Chapter 34
Y/n: Your Name
Last name used: Kanzaki
H/c: Hair colour
E/c: Eye colour
Reader's POV
"Ini, makan dulu. Dari tadi pagi kamu belum makan," sahut Enkidu lembut sambil meletakkan mapan di meja di sampingku
Pada akhirnya, pernikahanku dengan Gilgamesh akan tetap diberlangsungkan dengan tertutup. Aku tak bisa mengatakan apa-apa lagi tapi setelah menenangkan diri dari amarahku setidaknya sekarang aku sudah lebih bisa berpikir jernih.
Mama dan ibu sudah pergi dari sini semenjak tadi siang. Gilgamesh akan tinggal disini mulai hari ini. Besok mama akan menemaninya untuk pindah kesini.
Sekarang dia sedang berada di rumahnya, mengemas barang-barangnya. Sedaritadi Enkidu menemaniku, memelukku, dan menenangkanku selayaknya Enkidu yang ku kenal dengan kehangatan.
"(Y/n), ini yang pertama kalinya aku melihatmu menangis sampai seperti ini ...," ucap Enkidu.
'Aku' yang asli mah ... dia ga bakalan menangis malah akan melawan. Kan dia dibesarkan di dunia dan budaya yang beda denganku. Hatinya kuat lah, lebih kuat dariku.
Enkidu kembali memelukku. Tubuhku benar-benar sangat lemas. Kepalaku pusing dan mataku perih. Aku tak pernah menangis seperti ini sebelumnya. Aku juga tidak pernah merasakan perasaan yang aneh seperti tadi. Aneh, benar-benar aneh.
"Makan yuk! Nanti kamu bisa sakit kalau ga makan."
Mengecup pipiku singkat, Enkidu melepaskan pelukannya lalu mengambil mangkuk yang berisikan bubur. Enkidu mengambil sesendok bubur, meniupnya lalu menyuapiku.
Aku hanya makan beberapa sendok karena jujur, aku tak bisa makan. Aku yakin Enkidu juga belum makan. Sudah menjadi kebiasaannya kalau aku tidak makan maka Enkidu juga menolak untuk makan.
Lagi, hatiku dibuat luluh oleh Enkidu. Seketika aku menyesal karena telah mengatakan hal yang buruk kepada Enkidu tapi salahnya juga sih kenapa dia langsung main tuduh gitu aja.
"Aku sudah tidak bisa makan lagi, Enkidu makan saja."
Aku berbalik dan memilih untuk tidur.
-----
Sebulan telah berlalu semenjak kejadian itu dan aku juga sudah menikah dengan Gilgamesh. Aku dan Gilgamesh tidak terlalu berbicara.
Sebenarnya Gilgamesh sesekali ada menanggilku atau berbicara denganku tapi akunya saja yang menganggap eksistensinya tidak pernah ada di rumah itu.
Beberapa kali juga Enkidu memintaku untuk tidak memperlakukan Gilgamesh dengan dingin karena bagaimanapun Gilgamesh adalah suamiku.
Tapi aku tak pernah menganggap kalau Gilgamesh itu adalah suamiku. Bagiku, dia hanya seperti serangga pengganggu dan harus dimusnahkan. Karena aku ini baik dan tidak ingin masuk penjara, aku tidak menyingkirkannya --um, membunuhnya.
Hubunganku dengan Enkidu terselamatkan malahan Enkidu malah lebih protektif terhadapku. Dia akan marah kalau aku dekat-dekat dengan laki-laki lain --termasuk Gilgamesh atau teman-temanku.
Sewaktu Gilgamesh mendekatiku, Enkidu langsung menarikku menjauhi si pirang itu. Hal ini terjadi beberapa kali dan beberapa kali juga aku merasa tak enak dengan Gilgamesh.
Gilgamesh juga jadi jarang pulang ke rumah. Mungkin dalam seminggu ada dua atau tiga hari dia tidak pulang dan kalaupun pulang, dia akan pulang sangat malam lalu pergi lagi pagi-pagi sekali.
