✧2✧
Hari ini adalah hari yang membahagiakan. . .
"Selamat ya (Name). Akhirnya sahabatku Nikah juga." -Ucap Ratih -Sahabat (Name)
"Jangan lupa buatin aku Ponakan yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng"
"Siapa Anda. Main suruh suruh aja" -balas (Name)
"Aku cuma bercanda aja. Kalau beneran juga ga papa"
"Serah kau aja Ratih"
Ratih pun tertawa melihat teman seperjuangan di saat SMA-nya menunjukkan wajah yang kesal
"Oh ya.. Aku ada hadiah buat kamu. Aku taruh sama hadiah-hadiahmu yang lain"
"Waaah benarkah? Makasih ya Ratih"
(Name) memeluk kawannya tersebut dengan senyum bahagia
Fufufu.. Dia ga tahu aku memberinya 'Itu' -Batin Ratih
Disisi Gentar
"Weeeeyy.. Mah Brooo. Akhirnya Lu gak jadi bujang lapuk" -Ucap FrostFire- sekaligus Kakak Sepupunya Gentar
Gentar harus menahan keinginan untuk memberi Bogeman kasih sayang kepada Sepupu tercintanya ini karena takut acara pernikahannya ini jadi ajang tinju
"Ntar malam lu jangan begadang nge-game. Kasian tuh bini Lu ga di kasih jatah" Setelah mengatakan itu, FrostFire tertawa dengan kencang (sabar ya Gentar)
"Iya kasian tu nanti istrinya ga ada yang nemenin tidur bareng" -Sahut Supra
Ingatkan Gentar untuk beradu bogem setelah acara ini :)
"Dikira elu Bang yang suka nge-game ga inget waktu. Mana mainnya sampe subuh lagi"
FrostFire langsung membungkam mulut Gentar
"Heeeh Tar suaramu jangan kencang-kencang. Nanti ketahuan Glacier aku yang kena omel lagi" -Bisik FrostFire
"Ketahuan siapa OwO?"
Ketiga Pria itu menengok ke sumber suara yang lain dan tak bukan adalah Sori, Adik sepupunya Gentar
"Eh Sori sudah datang? Enggak ada apa-apa kok" -Kata FrostFire sambil cengengesan
"Selamat ya Gentar. Semoga jadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah."
Gentar menghadap ke sumber suara
Dan itu adalah Kakak sepupunya Glacier- yang baru saja datang dengan Sori
"Makasih Kak Glacier. Huhuhu... Gentar bakal kangen main sama Kak Glacy ಥ‿ಥ"
"Ga usah kangen sama kakak. Kan ada (Name) yang nanti sering 'Main' sama kamu ಠ◡ಠ" -Ucap Glacier dengan senyum smirk dan alisnya yang dinaik-turunkan
Hahaha.. Iya kak iya ^^" -Balas Gentar dengan senyum (paksa)
Kenapa saudaraku selalu bahas tentang 'itu' sih -Batin Gentar
Dan acara pernikahan berlangsung hingga pukul 19.00
Pasutri yang baru saja melangsungkan pernikahan kini sedang berada di rumah baru -yang sudah di beli Gentar beberapa bulan sebelum menikah-
(Name) yang sudah berada di kamarnya- bersama dengan Gentar- melirik ke arah tumpukkan kado pernikahan dari rekan dan sahabatnya
Buka besok-besok saja. Lagi capek nih -batin (Name)
Tak lama kemudian, Gentar memasuki kamar dengan wajah yang lelah
"Haaaahh... Capeknya"
Gentar merebahkan tubuhnya di atas kasur double bed dengan rambut sedikit berantakan dan pakaian yang 3 kancing terlepas dari kaitannya
(Name) mendekati ranjang dan mendudukan tubuhnya di atasnya- lebih tepatnya di samping sesorang yang sudah berstatus sebagai suaminya
"Aku juga. Kaki ku juga kram Karna memakai heels ini. Padahal aku ga suka pakai heels" -Kesal (Name)
"Btw, aku mau mandi dulu ya"
Saat (Name) ingin berdiri, tangannya di tahan oleh Gentar.
"Gimana kalau kita mandi bareng?" -Tanya Gentar dengan senyum smirknya
"Ga usah mesum ya kamu. Mentang-mentang udah nikah"
(Name) menarik tangannya yang di cegat oleh Gentar lalu berlari ke kamar mandi dengan wajah yang memerah dan jantung yang berdegup kencang
Bisa-bisa ga baik buat jantung -batin (Name)
Selesai mandi (Name) menghampiri Gentar yang bermain Gawai miliknya sambil menyenderkan punggungnya ke kayu kasurnya (Lupa namanya tapi gitulah :"") )
"Aku sudah mandi. Giliran kamu sana"
Gentar berhenti memainkan gawainya dan giliran menatap sang pujaan hatinya
"Yakin ga ada malam pertama"
Gentar memasang wajah memelasnya, dan itu membuat (Name) kesal bercampur malu
"Cepat mandi atau tidur diluar" -Ucap (Name) sembari melempar handuk miliknya
Gentar pun pasrah akan perlakuan istrinya karna mengancamnya tidur diluar
Selesai mandi, Gentar menghampiri istrinya yang sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memeluknya dari belakang
"Issh Gentar. Tidurnya hadap sana"
"Ga mau Yang. Maunya meluk kamu aja"
Gentar semakin mengeratkan pelukannya
"Ugh.. Ya sudah. Ga usah macem-macem. Aku capek, mau tidur"
"Iya"
Sebelum tidur, Gentar mencium pucuk kepala istrinya
"Good night My Starlight"
Karna aku bisa memilikimu seutuhnya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top