T H I R T Y O N E🔫

Travis Barnett membuka sebuah koper berkeamanan tinggi mengunakan kombinasi sandi yang rumit. Tak lama bunyi seperti kunci diputar terdengar di ruangan yang hening itu, menandakan jika koper itu berhasil terbuka. Bibirnya menyeringai ketika menemukan dua senjata kembaran berada di sana. George Washington's saddle pistols. 

Travis Barnett adalah salah satu orang kepercayaan Nate Vlidimir yang dipilih untuk menjaga barang langka yang akan dijual. Benar, tidak lama lagi barang itu akan berada di tempat pelelangan dan dijual dengan harga tawaran pertama yang sangat fantastis. 

Mereka tidak menjual di Balai Lelang legal di kota. Mereka menentukan tempat yang tidak akan terdeteksi siapa pun, kecuali para mereka yang mengenal dunia gelap. Dunia Gangster. Tempat itu ... mereka menamakannya Erepraveen. Namanya memang agak mencolok di kota Tokyo. Tak heran jika ada orang-orang bertanya, mengapa nama tempat itu terasa sangat asing. Tetapi mereka—para pendukung, hanya bisa sekedar bertanya, tanpa tahu artinya apa. Karena Erepraveen adalah sebuah Restoran mewah yang hanya bisa dimasuki oleh orang berkalangan atas. Selain karena tempat itu memang dijaga sangat ketat, tak heran jika beberapa kali para parlemen negara dari berbagai negeri, ikut mengunjungi tempat itu. 

Erepraveen sendiri sebenarnya mempunyai sebuah ruang bawah tanah dengan fasilitas termewah tanpa cela. Sedikit mirip dengan aula yang memiliki banyak lorong, ruangan dan pilar. Dan itu adalah rahasia yang tidak diketahui oleh orang luar. Tempat itulah di mana Travis berada. Di sebuah ruangan yang serba gelap dan rahasia.

"Apa kalian sudah memastikan jika dia tidak datang kemari?" tangan Travis yang mengenakan sarung tangan karet menyentuh senjata kembar itu dan memindahkannya hati-hati dalam kotak kaca di sampingnya. 

"Sampai sekarang tidak ada tanda-tanda dia muncul," ucap seseorang yang tersembunyi di balik bayangan, berdiri tegak di belakang tubuh Travis. Benar, Travis tidak sendirian berada di ruangan rahasia di Erepraveen. 

"Bagus," pria itu telah selesai memasukkan senjata kembar ke dalam kotak kaca. Ia melirik jam di tangannya.

Lalu Travis menyeringai mengerikan. Menekan tombol untuk menghidupkan sensor alarm bahaya, jika nanti terjadi sesuatu. "Dua puluh menit lagi, pelelangan akan dimulai."

*****


Mereka berhasil menyusup. 

Erepraveen adalah tempat target yang mereka datangi, yang akan melakukan pelelangan ilegal. Tak perlu ragu lagi, salah satu senjata milik Havrelt pasti akan menjadi salah satu barang yang akan dijual. 

Tidak perlu heran bagaimana Havrelt mengetahui semuanya nyaris benar dan akurat. Semuanya hanya karena hasil kerja Niel yang sangat membantu. 

Sebelumnya Havrelt dan Archer memang mengawasi Erepraveen dengan jeep, sampai akhirnya memilih untuk mengantikannya dengan Limosin Putih yang mewah, yang terpaksa ia sewa di rental mobil mewah. Sebenarnya cara menyusup ke Erepraveen sangat mudah, mereka hanya perlu menunjukkan kartu identitas resmi, yang akan dilihat tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Dan mengenakan pakaian yang menunjukkan bahwa orang yang masuk dalam sana adalah orang yang sangat penting dan kaya.

Tetapi untuk masuk ke dalam pelelangan di ruang bawah tanah mereka harus memiliki kartu hijau, sejenis kartu yang sengaja dibuat khusus untuk para pembeli. Cara gunanya juga sangat sederhana, mereka hanya perlu menempelkan kartu itu ke dinding akses yang akan membuat pintunya terbuka dengan sendirinya. Tapi kartu itu hanya bisa digunakan satu kali pertemuan, karena setiap pertemuan sandi di dinding selalu diganti dan memastikan tidak ada sembarangan orang yang masuk. 

Tak sampai masalah kartu, mereka masih punya masalah baru. Ada lima orang penjaga di depan pintu yang menjaga akses pintu. Dan mereka tidak boleh menghilang dari depan pintu, karena tak jauh dari sana cctv tahu semua apa yang mereka lakukan. 

Malam itu, Havrelt dan Archer mengenakan pakaian super mewah yang terlalu berkilauan. Sama sekali bukan selera pakaian mereka. Dengan wajah penyamaran yang jauh lebih tua dari usianya yang asli. Begitu juga dengan Archer. Kumis dan rambut beruban.

