Accindetally Love

"Gue gak peduli berapa kali kita dipertemukan, sejauh mana kita coba disatukan.. selagi bisa, gue akan lari"

🍊🍊🍊

Teng-Teng-Teng-Teng-Teng!

Suara nyaring membelah jalan dan membuat sebagian pengendara berhenti. Dari sebrang jalan, seorang wanita berjalan mendekati pembatas kereta, ia tidak peduli seolah apa yang akan terjadi pada dirinya. Dia terduduk mendekati rel dengan tangannya berusaha menggapai sesuatu. Seolah ia siap menantang bahaya. Pengendara pun ramai memberikan peringatan melihat kelakuan gadis bermodal nekat ini. Tak selang beberapa menit, Jarak kereta kian mendekat namun sesuatu yang ingin dia raih belum dapat juga.

Bunyi nyaring kian dekat, getaran rel mulai terasa dan membuat suasana makin mencekam. Gadis itu tidak berpindah diposisinya sekali pun.

Kereta makin melaju kencang

1...

2...

3...

Blass

Kereta melaju cepat dan diikuti sekitar 60 gerbong batubara. Kecepatanya sangat cepat sampai berbunyi nyaring yang disertai getaran. Sudah dipastikan bahwa siapa saja yang tertabrak kereta pasti akan hancur luluh lantak.

Lalu bagaimana dengan gadis itu apakah dia selamat? atau nyawanya sudah tak berbentuk? Pengendara sekitar bertanya-tanya kemana perginya gadis itu?

Nyatanya gadis itu sehat seperti sedia kala. Seorang pria baik hati melindunginya dengan menarik gadis iti kepelukannya. Keringat bercucuran membasahi pelipisnya, matanya berkilat tajam menandakan ingin protes. Dan hal ini berbeda demgan gadis itu dia terlihat marah dan ingin mencabik pria dihadapannya hidup-hidup. Refleks ia melepas pelukan.

Pria bertubuh tinggi tersebut melayangkan protesnya, "Bukannya terima kasih, cewek gak tau diri! Kalo lo nggak gue tolongin, lo bakal jadi perkedel!"

Dagu gadis itu sedikit terangkat, " Oiya? Sayangnya lo nambah masalah baru bagi gue, liat smartphone gue ancur gak berbentuk, gara-gara lo... semuanya berantakan!"

"Lo cewek gila! gue heran, lo lebih mentingin smartphone dari pada nyawa sendiri? tes kejiwaan gih," ejek pria itu kesal.

"Terserah! Bilang aja tadi lo kesenangan meluk gue, modusnya pura-pura nolong dasar cowok sinting!"

"Lo ..." geram pria berbaju kotak-kotak, "Gue gak ada waktu ngeladenin lo. masalah kita belum selesai." ucap pria seraya memasang helm dikepalanya.

Dengan penuh percaya diri, gadis itu merentangkan tangannya didepan motor sport milik pria itu diketahui bernama Familo berdecak kesal.

"Apalagi?"

Qiaran maju selangkah, " lo harus tanggung jawab dengan kerusakan handphone gue! Isinya datanya penting semua, gara-gara lo gua jadi gak tau pesanan kue ini dianter kemana," ucap Ran menunjukan dua kotak kue tersat dimotornya.

"Mau lo apa?" tanya pria itu mulai kesal.

"Lo harus nganterin gue, soal motor gue titipin ke warga sekitar."

🍊🍊🍊

"Ran?" pekik Echa, seraya melihat sahabatnya menyeret pria tampan.

"Berisik," keluh Ran, matanya celingak-celinguk, "Boss mana?"

"Ada, lagi makan siang. Gue ada perlu nih," ujar Ran seraya mendorong tubuh Milo kedepan.

"Ran, aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

Suara dingin dan tajam itu berasal dari pria yang dibelakangnya, yang tak lain adalah pacar Ran sendiri. Ran mengangguk bersedia mengikuti Chandara menuju taman belakang. Sementara Familo sendiri berusaha membujuk Echa agar lepas dari cengkraman Ran.

