[6/10]

Aku paling suka bunga...

_____________

SUDAH beberapa minggu sejak pernikahan mereka, kehidupan suami istri tidak seburuk yang [Name] kira, memang benar Frostfire itu cowok yang menyebalkan. Tapi, dibanding itu dia cukup dewasa untuk menjaganya tetap aman dan tidak memaksakan apa pun pada [Name].

[Name] kini menatap bunga-bunga di rumah kaca yang dikelola toko bunga miliknya. Banyak bunga dari berbagai jenis berjejer rapi, indah dan asri. "Mbak, apa kabar?" [Name] melirik ke samping tersenyum kecil, itu salah satu pegawainya yang sedang membersihkan duri bunga mawar untuk dijual. "Baik, Bu. Udah mendingan sekarang. Ngomong-ngomong sekarang bunganya bagus-bagus ya hasilnya. Saya kira bakal gagal soalnya cuacanya lagi gini."

Ibu itu tertawa, tangannya yang dibalut sarung tangan kebun terampil mengikis duri dan menyiapkannya dengan rapi. "Iya, alhamdulillah, Mbak. Kita produksinya rutin, yang rawat juga rajin jadi gak turun buat jualnya." [Name] mengangguk, tangannya bergerak terampil membungkus bunga dijadikan bucket.

[Name] suka bunga.

Itu alasannya meneruskan bisnis yang ditinggalkan ibunya.

"Sayang!"

[Name] terperanjat mendengar seruan dari pintu rumah kaca, suaminya berdiri di sana melambaikan tangan sebelum menghampiri [Name] dengan mata berbinar cerah. "Kamu gak kangen ya sama aku?"

Frostfire mengedipkan sebelah matanya tersenyum lebar mencubit pipi [Name] gemas-- yang dibalas tatapan kesal. Itu membuatnya kembali tertawa. Sementara pegawai yang ada di sana berdehem sebelum pergi.

"Lagi sibuk."

"Sibuk apa, hm?"

Frostfire melirik kegiatan apa yang dilakukan istrinya, tangan gadis itu bergerak merangkai bunga membuatnya jadi bucket yang indah. Dia tersenyum kecil memeluk [Name] dari belakang. "Lanjutin aja. Aku nggak ganggu kok."

[Name] melirik ke belakangnya skeptis menemukan Frostfire yang mengangguk yakin, tangan pria itu bergerak mengurai rambut panjang sang istri, sudut matanya bisa melihat ekspresi lembut di wajah [Name] ketika merangkai bunga. "Kamu suka banget ya sama bunga?"

[Name] melirik ke belakang, samar senyum mekar ketika tangannya menyentuh bunga-bunga lain. Frostfire bisa tahu betapa berharga itu bagi sang istri, dia mengangguk senang melihat senyuman [Name].

"Kenapa bunganya gak dicampur aja semua warnanya?"

"Karena semua bunga ada artinya, jadi kalau dicampur warnanya harus khusus."

"Arti apa?"

"Tergantung bunga dan warnanya."

[Name] untuk pertama kalinya kini berbicara dengan benar bersama Frostfire. Itu bisa dilihat bagaimana ekspresi tenang sang gadis juga matanya yang berbinar cerah menyuarakan pendapatnya soal bunga.

"Contohnya?" Frostfire menyukai ini, melihat ekspresi damai juga bahagia istrinya. Walau tahu [Name] sejujurnya bukan gadis yang berhati dingin, tapi ekspresi tenang ini hal langka-- bisa disebut juga sih karena dia yang lebih sering membuat kesal.

"Misalnya bunga mawar, bunga mawar dikenal sebagai simbol cinta dan asmara, walau begitu setiap warna bunga mawar juga memiliki arti yang berbeda."

"Mawar merah merupakan simbol cinta dan romantisme.

Mawar kuning melambangkan persahabatan dan kebahagiaan.

Mawar ungu adalah lambang penghormatan dan cinta pada pandangan pertama.

Mawar pink adalah simbol cinta, rasa syukur, dan apresiasi.

Mawar berwarna soft pink terkait dengan kelembutan dan kekaguman, dan juga dapat digunakan sebagai ungkapan simpati.

Mawar putih melambangkan kemurnian, kepolosan, simpati, dan spiritualitas.

Mawar oranye identik dengan hasrat, antusiasme, dan gairah."

Frostfire mengangguk-angguk mengambil satu mawar oranye dan memberikannya tepat ke depan wajah [Name]. [Name] mendelik dengan balasan cengiran dari Frostfire. "Pulang yuk, udah sore. Besok lagi dilanjutin."

Frostfire terkekeh mengecup dahi [Name] yang mengalihkan pandangan membawa bunga lain di keranjang kecil, membuat Frostfire penasaran. "Kamu bawa bunga apa?" [Name] melirik suaminya menggeleng pelan. "Bunga dandelion." Frostfire mengangguk menuntun tangan gadis itu pergi menuju rumah.

"Kalau dandelion itu artinya apa?"

"Rahasia."

______________

Bonus

______________

Frostfire menangkupkan wajah istrinya yang sudah tertidur lelap, sudah hampir beberapa minggu mereka menikah. Tapi, mereka berdua bahkan belum ada kemajuan. Ya, jelas juga Frostfire tidak mau memaksa [Name] melakukan apa yang dia inginkan.

Melihat gadis ini di sini saja sudah menakjubkan.

"Artinya apa sih, penasaran."

Frostfire bangkit dari kasurnya, melihat bunga dandelion di dalam vas, tepat di depan jendela. Tangan pria itu bergerak mengambil handphone, mencari arti dari bunga yang dibawa sang istri.

"Ah..., dandelion itu artinya adalah pemberian untuk orang tercinta yang akan memberikan kebahagiaan dan merupakan janji kesetiaan tiada akhir...."

Frostfire melirik istri di sampingnya, tersenyum sendiri mengusap rambut itu pelan. Ternyata hubungan mereka sudah lebih berkembang dibanding sebelumnya. "Dih, tsundere banget sih ni anak. Istri siapa coba?"

_______________

...dan memakai bahasanya untuk menunjukkan aku menyukaimu.

26 Maret 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top