Havrelt menoleh ke sisi kanan dan kiri dengan sikap biasa saja, ia duduk di hadapan Archer, menemukan beberapa anak buahnya yang masuk tanpa ketahuan. Mereka ada delapan orang, delapan orang yang sudah terlatih untuk menyusup. Jadi tidak perlu heran lagi jika mereka tidak tertangkap. 

Tangan Havrelt mengeratkan, mengenggam tas hitam kotak di pangkuannya. Satu-satunya barang yang berhasil diseludupkan oleh anak buahnya. Dan baru saja ia ambil. Di dalamnya berada replika senjata kembar miliknya. Jadi, sebenarnya rencana Havrelt adalah menukarkan senjata asli miliknya dengan yang palsu, yang berada di tangannya. Sebuah replika ini persis seperti senjata asli, orang-orang kadang nyaris tidak bisa membedakannya. Berat, ukuran, ukiran dan polanya sama. Tapi ada satu yang beda. Senjata kembar milik Havrelt terukir ukiran huruf D yang berarti Dimitry. Sedangkan replika tanpa ukiran itu, sengaja diukir kembali dengan ukiran yang sama. Agar semakin mirip dengan yang aslinya.

"Waktu kita semakin menipis. Kita harus mengambil kartu hijau yang sudah didapatkan oleh salah satu anak buah kita." Archer berbisik pada Havrelt, yang duduk di hadapannya. 

Mata Havrelt menatap makanan yang sudah ia pesan lima menit yang lalu, yang terhidang banyak di meja. Lalu ia berujar sepelan mungkin. "Ambil kartu itu, Archer. Kita bertemu di koridor belakang dekat dengan pintu masuk bawah tanah."

Archer mengangguk dan ia bangkit dari duduknya, langsung mengejarkan tugas yang baru diperintahkan oleh Havrelt.

Havrelt mengedarkan pandangan ke segala tempat, mencoba menyesap minuman yang baru ia pesan. Erepraveen benar-benar tempat yang berkelas, mengambil konsep Barat yang sangat kental. Pantas saja jika tempat yang ia masuki menjadi sangat mencolok dan menyimpan rahasia yang tidak diketahui banyak orang.

Havrelt melirik jam di tangannya, ekor matanya selalu waspada dengan sekitar. Lalu saat itu ia bangkit dari sana, membawa koper senjata replika di tangannya.

15 menit kemudian.

"Mereka masih berjaga di depan pintu, cara masuk yang tidak mencolok adalah membius mereka dari jauh, lalu mengantikan posisi mereka dengan anak buah anda sendiri."

Havrelt mendengar suara Niel di earphone kecil tak terlihat, yang terpasang tersembunyi di telinganya.

"Tentu, kuasai cctv dengan baik Niel. Lakukan sesuatu agar kamera pengawas itu agar tidak menangkap adegan di mana anak buahku menukarkan diri mereka dengan para penjaga," Havrelt bersembunyi di balik tembok koridor yang terhindar dari cctv, ia menatap Archer yang menunjukkan kartu hijau. Menandakan jika mereka berhasil mendapatkannya, tentunya kartu hijau itu adalah salah satu milik para pembeli, yang sekarang terbujur kaku di kamar mandi. Archer yang melakukan aksi keji itu.

"Tentu, Sir. Oke, saya sudah mengalihkan kamera pengawas. Hanya ada waktu lima menit, sebelum semuanya kembali normal."

Saat itu, Havrelt langsung memberi tanda agar anak buahnya bergerak cepat. Lorong di dekat pintu masuk ruang bawah tanah, memang cukup lengang karena siapa pun pemiliknya tidak ingin membuat tempat itu menjadi objek yang menarik perhatian. Karena itu di lorongnya hanya terdapat cctv dan lima para penjaga.

Deru napas Havrelt memacu dengan teratur, seolah ia memang sudah biasa melakukan penyusupan. Dan sekarang ia hanya perlu menunggu sebentar saja bersama Archer, sebagai bos ia hanya menerima hasil yang sempurna dari anak buahnya.

Mata hijau milik Archer menatap Havrelt, Havrelt menoleh. Lalu saat itu ia mendapati Archer mengangguk padanya, seolah mereka sudah mendapatkan tanda bahwa anak buah Havrelt berhasil melakukan tugas mereka dengan baik.

Mereka berdua melesat ke koridor belakang yang terdapat pintu masuk bawah tanah di samping ujung lorong, ia Havrelt tahu anak buahnya lah yang sedang berjaga di sana. Salah satu dari mereka ada yang sedang menyeret tubuh penjaga yang tak sadarkan diri ke sebuah ruangan yang ternyata ada, persis di ujung lorong.

Havrelt dan Archer masih menggunakan pakaian mencolok yang berkilauan, membuat mereka harus hati-hati begitu mereka berhasil masuk ke dalam ruang bawah tanah yang ternyata persis seperti aula besar, luar nan tinggi. Dengan begitu banyak pilar yang menopang setiap sisi bangunan. Matanya menatap ke depan melihat ada banyak orang yang berdiri dan berbicara tanpa melihat ke arahnya, ketika mereka menuruni tangga kecil sebelum akhirnya mencapai lantai dasar yang dingin.

