02
Normal Pov
Naruto bangun dari tidur panjangnya alasannya pasti karena dari kemarin sore Sasuke sudah membobol Naruto sampai pagi hari. Tidak bisa dihitung berapa ronde yang mereka habiskan semalaman.
Bisa di bilang dari sore hingga jam 4 pagi dia baru saja bisa tidur nyenyak saat dia sudah hampir kehilangan kesadarannya. "Sial bokongku benar-benar sakit! Kenapa ayam mesum itu bisa berlebihan hormon seperti itu!" runtuk Naruto.
Bagaimana tidak rasa nyeri di bagian bawahnya sudah tidak bisa dikatakan baik, itu luar biasa sangat menyakitkan untuk bangun saja dia meringis. Apalagi untuk berjalan.
"Pantat Ayam mesum!" kesal Naruto entah pada siapa.
"Dasar Pantat Ayam kelebihan hormone, bagaimana nanti kalau aku hamil. Memangnya dia mau tanggung jawab apa!"
"Tentu Dobe, aku pasti tanggung jawab. Malah itu yang menjadi keinginanku!" Sasuke tersenyum dengan seringai menyebalkan miliknya.
"Sejak kapan kau bangun?!" tanya Naruto kaget dengan cepat menolehkan kepalanya pada Sasuke.
"Sejak kau bilang kau sangat mencintaiku hingga kau mengumpat tentang diriku Sayang." balas Sasuke.
"Kapan aku mengatakan aku mencintaimu?" protes Naruto.
"Iya Naruto, aku juga mencintaimu."
"Kau lihat baru saja kau mengatakannya, iya Naru aku tahu aku sangat berarti bagimu. Tenang saja aku tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi." kata Sasuke tidak Uchiha sekali.
"Kau sehat Teme?" tanya Naruto sambil menyentuh kening Sasuke dengan tanganya walaupun pergerakan itu membuat bagian bawahnya kembali sakit.
Cup
Sasuke mencium tangan Naruto dan menggenggam nya erat. Naruto sudah seperti tomat buat kesukaan Sasuke. "Aku tidak sakit Sayang, mungkin ini efek adegan panas kita kemarin jadi aku bersemangat."
"Kau yang semangat, sedangkan aku tidak kau tidak lihat sekarang aku tidak bisa berjalan, mandi pun aku tidak bisa!" kesal Naruto pada Sasuke.
"Kau mau aku mandi kan?" goda Sasuke.
"Tidak! Kau memandikan aku sama saja menambahkan ronde selanjutnya!" tolak Naruto.
"Hn."
"Kau menyebalkan Dobe, apa salahnya meminta jatah pada kekasih sendiri!"
"Tidak salah meminta itu pada kekasih sendiri, hanya saja ini sudah melebihi batas wajar Teme!"
"Batas wajar? Tapi kau menyukainya bukan! Bahkan kau yang mendesah paling keras saat aku menusuk titik nikmat mu."
Pletak
"Sakit Dobe, kenapa kau memukul kepalaku?"
"Mulutmu harus di saring Sasuke agar bisa berbicara yang baik dan benar!"
"Cih! Lalu apa-apaan wajah merah mu itu Dobe koi?" goda Sasuke lagi.
"Sudahlah aku malah berdebat denganmu, cepat gendong aku kekamar mandi?!" perintah Naruto.
"Baik akan kulakukan, tapi satu ronde sebagai syarat bagaimana?" seringai Sasuke.
"Kau gila bahkan ini masih sakit Teme, bahkan aku tidak bisa ke sekolah beberapa hari kedepan!"
"Ayolah Dobe sekali saja?" tawar Sasuke.
"Tidak!"
"Dobe!"
"Sudah aku bilang tidak!"
"Kau harus, atau tidak aku gendong?" ancam Sasuke.
"Baik kalau itu maumu! Aku bisa kembali pada Gaara, lagi pula dia masih menunggu diriku!" ancam Naruto balik.
"Kau tidak bisa!"
"Aku bisa."
"Jika kau lakukan itu aku jamin, aku akan mematahkan kakimu saat itu juga!"
Jangan tanya aura Sasuke saat ini. Sasuke memang sangat benci dengan pemuda yang bernama Gaara mantan kekasih Naruto atau bisa dibilang cinta pertama dari Naruto. Sasuke sangat cemburu mendengar dia bukan menjadi pacar Naruto.
Apalagi saat diketahui Gaara masih sangat mencintai Naruto. Itu sungguh ancaman bagi seorang Sasuke. "Pokoknya tidak akan aku biarkan!" kata Sasuke dan langsung membawa Naruto kedalam pelukannya.
