Chapter 12
Y/n: Your Name
Last name used: Kanzaki
H/c: Hair colour
E/c: Eye colour
Silahkan ditonton video yg ada di mulmed setelah membaca chapter ini, sewaktu membaca, ataupun sebelum~! Judul lagunya Starlight by Asaka Karin dari Love Live!School Idol Festival All Stars
Btw ini lagu yg thor pakai desu~
Reader's POV
"Akhirnya pergi yawla, capek hati saya yawla!!!!" keluhku.
"Ahahahaha, kerja bagus (Y/n)!" puji pak Odysseus dan yang lainnya.
Pertunjukkan akan segera dimulai karena para rombongan keluarga Uruk akan menuju ke ruang pertunjukkan.
Panggung sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Mereka mengatur lampu dan lainnya hingga mirip seperti panggung-panggung yang muncul di televisi. Bahkan mereka menyewa LDC besar loh!
Semua itu karena keluarga Uruk akan datang untuk melihat pertunjukan. Mereka tidak suka dengan pertunjukan murahan, setidaknya itu yang dikatakan oleh Enkidu.
"Astolfo-chan! Kamu gapapa?"
"Astolfo pingsan!"
Keadaan menjadi heboh ketika teman sekelasku berteriak mengatakan kalau Astolfo pingsan. Wajahnya memang pucat semenjak tadi pagi dan ketika ku tanya apakah dia baik-baik saja, dengan semangat dia memjawab 'iya'.
Aku menyentuh keningnya, tubuhnya panas. Dia demam! Tubuhnya juga mengeluarkan keringat yang banyak, dia harus beristirahat sekarang!
"Bagaimana ini? Pertunjukkan akan segera dimulai," sahut salah seorang teman sekelasku.
"Tidak bisa dipaksakan, Astolfo sedang sakit dan dia tidak bisa tampil," sambung pak Odysseus.
Kami membawanya ke ruang UKS, disana sahabat Astolfo, Bradamante, menjaganya hingga dia tersadar.
"M-maafkan aku ...," ucap Astolfo lemah sambil menangis.
"Tidak apa Astolfo! Jangan dipaksa jika kamu sakit!" aku mencoba menenangkan pria cantik di hadapanku ini.
"Selamat siang dan selamat datang di acara festival tahunan Urukku Gakuen! Saya sebagai kepala sekolah di sekolah ini menyambut keluarga Uruk dan keluarga Kanzaki!"
"Pertunjukkannya sudah dimulai!!"
Beberapa teman-teman sekelasku yang menjenguk Astolfo mulai berbisik dan khawatir. Aduh, bagaimana ini? Siapa yang akan menggantikan Astolfo?
Apakah ... aku harus menggantikannya?
Kami bersama-sama membuat lagu dan tariannya. Kami bersama-sama membuat kostumnya. Kebetulan sekali ukuran tubuh kami berdua hampir sama hanya ada perbedaan di dada.
Kostum yang dibuat oleh Jeanne dan Mashu ada disini. Aku mengambil kostumnya lalu mencobanya sekilas. Sepertinya bisa.
Aku berlari ke ruang ganti lalu mengenakan pakaian ini. Setelah selesai, aku kembali ke UKS dan menunjukkannya kepada mereka.
Teman-teman yang berada disini terkejut tentunya. Walaupun agak sempit di bagian dada dan ketat sekali tapi tidak masalah!
"(Y/n)! Apa yang akan kamu--"
"Aku akan menggantikan Astolfo! Walau suaraku tak bagus-bagus amat tapi setidaknya aku bisa bernyanyi dan menari! Aku tak akan membuat kalian bersedih dan aku tak akan mengecewakan kalian semua! Kita harus menang, harus menang!"
Tekadku untuk menang menyemangati mereka. Pak Odysseus datang menjenguk Astolfo dan terkejut melihat penampilanku. Aku menjelaskan kronologi kejadiannya dan sang gurupun menyemangatiku.
Teman-temanku yang bertugas untuk penampilan di pertunjukkan menemaniku untuk ke gedung pertunjukan. Cu, Mashu, Jeanne, dan Jalter juga menemaniku.
Astolfo dan Bradamante juga ada disini, Astolfo berikeras kalau dia ingin melihatku dan menyemangatiku. Aku akan menjadi yang nomer 1!
