Dulu dia yang selalu menyodorkan kertas dan crayon ke hadapanku.

Untuk menggambar truk atau robot favoritnya katanya.

Matanya berbinar setiap kali kugoreskan crayon-crayon itu di kertas.

Setiap detail lengkungan bahkan titik sekalipun dia tanya cara membuatnya.

Hingga waktu berlalu,

dan dia mulai beranjak besar.

Sudah mulai mengolah imajinasinya sendiri.

Menghabiskan berlembar-lembar kertas hanya untuk menghasilkan gambar yang bagus menurutnya.

Dengan semangat menceritakan setiap kisah di balik coretan yang dibuatnya.

Sesekali meminta bantuanku memperbaiki gambarnya.

Dengan tekun mencobanya berulang kali bila di rasa kurang bagus.

Walau sesekali sambil menggerutu.

Dia dan segala imajinasinya.

Yang membuatku selalu merasa bangga padanya.