= 𝕆𝕟𝕖 =
" 𝕹𝖊𝖜 𝕭𝖔𝖞 "
.
.
.
Aku mengusap rambut pirangku gusar, sejak tadi penjelasan Pak Zhongli benar-benar tidak masuk ke dalam pikiranku.
Aku terus-terusan memikirkan soal mimpi buruk yang berulang belakangan ini, ah bahkan Aether beberapa kali menawariku untuk ke psikiater karna takut aku mengalami depresi yang tak terdeteksi.
Aku tidak depresi, tapi aku juga tidak mengerti dengan mimpiku itu.
Lumine
Ah, suaranya kembali menggema di telingaku dan aku masih tidak tahu suara siapa itu.
Tak
Suara Pak Zhongli yang meletakkan bukunya membuatku tersadar dari lamunanku dan buru-buru melihat ke arah papan tulis karna mengira Pak Zhongli bersiap menceramahiku karna tidak mendengarkannya perihal sejarah Kota Liyue.
"Ah akhirnya kau datang, andai bukan murid baru pasti aku sudah menghukummu di luar"
Aku mengangkat sebelah alisku, murid baru? Apa dia yang Aether bilang jika dia adalah murid pertukaran pelajar dari Shneznaya?.
Grek
"Hiyaa maafkan aku Pak, tadi aku sedang pemanasan dengan beberapa preman di dekat gang sini"
Pak Zhongli hanya menghela nafas berat, aku juga dengar dari Aether jika dia anak yang cukup bermasalah di sekolahnya dulu dan sering berkelahi seperti Xiao.
Ah, semoga dia masih memiliki sifat baik seperti Xiao.
"Baiklah perkenalkan dirimu"
Pemuda itu menuliskan namanya di papan tulis lalu mengibaskan rambutnya dengan wajah tersenyum menggoda.
"Namaku Childe, aku menyukai 2 hal gadis manis dan orang yang tangguh"
Ternyata orang konyol mirip seperti Pak Kaeya, kurasa aku lebih baik menghadapi Anger Issue Xiao daripada ke narsisan pemuda ini.
"Kau bisa duduk di bangku kosong belakang"
Syukurlah dia duduk di belakang Aether, beruntung aku dijauhkan dari lelaki tak tahu malu seperti dia tapi sepertinya beberapa gadis di kelasku tertarik dengan pemuda itu.
"Lumine, sumpah demi sempak Amane dia ganteng anjim"
Aku melototkan mata, astaga bagaimana bisa sahabatku juga naksir dengan pemuda itu?!.
"Dia playboy Rose dan kau sudah punya pacar"
"Cih, kau seperti Amane saja! Aku hanya bilang dia ganteng bukan berarti aku mau pacarin!"
"Yakin gamau?"
"Ya kalo Childenya naksir aku, apa boleh buat ye kan? Poligami gas ajalah mwah"Sahut Rose dengan Swaggy face, aku memutar bola mataku malas mulai lagi.
"Sumpah, ga ngerti kenapa Amane bucin sama kamu curiga kamu pake susuk"
"Matamu susuk"
"Rose, Lumine, tolong jangan berisik di kelas saya"
Suara berat Pak Zhongli membuat kami sama-sama terdiam, ah sial! Aku benci jadi pusat perhatian begini apalagi penyebabnya selalu karna Rose sedangkan Rose hanya nyengir lalu kembali memandangi Childe.
"Jing ganteng banget, lebih ganteng daripada Xiao tapi kalo poligami bertiga keknya boljug sih"Oceh Rose dengan wajah serius, aku menyentil kening Rose.
"Sudahi olengmu, cepet kerjain tugas dari Pak Zhongli anjim"
"Ih ga pernah suka liat sahabatnya bahagia emang, btw kakakmu juga gans lho"
"Rose!"
"Canda anjim, eh gak deng beneran"
Ya begitulah, Rose adalah sahabatku sejak SMP dan aku tidak mengerti kenapa bisa sangat dekat dengan orang berisik seperti dia.
= 🌼 =
"Paimon! Aku disini!"
"Ah Kak Lumine! Kak Aether!"
Paimon berlari ke arah Lumine lalu memeluknya seperti biasa lalu meminta Aether agar menggendongnya di punggung.
Aether menanyakan apa saja yang sudah Paimon lakukan hari ini di sekolah seperti biasa sedangkan Lumine hanya diam sesekali menyahut.
"Anak pindahan itu asik juga"Ucap Aether tiba-tiba, Lumine membelalakkan matanya lalu mendengus.
"Aether, kamu jangan dekat-dekat dengan dia karna yang namanya bodoh itu bisa menular"
Aether hanya tertawa.
"Kau terlalu berlebihan Lumine, dia tidak seburuk itu"
"Hah?! Dia suka berkelahi dan berani telat pada pelajaran Pak Zhongli dengan santainya bagaimana bisa kau bilang tidak seburuk itu?!"
Aether nyengir.
"Um yah mungkin dia hanya sedikit terlalu bersemangat"
Lumine menghela nafas, sebenarnya Lumine sendiri tidak mengerti kenapa dia kesal setengah mati dengan sifat pemuda itu padahal dia belum sempat berkenalan dengannya.
"Kenapa kau kesal dengan Childe sih? Padahal kau bisa akrab dengan Xiao yang suka marah itu"
"Xiao berbeda! Dia masih tahu sopan santun!"
"Iya sih, tapi aku punya firasat kau akan dekat dengan Childe"
"Kenapa kau berfirasat begitu?!"
Aether tertawa.
"Entahlah dan firasatku tidak pernah salahkan~?"
Lumine mendengus, kenapa disaat seperti ini kembarannya malah mendapat firasat yang amat sangat ingin Lumine hindari?.
"Hm? Kak Lumine punya pacar?"Tanya Paimon tiba-tiba yang masih berusaha mencerna perbincangan kedua kakaknya.
"No! Ga sudi!"
"Ehh Paimon kira Kak Lumine sudah pacaran dengan Kak Albedo atau Kak Xiao"
"Kenapa kau berpikir begitu?!"
"Yaa Paimon pikir jika Kak Lumine pacaran dengan salah satu mereka kalo Kak Lumine kencan kan Paimon bisa ikut karna ada Qiqi atau Klee"
Aether terkekeh.
"Maaf Paimon tapi yang kita bahas bukan Xiao atau Kak Albedo"
"Eh? Siapa lagi pacar Kak Lumine?"
"Oi Paimon!".
.
.
.
.
.
.
▌│█║▌║▌║ L O A D I N G . . . ║▌║▌║█│▌
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top