Semester dua akan dimulai dan besok aku akan kembali bersekolah. Ga terasa banget beneran deh! Cepet banget liburannya tapi karena ada ujian nanti aku akan segera liburan lagi! Senang deh!
Enkidu juga bilang akan dengan giat mengajariku. Ah, gambar buatanku juga sudah dipajang Enkidu di kamar.
Akhirnya besok aku dapat bertemu dengan teman-temanku! Sudah lama aku tidak bertemu dengan mereka karena sibuk mengurus hal yang tidak penting --yaitu menikah dengan Gilgamesh. Aku tak tahu apakah aku akan dapat menerimanya atau tidak nanti.
Sekarang aku sedang bermain game moba 5vs5 bersama dengan Jalter, Cu, Bradamante, dan Billy. Kami satu tim tentu saja dan kami sering bermain game moba.
Gilgamesh hari ini ada di rumah dan sekarang dia sedang berada di kamarku bersama dengan Enkidu. Selama Gilgamesh tidak mendekatiku, Enkidu tidak akan marah dan akan bersikap normal seperti biasanya.
Kadang ngeri sih liat Enkidu yang seperti itu.
Mereka sedang menonton sebuah drama Korea romantis. Yah, Enkidu suka menonton drakor-drakor seperti itu. Selain drakor ya drama China, pokoknya drama percintaan dia suka deh.
Berbanding terbalik denganku yang otaku dan gamer. Anime? Suka! Manga? Suka dong! Light novel? Sukalah! Game? Oh jangan ditanya lagi!
Kalau aku ada di luar negeri nih, kalau aku bukan orang Jepang, pasti uda dikatain wibu sama orang-orang. Ya sukaku lah! Anime kan the best!
Apalagi game epjio lololololol.
"Jalter, buffnya jan diambil semua ih! Maruk bat lu! Gua MM juga butuh buff walau sedikit ya!" ocehku.
"Maap cok maap, tadi gua hampir mati dibunuh musuh!!"
"Pala lu mati dibunuh musuh! Mati dibunuh buff biru tadi lu ya monyet!"
Bermain sambil berbicara di DC memang adalah rutinitas kami. Tentu saja, pada saat aku bermain baik Enkidu ataupun Gilgamesh tidak bersuara atau tamatlah riwayatku.
*An ally has been slain*
"Asu tebel bat ni heronya! Tank tank bantuin, Mage uda mati! Gua otw!"
Tidak boleh kalah agar bisa Mythic!! Tidak boleh kalah!!!
*You have been slain*
"ASUU TEBEL!!!!!"
"ASSASSIN ASSASSIN JAGA JAGA!! JAGA TOWER!!"
"TANK GUA OTW IDUP, TAHAN TAHAN!"
"SIP SIP GUA BALIK SEKARANG!!"
"SSSUUU GUA DIKEJER SSSSUUUUUUUUU!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
"CU LARI CU!! --EH JAN PAKE ULTI CU NTAR DIBUNUH!!"
*An ally has been slain*
"Owalah Cu! Uda dibilangin! Tank ama Assassin tahan, Mage sma MM otw idup! Tahan tahan! Bisa epic comeback nih su!"
Lagi seru-serunya bermain, aku terkejut ketika tiba-tiba Enkidu meletakkan hpnya dan disana ada tertulis 'jangan terlalu ribut, aku tak bisa berkonsentrasi menonton dramaku'.
Owalah, ga cewe di duniaku ga cowo di dunia ini kalau masalah drakor gercep banget dah! Ggwp asu!
*Defeat!*
"AAAHH!!! KALAH!!! Tapi gapapa, good job semuanya!!"
Seharian ini, ku lanjutkan untuk bermain game dengan teman-temanku. Beberapa kali aku akan berteriak dan beberapa kali juga Enkidu menghampiriku dan memukul pelan bahuku, memintaku untuk tidak terlalu ribut.
End of Reader's POV
.
.
.
.
Author's Note
Allo~~
Kayany kliatan bnget aku mantan player moba game 😂😂😂
Jan lupa utk memberikan vote, komen, dn jga memfollow akun ini! Trima kasih~!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top