"Aku mencintaimu Naru." kata Sasuke lagi semakin mengeratkan pelukannya, Naruto tentu membalas pelukan Sasuke tidak kalah eratnya.
"Aku juga mencintaimu Suke."
Naruto jadi gemas sendiri melihat kelakuan kekasihnya itu, siapa yang tidak kenal Sasuke manusia yang irit kata tapi jika sudah dengan Naruto itu tidak terjadi. Sasuke akan sangat manja dan cerewet.
◆
◇
◆
◇
◆
◇
◆
◇
◆
◇
◆
Seperti yang di katakan Naruto empat hari yang lalu, Naruto tidak mampu kesekolah dengan baik ini saja masih sangat sakit. Naruto ijin hingga empat hari dan sekarang adalah hari kelima dia tidak masuk. Gara-gara Sasuke Naruto harus membolos lima hari.
Sasuke sendiri sekarang sedang ada di ruang tamu sekedar menonton televisi. Baru juga dia beranjak Sasuke sudah di cegat oleh Kaa-san nya Mikoto yang entah datang dari mana.
"Sasuke jangan pergi dulu?" kata Mikoto sambil mendekati anaknya di sofa.
"Hn."
"Sasuke Kaa-san sudah membawa calonmu kemari dia sedang ada di luar, apa kau mau menemui dia dulu?" tanya Mikoto lembut pada Sasuke.
"Kaa-san sudah aku katakan bahwa aku tidak mau di jodohkan, suruh orang itu pulang!" teriak Sasuke.
Kuku jarinya memutih, Mikoto dapat merasakan aura yang sangat tidak menyenangkan dari Sasuke. Tapi perjodohan ini harus berlangsung pikirnya.
"Sasuke ini demi kebaikanmu, sebaiknya kau temuin dia dulu!" kali ini bukan Mikoto yang bebicara melainkan Fugaku yang sudah berkata dengan nada perintah.
"Aku tidak mau Tou-san!" Sasuke bangun dari duduknya.
"Kau harus mau karena ini sudah pilihan kami!" tegas Fugaku.
"Aku tidak peduli, pokoknya kau harus mu! Kalau tidak kau akan menyesal Sasuke!" lantang Fugaku.
Mikoto mengelus lengan Sasuke dengan sayang, agar amarah Sasuke sedikit mereda. Karena itu satu-satunya cara membuat Sasuke sedikit tenang.
"Aku tidak akan menyesal! Kalian jangan coba-coba menganggu hubunganku dengan kekasihku!" mutlak Sasuke.
"Kami bisa, aku pastikan kau akan menyesal dengan keputusan ini Sasuke!" kata Fugaku.
"Ini pilihanku dan kuharap Tou-san mengerti, aku mencintai kekasihku dengan sangat!"
"Aku akan melakukan apapun demi membatalkan perjodohan konyol yang kalian buat ini!" tegas Sasuke.
"Kau tidak akan mampu Sasuke untuk melawan Ayahmu." kata Mikoto.
"Aku mampu Kaa-san dan aku akan membatalkan perjodohan tidak penting ini!" balas Sasuke dan segera menoleh pada Mikoto.
"Tou-san tanya sekali lagi? Lanjutkan perjodohan ini atau kau akan menyesal?" tegas Fugaku.
"Sudah aku bilang aku tidak mau dengan perjodohan ini.."
"Sa..sasuke.." panggil seorang dengan lirih Sasuke yang memang telinga nya sangat sensitif jika sudah mendengar suara yang sangat familiar untuknya seketika menoleh.
"Na..Naru..Naruto.." Sasuke panik tentu saja, melihat kekasihnya ada disana dengan seorang berambut merah.
Dengan segera Sasuke menghampiri Naruto dan ingin memeluknya. Baru saja Sasuke ingin memeluk Naruto, dia menerima kehampaan bagaimana tidak Naruto memilih mundur dan Sasuke hanya memeluk angin kosong.
"Sayang, aku bisa jelaskan Naruto. Ini tidak seperti yang kau dengar?"
"Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi Sasuke, semuanya sudah sangat jelas!" kata Naruto dengan nada yang di tinggikan.
Sasuke melihat kearah orang tuanya, Fugaku tersenyum penuh kemenangan. 'Sial ini pasti rencana Tou-san!' batin Sasuke.
"Naruto aku mohon Sayang, dengarkan aku?" kali ini Sasuke berhasil memeluk Naruto kedekapannya.
Naruto hanya bisa terus meronta-ronta di dalam pelukan Sasuke, Sasuke melupakan seorang yang datang bersama Naruto tadi.
Tbc...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top