"Cewek yang pakai baju kuning jingga itu siapa namanya?" Tanya Milo.

"Dia Qiaran, salah satu pegawai ditoko ini, ehmm.. hubungan lo ama Ran apa ya? apa lo selingkuhannya Ran? soalnya.." Jelas Echa panjang lebar membuat Milo jenuh.

"Hubungan gue cuman yang tertuduh aja. Maksudnya, ceritanya panjang. Gue kasih lo coklat asal lo bantu gue," ucap Milo diplomatis.

"Boleh, minta bantuan apa?"

"Lo kasih amplop ini buat Ran, terus biarin gue pergi. Dan ini coklat buat lo," ucap Milo tampak ragu. Sebelumnya memberinya, Milo nampak menulis sesuatu.

"OMG!" ucap Echa senang. Karena terbuai dengan pemberian coklat, wanita itu langsung melepaskan Milo dan menyuruhnya pergi. Dengan senang hati Milo melesat cepat dari toko tanpa meninggalkan jejak.

Selang beberapa menit berlalu, Ran kembali ke dalam. Dan betapa kagetnya dia melihat tawanan musuhnya hilang.

"Cowok tadi pergi kemana?" tanya Ran bernada kesal.

"Udah pulang, tadi katanya ada sesuatu yng mendadak jadi gue biari deh. Lagian dia ngasih gue coklat, so sweet banget," ucap Echa bernada dilebih-lebihkan.

"Oiya, ada titipan amplop nih dari cowok itu buat lo," ucap Echa seraya mengigit coklat.

Tanpa Ba-bi-bu Ran langsung nyobek bagian atas amplop lalu membaca kata barisan kata yang membuncahkan emosinya.

Buat: cewek Asem

Gua gak ngerti ama akal sehat lo, lo lebih mentingin HP dibanding nyawa, cewek terkonyol yg pernah gue temuin. Dan gue gak bersalah apapun. Gue tau lo cuman nyari kesalahan aja. Maka dari itu gue kasih uang, gak cukup? Tinggal cari gue dan bilang berapa yg lo mau .Lo gak perlu ngemis-ngemis lagi. silahkan cari gue, Familo.

"Kurang ajar?! FAMILO!!! Gue bakal bales perbuatan lo. Dasar cowok sombong," ucap Ran berapi-api, seraya memginjak-ngijak lembaran uang dari Milo.

❄❄❄

Pepatah mengatakan bahwa orang yang terlihat bahagia berlebihan mempunyai kesedihan tersembunyi. Itu benar, Qiaran mengakuinya. Setelah pembicaraannya dengan Chandra tidak menemui solusi Ran memilih berdiam diri di dalam ruang inkubator persediaan bahan kue. Puncaknya pertemuan mereka hari ini membuahkan pertengkaran. Selalu dan masih masalah sama yang mereka perdebatkan. Permasalahan pengakuan cinta bulan April lalu. Ran bingung dengan sikap Chandra, memperlakukan dirinya seolah kekasihnya. Ternyata, hanya seperti teman rasa kekasih. Rasa kecewa Ran selalu kalah dengan perlakuan manis dari Chandara hingga sekarang. Teman satu kerjanya tahu kalau Ran dan Chandra sepasang kekasih. Namun, Ran merasa seperti kekasih tak dianggap. Seperti hari ini dengan mudahnya Chandra membatalkan acara yang sudah disepakati bersama. Chandra lebih memilih bertemu dengan teman nongkrong bareng.

Semakin hari Ran mulai meragu. Mengingat frekuensi komunikasi mereka jarang. Bahkan, Chandra tidak seperti dulu, sering berkunjung ke toko kue tempat Qiaran bekerja.
Namun, tuhan bertindak secara adil. Hari ini Ran dipertemukan dengan kebenaran yang selama ini ia ragukan. Ran melihat Chandara berpegangan tangan dengan perempuan. Hancur sudah kepercayaan yang selalu ia yakini. Ran memutuskan diam-diam mengamati prilaku kekasihnya. Jangan ditanya perasaan yang tergambar dalam diri Ran. Pasti kalian mengetahuinya.