"(Y/n), dada lu bagus juga ya. Ku kira tepod. Lihat tuh cowo-cowo pada liatin lu," ucap Jalter, entah memuji atau menghina.
"M-mau bagaimana lagi coba! U-uda deh!"
"Baiklah, sekarang kita beralih ke pertunjukkan murid-murid SMA. Yang pertama untuk kelas 1-A dimana salah satu muridnya akan bernyanyi dan menari! Kita sambut persembahan dari 1-A SMA!"
"Ayo, kamu pasti bisa!"
"Semangat!"
"Berdoalah dulu!"
"Semangat!"
"Terima kasih teman-teman! Aku, Kanzaki (Y/n), akan menampilkan pertunjukkan terbaikku!"
Duk! Duk! Duk! Duk! Duk!
Suara jantungku berdetak dengan kuat ketika mereka memang sebuah mic kecil di tubuhku. Aku berusaha menenangkan pikiranku dan jantungku. Tidak apa, kau pasti bisa!
Anggap saja di ruangan ini tak ada siapa-siapa! Menarilah dan bernyanyilah seperti burung-burung di udara! Menarilah dan bernyanyilah, berikan yang terbaik untuk kelasmu dan teman-temanmu!
Berjalan dengan mantap ke atas panggung sambil berdoa dalam hati. Suasana panggung gelap tentunya tapi nanti cahaya akan dihidupkan ketika musik mulai dibunyikan.
Aku mulai!
"I gonna see the starlight
You gonna see the starlight"
WWOOOOOOOOOOOOOOO!!!!!!!!!!!
Lampu dinyalakan dan semuanya tertuju padaku. Orang-orang bersorak seketika. Aku bersiap untuk bernyanyi dan menari.
"Atsuku sasete yo kono karada o alright??(Biarkan tubuh ini panas, oke?)
Yume kara samete mo maru de todomaru youna sekai (Bahkan jika kau bangun dari mimpi
Dunia yang mengingat)
Iwasete ageru wa watashi igai ni wa
(Aku akan membiarkanmu berkata-kata selain aku)
Nani mo kanjinai kangaeran'nai zettai
Miryokudo No.1 (Aku tidak bisa merasakan, atau berpikir apapun
No.1 dengan pesona mutlak)
Kono suteeji e Fly! Fly! (Terbanglah! Terbanglah! Ke panggung ini!)
Saa! Hikaru starlight (Ayo! Sang Cahaya Bintang)
(Neon ni tsutsumareta konya wa) (Malam ini, diselubungi oleh Neon)
Saidai ni irodoru spotlight (Lampu sorot mewarnai hingga maksimal)
(Oh, sakende) (Oh, berteriaklah)
Tarinai wa voryuumu agete (Ini belum cukup, naikan volumenya)
Takanari ai masu chuudokusei (Resonansi yang tinggi membuat ketagihan)
Motomereba motomeru hodo ni (Angkat itu saat aku merindukannya)
Fly! Fly! Call me! (Terbang! Terbang! Panggil aku!
Toki o mau starlight (Cahaya bintang menari tepat waktu)"
WWWWWOOOOOOOOOOOOOOO!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Aku dapat melihat wajah Enkidu dan rombongannya yang kelihatan terkejut, begitu juga dengan guru-guru yang lain karena kami mengajukan Astolfo dan bukan diriku. Ada Romani disana dan seorang laki-laki berambut hijau fluffy yang sepertinya adalah ayahnya.
" Ahh!
Amai koe de izanau meikyuu no aji alright?? (Terpikat oleh suara yang manis, adalah rasa yang membingungkan, oke?)
Mizukara erande...mou ato modori wa dekinai (Aku sudah memilih ini, aku tak'an bisa kembali lagi)
Toriko ni saseru wa watashi igai ni wa (Saya akan membiarkan orang lain menjadi tawanan)
Nani mo kanjinai kangaeran'nai zettai
Kaikando No.1 (Saya tidak bisa merasakan, atau memikirkan apa pun
No.1 dalam perasaan yang menyenangkan)
Sono imeeji e Fly! High! (Terbang tinggi ke gambaran itu!)
