05

Mari kita Flashback lebih dahulu..

Naruto Pov

Hari ini aku berada di kediaman Uzumaki, seperti aku belum mengenalkan diriku. Kenalkan aku Uchiha Naruto, eh salah Uzumaki Naruto kekasih mutlak dari Uchiha Sasuke. Begitulah jika aku di suruh mengenalkan diri jika ada orang yang mengajak aku berkenalan.

Sejujurnya aku tidak mau terlihat lebay ataupun alay seperti itu. Tapi apa mau dikata makhluk yang katanya bernama Pantat Ayam dan bernama Uchiha Sasuke melarangku.

Aku pernah mencoba sekali dahulu, bilang bahwa aku Uzumaki Naruto saja saat orang mengajak aku berkenalan. Kalian tahu yang aku dapat. Uchiha Sasuke muncul entah dari mana sudah menyeretku pergi dengam tidak lupa menciumku di depan laki-laki yang berambut merah cerah.

Perlu kalian tahu lagi, laki-laki itu sangat tampan dia adalah tipe idealku. Tapi dasar manusia seperti Sasuke sudah datang dengan ajaibnya dan tentu saja berhasil melakukan yang iya iya di ranjang sepanjang malam.

"Sialan aku seharusnya tidak mengingat kejadian yang mengerikan seperti itu."

Kalian bisa melihat sekujur tubuhku merinding saat mengingat kejadian malam itu. Dimana aku tidak di biarkan tidur walaupun hanya semenit oleh Sasuke.

Tok tok tok

"Naru?"

"Ini Kaa-san, bukankan pintunya ada yang mencarimu Sayang?!"

Lamunanku buyar saat mendengar ketukan kamarku dan suara Kaa-san setelahnya. Dengan segera aku Turun dari ranjang kesayangan milikku.

Klek

"Ada apa Kaa-san? Siapa yang mencari aku?" tanyaku pada Kaa-san saat pintu terbuka.

"Turunlah, mereka ada dibawah."

Dengan berat hati aku menurut apa yang Kaa-san katakan. Aku bejalan di belakang Kaa-san. Menuruni anak tangga yang menjadi pembatas antara lain satu dan dua, tepat dimana kamarku berada.

Bisa aku lihat sepasang suami istri yang duduk di sofa ruang tamu, di depanya ada Tou-san. Samping orang yang tidak aku tahu siapa itu duduk kakakku Kyuubi.

"Selamat siang?" sapaku ramah pada mereka sambil membungkukkan badanku 90 derajat.

"Duduklah Naru," kata Tou-san saat melihat aku selesai mengucapkan salam.

"Baik Tou-san." jawabku dengan senyum milikku dan memilih duduk di samping Tou-san. Sedangkan Kaa-san duduk bersama Kyuubi dan tamu yang aku tidak tahu itu.

"Naru, perkenalkan ini teman Tou-san? Mereka adalah Paman Fugaku dan Bibi Mikoto." kenal Tou-san padaku.

"Hn/Hai Naru." jawab mereka berbarengan.

"Hallo Paman dan Bibi? Senang bertemu dengan kalian, kenalkan aku Uzumaki Naruto."

"Hn/Kami sudah tahu Naru."

Dimana aku pernah melihat Paman Fugaku iya? Dia tidak asing bagiku. Melihat ciri khasnya dan juga tender mark miliknya itu. "Naru?" panggil Kaa-san akhirnya membuat lamunanku buyar.

"Ah iya Kaa-san ada apa?" tanyaku.

"Paman Fugaku kesini ingin berbicara penting padamu." kata Kaa-san dan membuat aku mengerutkan alis.

"Apa maksudnya?"

"Biarkan Pamanmu ini yang mejelaskan Naru," potong Bibi Mikoto cepat.

"Baiklah Bi,"

"Naruto?" panggil Paman Fugaku dengan suara tegasnya padaku, aku merinding tentu saja.

"A.. Ada apa Paman?" gugupku.

"Tidak perlu gugup begitu Naru," lanjutnya lagi.

Astaga tidak gugup katanya. Bagaimana aku tidak gugup di tatap dengan mata tajam dan dingin, belum lagi suara yang dingin dan tegas. Naruto kau harus kuat, kau tidak boleh lemah, aku hanya mampu meyakinkan diriku.

"Ii iya Paman," jawabku mencoba tetap tenang.

"Tapi sebelum itu, apa kau mengenal Uchiha Sasuke?" tanya Paman Fugaku padaku.

Deg

Ada apa ini, kena firasatku buruk. Kenapa pula Paman dan Bibi mengetahui Sasuke, apa Sasuke menghamili anak Paman dan Bibi ini. Lalu hubungannya denganku apa? Pikirku mulai ngelantur.

"Iya Paman aku mengenal Uchiha Sasuke." kataku jujur dan dengan pelan menoleh kearah kedua orang tuaku. Mereka memberikan senyum penenang untukku.

"Lalu apa benar kau kekasih Uchiha Sasuke?" tanya Paman Fugaku lagi.

Deg

Jantung makin tidak terkendali. "Iyya Paman." jawabku.

Aku bisa merasakan orang tuaku kaget. Mungkin saja mereka terkejut, bagaimana mungkin anak bungsu mereka berpacaran dan mereka tidak tahu itu. Belum lagi aura Kyuubi kakakku makin menjadi lebih pekat.

