Sejuk

Aku tak punya alasan khusus masuk tim mading.

Dia, si ketua mading yang memaksaku masuk.

Katanya, puisi dan gambarku layak di pajang.

Dan bukan mauku juga datang ke sini.

Sekelilingku hanya pepohonan rimbun dengan usia puluhan tahun.

Semua tampak serba hijau.

Dia memimpin di depan.

Bersama wakilnya yang kini sibuk memotret pepohonan.

Mencari sudut terbaik untuk dijadikan bahan mading.

Aku hanya mengikuti dari belakang.

Sambil bersenda gurau dengan dua sahabatku.

Tapi tiba-tiba kedua sahabatku pergi menjauh.

Memberikan ruang untuk si ketua mendekat.

Ya... dia mendekat ke arahku sambil tersenyum.

Begitu menyejukan.

Membuatku terpana.

Dan hanya mampu kembali melempar senyum.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top