Firasat
Dia melangkah gontai masuk kelas.
Bulu romanya meremang.
Hari ini benar-benar tak konsentrasi.
Inginnya membolos saja.
Tapi,
penilaian mata kuliah di semester satu didominasi kehadiran.
Dia duduk di baris dua diapit ke dua sahabatnya.
Dosen menjelaskan aljabar yang bikin pusing kepala.
Namun seketika pikirannya kosong.
Sedetik kemudian dihujani kilasan kejadian bak film diputar.
Detik berikutnya lenyap sebelum sempat dia cerna.
Itu firasat.
Sebuah pertanda.
Suara dosen memanggilnya samar.
Memintanya menyelesaikan soal nomor dua.
Untunglah otaknya masih berfungsi
dan jawabannya betul.
Membuat sang dosen mengakhiri sesi perkuliahannya.
Dia segera berlari pergi.
Ke tempat pria yang muncul dalam sekelebat ingatannya tadi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top