"Hn."

"Apa kau tidak tahu bahwa Sasuke sudah di jodohkan?"

Deg

Duniaku runtuh seketika, Sasuke di jodohkan lalu kenapa Sasuke tidak pernah mengatakan apapun padaku. Dadaku perih, air mata mengepul di pelupuk mata, cukup dengan memejamkan mata sejenak sudah di pastikan akan jatuh.

"Aapa maksud Paman dan siapa Paman, Bibi ini sebenarnya?" tanyaku dengan suara yang mulai bergetar.

"Kami orang tua dari Sasuke, Naru chan." jawab Bibi Mikoto.

"Lalu kenapa Bibi dan Paman disini?" tanyaku mencoba bertahan dari rasa sakit ini.

"Kami dengar Sasuke sangat mencintai kekasihnya, dia bahkan menolak perjodohan ini."

"Dia bahkan rela menghancurkan perusahaan keluarga jika sampai kami mengusik kekasihnya." jelas Bibi Mikoto lembut.

Sasuke begitu besar kau mencintaiku, sampai kau rela menghancurkan perusahaan milik keluargamu sendiri. Tapi sebesar apapun kau melawan mereka tetap orang tuamu.

Sekarang aku tahu pasti kenapa dan alasan apa kedua orang tuamu kesini. Dia pasti memintaku untuk meninggalkanmu, apalagi keluarga Uchiha sangat berpengaruh di Jepang.

"Aku tahu? Pasti Paman dan Bibi meminta aku membujuk Sasuke untuk menerima perjodohan ini?" lirihku dan tangisanku pecah.

Tou-san mendekapku dengan erat dari depan. Aku juga bisa merasakan pelukan Kaa-san dari belakang guna menenangkan aku.

"Bukan Naru, alasan kami kesini untuk meminta bantuan." lanjut Bibi Mikoto.

Aku masih mendengarnya walaupun sambil terisak. "Bantuan apa?" jawabku melepaskan pelukanku dari Tou-san.

"Kami ingin memberi pelajaran pada anak kurang ajar itu." seringai tercetak jelas di wajah Bibi Mikoto.

"Hah."

"Pantat Ayam itu tidak tahu kalau yang dijodohkan itu kau, jadi Paman Bibi ini datang meminta bantuan untuk mengerjai Pantat Ayam itu." kata Kyuubi yang dari tadi diam.

"Apa? Aku benar-benar tidak mengerti?" beoku.

"Sudahlah kau ikut kami ke kediaman Uchiha sekarang, biar kami jelaskan di perjalanan." kata Kyuubi dan bergegas menyeretku dari dudukku.

Aku tidak mengerti apa yang terjadi hari ini, tapi saat Kyuubi dan Bibi mikoto mejelaskan aku jadi paham. Disana juga Paman dan Bibi menyuruhku memanggil mereka Tou-san dan Kaa-san.

Flashback Mode End

Aku bisa merasakan kemenangan dari keluarga Uchiha terhadap Sasuke. Sasuke yang tidak pernah memohon, sekarang memohon dan itu karena diriku. Aku jadi kasian melihatnya, tapi saat melihat seringai mesum darinya aku jadi menyesal.

Aku sangat tahu apa yang ada di dalam otak Uchiha Sasuke. Apalagi kalau bukan ranjang dengan aku yang berada di sana dengan kedua kaki yang di buka lebar-lebar dan tanpa busana.

'Cih! Manusia Pantat Ayam!' sebalku.

"Jadi apa kau sudah siap dengan syarat yang kami ajukan Sasuke?" tanya Tou-san pada Sasuke.

"Apa syaratnya Tou-san?" jengkel Sasuke, bisa aku lihat Sasuke bosan dengan pertanyaan yang sama untuk ke 3 kalinya yang dia katakan.

"Satu, kau harus menjadi pewaris dan mengambil alih perusahaan keluarga Uchiha, kakakmu lebih memilih jadi Dokter jadi kami mengandalkan kau."

"Hn."

Aku bisa tahu Sasuke kesal pasalnya dia paling benci yang namanya mengurus perusahaan keluarga, dia tidak mau nama besar Uchiha. Setahuku Sasuke punya usahanya sendiri.

"Jika kau bersedia menerima itu perjodohan dilanjutkan dan kau bisa menikahi Naruto setelan lulus kuliah."

"Hn."

"Kedua, kau tidak boleh menyakiti Naruto sedikitpun. Jika sampai aku tahu kau akan aku coret dari daftar keluarga."

"Hn."

"Ketiga, kau boleh menikahi Naruto saat dia lulus kuliah." tegas Tou-san.

Bagaimana Sasuke apa kau mampu, itu mungkin akan menjadi pembuktian apa kau memang mencintaiku atau tidak.

"Baiklah, syarat satu dan dua aku mampu melaksanakan nya, tapi untuk ketiga aku tidak yakin. Apalagi aku sudah sering membobol Naruto."

"Bisa saja dia hamilkan?" seringai Sasuke.

"Apa!" teriak Tou-san, Kaa-san bersamaan, jangan lupa dengan Kyuubi yang sudah di makan oleh Itachi mungkin.

"Sasuke!" licik dasar licik manusia Pantat Ayam ini.


End..

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top