jauh dari Kaa-san, kamu tahu Kaa-san selalu mencari mu." Sara mengecup kening Naruto lembut.

Naruto tahu ia tidak bisa membenci ibunya karena selama ini ia menyayangi Sara.

"Kenapa saat ini Kaa-san menemuiku? Kenapa tidak dari awal? Apa yang membut Kaa-san ketakutan." akhirnya Naruto menyerah membenamkan wajahnya di dada sang ibu.

Keluarga Uchiha, Danzo dan kedua anak Danzo memandang kedua ibu dan anak itu sendu, mereka sama sekali tidak bersuara. Mereka membiarkan ibu anak itu menyelesaikan masalah mereka.

"Namikaze! Pria bernama Namikaze Minato menginginkan dirimu demi anaknya. Ia ingin membunuhmu dan mengambil jantungmu untuk anaknya, Kaa-san tahu ini menyakitkan hatimu tapi itu adalah kenyataannya." tangisan Naruto pecah ia terisak di dada hangat ibu-nya.

Fugaku tentu saja terperanjat mendengar kebenaran bahwa Naruto adalah anak perempuan Minato. Apakah ia bisa membunuh Minato saat ini juga.

Tiba-tiba Naruto bangkit dari duduknya dengan kasar ia menepis tangan Sara.

"TIDAK!! aku hanya seorang gadis yatim piatu! Tanpa tahu siapa orang tuanya, tanpa merasakan belaian lembut seorang ibu dan seorang ayah! Aku gadis yang berusaha keras untuk kebutuhan hidup! Itu aku Naruto! Aku bukan anakmu! Bukan aku bukan anakmu! Jangan mengganggu hidupku lagi!!" teriak Naruto dan ia belari menuju ke lantai dua, terdengar pintu ditutup keras.

Sara syok begitupun dengan keluarga Uchiha dan Shimura. Mereka tidak menyangka Naruto akan berkata seperti itu akhirnya tangisan Sara pecah. Tangisan pilu penuh penyesalan.

Danzo menghampiri istrinya membawa wanita berambut merah itu ke dalam pelukkan, Sai dan Shin kembar berusia empat belas tahun itu menundukkan kepala mereka.

"Sebaiknya kalian pulang dan kita akan membicarakan hal ini nantinya." Ujar Fugaku.

Danzo menatap tajam Fugaku. Ini bukan saatnya mereka bercanda, mereka harus membawa Naruto mau atau tidak mau.

"Aku akan membawa Naruto! Dia akan bersama keluarga Shimura!" Danzo berdiri menatap nyalang keluarga Uchiha.

"Tidak! Anda tidak bisa membawa Naruto bersama kalian karena dia adalah istriku!" kata Itachi tegas, sadari tadi dia hanya berdiam diri.

"Istri! Jika dia istrimu kenapa kau membiarkan wanita lain menampar anakku! Jawab apakah Naruto benar-benar istrimu." Danzo memandang Itachi mengeluarkan nada cemoohan kepada pria itu.

"Keluar sebelum aku mengusir kalian dengan cara kasar." Itachi membalas tatapan tajam Danzo, dia sama sekali tidak takut dia hanya mempertahankan istrinya.

"Sebaiknya kita pulang, besok kita kembali lagi membujuk Naruto." bisik Sara.

Danzo hanya diam dan menganggukkan kepalanya, ia mengalah jika hari ini ia tak bisa membawa Naruto hari besok pasti ada.

"Sai, Shin ayo kita pulang dan Kaa-san akan menjelaskan semuanya sebaik kita tiba di rumah." Sara mengelus pipi kedua anak kembarnya itu.

Sai dan Shin hanya menganggukkan kepala mereka serempak dan keluarga Shimura pun akhirnya pergi meninggalkan Mansion Uchiha.

..
..
..

"Sebaiknya kamu menenangkan Naruto." Mikoto mengusap airmata yang sadari tadi mengalir membasahi pipinya.

Wanita Uchiha itu sama sekali tidak percaya apa yang berlaku sebentar tadi, Mikoto memandang Sasuke.

"Dan kau Sasuke! Bawa Sakura besok ada yang harus kita bicarakan." ujar Mikoto dengan nada dingin.

Mikoto beranjak pergi ke kamar diikuti oleh Fugaku. Sasuke mengangkat bahunya tanda tidak mengerti keadaan keluarganya.

Besok ia akan membawa Sakura sesuai perintah sang ibunda tercinta.

..
..
..

TBC

MAAF!! telat dan pendek, ini adalah inti dari tulisan yang sudah terhapus itu.

Maaf jika chapter ini tidak memuaskan hati para pembaca, chapter enam MYW sudah kelar sebelumnya tapi kecelakaan belaku. Ketika itu saya baru saja bangun dari tidur siang dengan Mata sayu saya ngotot ingin publish.

TERJADILAH KECELAKAAN ITU!!! saya kepencet 'DELETE' TANPA SAYA SADARI!!

Chapter itu lumayan panjang dengan tiga ribu words, itu satu-satunya chapter terpanjang yang pernah saya tulis.

Sekali lagi MAAFKAN PENULIS YANG HANYA MENGECEWAKAN PEMBACA SETIA SAYA... GOMEN NASAI MINAA!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top