[7/10]

Kita ini aneh ya...

______________

"[Name]! Omg, girls! Lo ke mana aja sih? Kangen banget tahu gak?"

[Name] tertawa cerah mengangguk ketika merasakan pelukan erat sahabatnya. Alira-- sahabat [Name] tertawa cerah menggenggam tangan gadis itu kuat. "So? Kenapa lo hubungin gue sekarang? Ada masalah?"

[Name] menggeleng kecil, tersenyum manis sebelum duduk berhadapan dengan sang sahabat. Kini mereka berdua bertemu di cafe favorit mereka. Alira meliriknya yang kini terdiam mengalihkan pandangan. Firasat wanita itu mengatakan [Name] ingin bercerita sesuatu soal hal penting.

"Jangan-jangan lo ada masalah sama suami lo?"

[Name] melirik sebentar menggeleng, masih tersenyum dia menatap coffee latte dan meniupnya lembut. "Gak ada." Alira mengerutkan dahi kembali berpikir sebelum menebak lagi. "Atau lo niat mau cerai? Dia kan nyebelin."

"Nggak!"

Alira terkekeh kecil melihat respon [Name], sepertinya semenjak menikah [Name] sedikit demi sedikit mulai lembek soal Frostfire. Jika dulu dia mengatakan hal itu, pasti [Name] langsung mengangguk kuat dan melontarkan cercaan. "Jadi kenapa?" tanyanya lagi.

[Name] menarik napas menatap sahabatnya ragu sebelum bicara, "Menurut lo gimana caranya confess tapi keliatan gak confess?" Alira memasang wajah bingung sebelum tertawa lepas. "[Name], lo mau confess ke suami lo aja mikir keras ya. Apa susahnya sih bilang suka aja?"

[Name] berdecak kesal meminum latte sebelum menatap sang sahabat. "Tolongin, aku gengsi banget tahu gak. Hampir tiap hari aku nabok dia." Tawa kembali menggelegar keluar dari bibir Alira. Ya, ampun. [Name] sungguh tsundere sekali. "Yang bener lo? Lo udah suka sama suami lo yang jelmaan setan itu?"

[Name] mengerucutkan bibirnya mengalihkan pandangan. "Gak tahu! Makanya aku masih mikir. Dia nyebelin sih, tapi dia jaga aku juga. Gimana sih jelasinnya? Bodo ah, gak tahu." Alira menahan tawanya mengangguk melihat wajah sang sahabat yang merah padam-- malu. "Kemakan ludah sendiri ya, lo."

"Lira!"

Alira berhenti tertawa, senyum lebar masih terpampang jelas sebelum tangannya beralih menggenggam tangan [Name]. "Coba lo lakuin hal yang biasanya gak lo lakuin. Kaya misalnya masakin dia sesuatu, pijitin dia habis pulang kerja atau peluk dia duluan."

[Name] mengangguk-angguk kecil sebelum dibalas genggaman kuat sang sahabat. "Gue bakal bantu deh. Gue bakal siapin yang istimewa buat lo, tunggu beberapa hari okey. Dijamin si Frostfire bakal klepek-klepek." Alira menyembunyikan senyuman kecil sebelum akhirnya [Name] pergi pamit.

.

.

.

"Coklat?"

[Name] mengerjapkan mata pelan melihat Frostfire yang menyodorkan kotak coklat sembari berdehem, wajah pria itu terlihat lebih kalem dan tenang, menatap [Name] sayang. "Buat kamu." Singkat. [Name] mengerutkan dahi melihat tingkah baru sang suami.

"Aku udah masak, kamu mau cobain gak?"

Sekarang giliran Frostfire yang mengedipkan mata-- sedikit terkejut. Karena kondisi fisik [Name] yang lemah, gadis itu tidak pernah memasak, dan sekarang istrinya memasak? "Boleh. Apapun buat kamu." [Name] terdiam canggung ketika Frostfire tersenyum lembut mencium punggung tangannya lembut. Hey! Ada apa dengan Frostfire jadi bersikap kalem seperti ini?!

Bukannya merasa meleleh, [Name] takut sendiri, apa cowok ini kerasukan sesuatu? "O- oh. Okay, ayo." Mereka berdua kini memakan masakan [Name], mata Frostfire berbinar memakannya. Itu sangat lezat! Tapi, masih tetap dengan intonasi yang sama Frostfire berdehem, mengendalikan diri berbicara lembut. "Enak banget, makasih sayang," katanya meremas tangan [Name].

[Name] mengedipkan mata, menatap aneh ke arah Frostfire yang mengabaikan hal itu, dan setelahnya ketika mereka bersantai di depan tv. [Name] yang berusaha bersikap baik, menawarkan diri untuk memijat Frostfire yang menerimanya dengan canggung.

Entah kenapa malam ini terasa sangat canggung.

"Aku gak kuat lagi. Sebenarnya kamu kenapa sih? Kamu marah ya sama aku?"

Frostfire yang sudah tidak tahan dengan kecanggungan ini menatap [Name] gelisah. Pasalnya [Name] bersikap baik dan perhatian, beda sekali dengan sikapnya yang galak. [Name] menatap balik pemuda itu bingung. "Aku gak marah. Malah kamu yang aneh, kok sikap kamu beda dari biasanya."

Mereka berdua saling pandang sebelum Frostfire menggosok punggung lehernya, wajah pria itu sedikit memerah. "Aku pengen coba jadi cowok gentle, soalnya aku sadar selama ini jahil banget ke kamu. Aku pengen kamu ngerasa disayang."

_____________

Bonus

______________

"Kalau kamu?"

"Tahu, ah. Gak mau jawab."

"Hah?"

Frostfire melihat sang istri yang menyembunyikan wajahnya di bantal terdiam, wajah gadis itu memerah padam. Melihat itu sikap jahil Frostfire kembali timbul menebak asal. "Kamu mau nunjukin cinta ke aku ya? Tapi malu ngomongnya?~"

Frostfire terkekeh jahil sebelum melihat anggukan kecil dari [Name].

Saat itu untuk beberapa saat Frostfire lupa caranya untuk bernapas.

_____________

...mau nunjukin cinta aja susah.

26/03/2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top