Tidak kuat lagi, Ran mencoba menerobos kerumunan di sekitaran mall dan menabrak seorang pria dan terjatuh bersama di atas dinginnya lantai marmer. Ternyata pria itu Familo.

"Ran, kamu selingkuh?" tuduh Chandra tanpa perasaan.

Mata Ran memanas, telinga, dan hatinya terbakar mendegar tuduhan Chandra. Refleks dia menampar kekasihnya.

"Kalau kamu berbicara, ngaca dulu! Kamu sama siapa? Kenalan baru, teman satu UKM atau teman satu magang, hebat ya kamu mempermainkan aku!"

"Memangnya kamu siapa?! Janji waktu itu kamu tau kan kalau aku cuman bercanda. Anggap April MOP... aku menyatakan suka padamu belum tentu kita akan pacaran," jelas Chandra seolah hanya Qiaran yang terlalu berharap.

"Tapi.. kamu sendiri yang bilang kalau kita resmi berpacaran, bahkan semua pegawai tempat aku kerja pun tahu.. dan dengan entengnya kamu bilang nggak ada apa-apa diantara kita."

Familo terdiam menyaksikan pertengkaran gadis yang pernah ia selamatkan kemarin dengan kekasihnya di tengah keramian. Hari ini Familo sengaja menyempatkan waktunya untuk membeli ponsel gadis kemarin yang rusak karena tindakannya dan tak perlu-perlu mengatur jadwal untuk bertemu dengan gadis itu sekarang tepat dimatanya.

Tiba-tiba Familo berinisiatif menarik tangan gadis itu dan mendekap dalam rengkuhan hangatnya. Chandra terkejut dan menyuruh Familo melepaskan Qiaran.

"Kenapa cemburu?" tanya Familo sinis.

"Lo nggak ada hak untuk mencampuri urusan gua dan Ran," tegas Chandra.

"Gua ada hak untuk ikut campur. Gue tunangan Ran." Familo meggenggam tangan Ran lembut.

"Ayok pergi!"

Dua hari telah berlalu, Duh Ran merasa malu. Setelah menuduh pria itu berlebihan dan sekarang pria itu menyelamatkannya lagi. Ran mengakui sempat mempunyai rasa kagum terhadap Milo yang merupakan teman barunya. Tentang hubungannya dengan Chandra sudah kandas. Bahkan, sejak dia mengetahui pernyataan cinta itu hanya main-main karena April MOP dia sudah melupakan kejadian pahit itu. Sekarang dia bahagia dengan kehidupan barunya, terutama setelah bertemu Milo. Ran tidak merasa kesepian. Namun, jika memastikan perasaan Ran saat ini terhadap Milo dia belum merasakan apa-apa. Tapi, Tuhan bisa membolak-balik hati manusia mungkin lusa, besok atau nanti... yang dia tau Milo berusaha merebut hatinya. Karena yang dibutuhkan Ran sekarang adalah waktu. Cinta butuh waktu.

           🙃🙃🙃🙃🙃🙃

Jangan berharap banyak dari cerita ini, sebenarnya cerita ini cuman ide yang terlintas doang dan memang gak terlalu menonjolkan sisi romance tapi banyak kisah percintaan Qiaran yang bisa kalian jadikan pelajaran 😄😄

Oiya, sebelumnya selamat hari kartini untuk semua mama,ibu,emak, wanita di indonesia! ❤. Kalian pasti bisa melakukan apapun tanpa memandang kesetaraan gender.

Okay, back to cerita, so, dari cerita Qiaran mengajarkan kalian jangan mau di php-in gaje apalagi alasannya karena hal konyol siapa yang nggak kesel. Terus, jangan takut bersuara kalo kalian benar, jangan mau mengalah karena cinta yang salah dam terakhir, kalian harus melihat sekitar kalian yang peduli dengan siapa tau kan... carilah orang mencintaimu, karena sudah pasti dia sayang kamu..

The End















Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top