"Ada sebuah ruangan yang di tempatkan senjata asli dalam kotak sensor, ruangan itu berada di belakang tak jauh dari anda berdiri."

Havrelt kembali mendengar suara Niel di pendengarannya. Sungguh, sebenarnya Havrelt tidak tahu bagaimana cara Niel menembus sistem keamanan tempat itu, entah bagaimana pria itu melakukannya. Havrelt hanya menerima hasil akhirnya saja. Niel itu persis seperti si penyihir yang tahu segalanya.

Havrelt menatap Archer, membuat tanda dengan sekali gelengan kepala, seolah mengatakan agar Archer mengikutinya. Archer tidak mengangguk, tetapi ia mengikuti Havrelt.

Ruangan Aula itu tidak hanya dipenuhi banyak orang, ada suara musik klasik yang komponen nada yang terjalin rumit yang menghasilkan sebuah musik yang menenangkannya. Tetapi terlalu banyak orang yang mengabaikan suara itu, semuanya sibuk dengan pembicaraan masing-masing.

Mata Havrelt melirik beberapa penjaga yang berdiri tegap di sisi dinding, seolah mengawasi siapa saja. Havrelt dan Archer tampak tidak peduli, mereka berjalan dengan sikap tenang ke tempat yang dimaksud oleh Niel.

Tak lama mereka menemukan tempat yang dimaksud. Dan Havrelt tidak bisa menyembunyikan seringai iblis dari wajahnya.

"Pastikan semuanya tidak terlihat cctv, Niel." Havrelt berbicara pelan dengan earphonenya yang masih terhubung dengan Niel.

"Tentu, sir."

Tak ingin membuang waktu lagi, Havrelt melangkah dengan mantap ke arah pintu ruangan itu, yang sebenarnya dijaga oleh dua penjaga berbadan besar.

"Ada yang bisa kami bantu, Sir?" tanya seorang penjaga yang tampak waspada dengan kehadiran Havrelt dan Archer.

Seringai iblis itu tidak hilang dari wajah Havrelt. Alih-alih menjawab, Havrelt malah menghantam sisi koper di tangannya ke wajah sang penjaga. Dan dengan cepat langsung mengambil suntikan kecil dari saku jasnya dan langsung menancapkannya ke arah sang penjaga. Sedangkan Archer, dia berurusan dengan penjaga yang lainnya, yang kini sudah tak sadarkan diri dengan suntikan bius. Akhirnya mereka berdua terjatuh ke lantai, tanpa bisa melakukan perlawanan dengan gerakan Havrelt dan Archer yang sangat cepat.

"Bereskan mereka, Archer."

Archer mengangguk sebagai jawab. Tak lama, Havrelt meraih kunci dari para penjaga dan memutar kunci, mendorong pintu dan masuk ke ruangan itu.

Begitu pintu di belakangnya menutup, mata Havrelt langsung menangkap barang yang ia cari tersimpan cantik di dalam kotak kaca.

Merasa sangat senang sudah bertemu dengan barangnya, Havrelt melakukan hal ceroboh, ia melupakan perkataan yang Niel mengatakan jika kotak itu memiliki sensor alarm bahaya. Begitu tangannya membuka penutup kaca bagian atas, dan menyentuh senjata miliknya. Alarm sensor bahaya itu langsung terdeteksi di tempat keamanan yang berada cukup jauh dari tempat itu. Havrelt seolah buta, ia tidak memperdulikan hal itu, masih sibuk menukarkan barangnya dengan cepat, mengikuti letak posisi yang sama seperti sebelumnya.

Lalu saat itu, Havrelt mendengar seseorang berbicara di earphonenya.

"Kita ketahuan. Anda harus keluar dari sana, Tuan Havrelt. Saya akan memastikan jika anda keluar baik-baik saja."

Itu bukan suara Niel, tetapi suara Archer yang terdengar tidak sabaran, seolah ia sedang berlari keluar dari tempat itu.

Havrelt menutup kopernya dengan cepat, ia juga melakukan hal yang sama pada kotak yang sekarang terisi barang palsu dalam kotak kaca. Lalu persis ketika Havrelt ingin melangkahkan kakinya. Ia mendengar banyak suara langkah kaki dari luar, yang mendatangi ruangan yang ia tempati.

Saat itu Havrelt tahu, hanya menunggu detik saja bahaya mendatanginya. Havrelt mengedarkan pandangan, menemukan ventilasi di langit-langit.

Di detik kelima, pintu itu terhempas paksa.




*****

(Selasa, 7 Januari 2019)

Already a week++ I feel bad mood.

Cause that, I am late update this story. But, Hope U still enjoyed and waiting next chptr My Witch Gangster.  

See you next chptr :) 

Follow ig : risennea 

Salam hangat
P A H

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top