Layar Hitam

Baru seminggu jadi anggota dari kampus dengan label World Class University.

Kampusnya keren.

Kelasnya asik.

Rasanya bangga deh jadi maba.

Masuk fakultas terbaik lagi.

Sayangnya, aku tak tahu apa-apa tentang jurusan yang kupilih.

Itu pun tak ada pilihan lain pilih jurusan yang satu ini.

Biar jadi sukses, kata bapakku.

Tapi, begitu masuk jadwal praktikum.

Masuk ruang praktikum yang modern, bikin mata tak berkedip.

Lihat banyak komputer keren bikin mulut berkomentar 'waaah'.

Asisten dosen yang keren-keren berjajar di depan ruangan bikin mata seger.

Awalnya bikin senyum masih mengembang lima jari bak iklan pasta gigi di TV.

Begitu duduk di hadapan komputer masing-masing aku malah bengong.

Celingak-celinguk lihat kanan kiri.

Kemudia melongo lihat layar hitam penuh di depanku.

Kuperiksa seluruh sisi komputer di hadapanku.

Nyala apa idup sih ini? gerutuku

Dengar suara mesinnya sih nyala, tapi layarnya bikin keningku berkerut.

Makin bengong waktu Asdos bilang silahkan ketik kode programnya.

Mau ngetik di mana? Ini komputer nyala enggak sih? Kenapa gelap semua layarnya?

Fix ini aku salah jurusan.

"Gimana? Bisa enggak buat programnya? Program sederhana loh itu!" suara renyah nan menyejukkan langsung membuatku menoleh.

Mataku terkesiap.

Pipiku menghangat.

Bibirku nyaris membuka.

Untung tidak sampai ngiler.

Salah satu kakak Asdos ganteng ternyata sudah berdiri di sampingku.

Otomatis langsung kutarik kiri kanan bibirku membentuk senyum manis ala putri keraton.

"Saya... saya bingung kenapa ini komputer layarnya hitam semua. Rusak ya, Kak?"

Dengan bodoh dan lugunya aku bertanya seperti itu dan membuat si kakak Asdos menahan tawa.

"Ini program DOS. Kamu tinggal ketik aja semua yang ada di papantulis depan!" sahutnya sambil mengetik baris pertama kode program. Kemudian memintaku melanjutkan sambil tersenyum manis.

Ah, senyumnya....

Aku enggak salah jurusan kok, cuma butuh pemandu jalan aja. Maklum masih maba. Hihihihi...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top