Sou! Miseru starlight (Benar! Pesona cahaya bintang)
(Tada michibikareru konya wa) (Hanya malam ini yang dipandu)
Daitan ni irodzuku spotlight (Oh, kanjite) (Lampu sorot yang berwarna warni) (Oh, rasakanlah)
I gonna see the Starlight!
Mau Starlight!
You gonna see the Starlight!
Iwasete ageru wa watashi igai ni wa
(Aku akan membiarkanmu berkata-kata selain aku)
Nani mo kanjinai kangaeran'nai zettai
Miryokudo No.1 (Aku tidak bisa merasakan, atau berpikir apapun
No.1 dengan pesona mutlak)
Kono suteeji e Fly! Fly! (Terbanglah! Terbanglah! Ke panggung ini!)
Saa! Hikaru starlight (Ayo! Sang Cahaya Bintang)
(Neon ni tsutsumareta konya wa) (Malam ini, diselubungi oleh Neon)
Saidai ni irodoru spotlight (Lampu sorot mewarnai hingga maksimal)
(Oh, sakende) (Oh, berteriaklah)
Tarinai wa voryuumu agete (Ini belum cukup, naikan volumenya)
Takanari ai masu chuudokusei (Resonansi yang tinggi membuat ketagihan)
Motomereba motomeru hodo ni (Angkat itu saat aku merindukannya)
Fly! Fly! Call me! (Terbang! Terbang! Panggil aku!
Toki o mau starlight (Cahaya bintang menari tepat waktu)
Oh! Oh! Oh!
Oh! Oh! Oh!
Oh! Oh! Oh!
Toki o mau starlight (Cahaya bintang menari tepat waktu)
Oh! Oh! Oh!
Oh! Oh! Oh!
Fly! Fly! Call me! (Terbang! Terbang! Panggil aku!)
Toki o mau starlight (Cahaya bintang menari tepat waktu!)"
Hosh ... Hosh ... Hosh ...
Tersenyum dengan bangga dan gembira, aku membungkukan tubuh lalu mengucap terima kasih.
Aku segera menjumpai teman-temanku yang menungguku di belakang panggung. Mereka segera melepaskan mic dari tubuhku dan memberikan sebuah handuk untukku.
"(Y/n)! Yang tadi sangat bagus!!"
"Bagus (Y/n)!"
"(Y/n)!!!!!!!!!"
Teman-temanku memelukku dan kami tertawa dengan gembira. Aku berhasil! Aku berhasil!!!
End of Reader's POV
.
.
.
.
.
Author's POV
Menari dan bernyanyi dengan indah dan sexy, semua orang terkagum-kagum dengan (Y/n). Lagu yang dinyanyikan olehnya terdengar sangat bersemangat dan memiliki hasrat yang tinggi. Sebuah lagu yang bagus!
"Itu ... (Y/n)?" tanya seorang wanita cantik bersurai pirang yang bernama Ninsuna of Uruk. Dialah pendiri dari perusahaan Mesopotamia, sebuah perusahaan terbesar di dunia.
Baik Ninsuna, Lugalbanda, Gilgamesh, Kaede, dan Eiji terkaget-kaget dan bingung.
Enkidu, suami dari (Y/n), menutup mulutnya tak percaya. Dia malu, bukan karena (Y/n) menari atau bernyanyi tapi karena pakaian yang dipakai oleh istrinya. Terbuka dan ketat. Di satu sisi dia merasa malu tapi di sisi yang lain dia merasa ... cemburu?
"A-apa-apaan tarian itu!" sahut Enkidu.
Istrinya menari dengan sexy di depan para penonton dan dia sedikit tidak rela dengan hal ini.
"Istrimu menari dengan bagus Enkidu, tubuhnya juga bagus. Ku pikir selama ini dia tepod," puji Gilgamesh, sahabat dan saudara angkat dari Enkidu.
"Jaga ucapanmu, Gilgamesh!"
"M-maaf!"
Enkidu berusaha menenangkan dirinya.
"Aarrghhh!!!!!"
End of Author's POV
.
.
.
.
Author's Note
Aye, thor ketiduran dong :"") allo btw~
Smoga klian menyukai chapter ini desu! Jngan lupa utk memberikan vote, komen, dan juga memfollow akun ini! Terima kasih bnyak uda mampir~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top