13

"Salah aku apa coba?" ujar Taendi sambil melempar kerikil ke sungai dan menopang dagunya seraya menatap arus sungai.

"Emang aku buat salah sama dia ya?Iya aku akuin emang aku bawa cewe masuk itu salah,
bukannya ia pergi dari rumah tanpa izin itu juga termasuk sebuah kesalahan." monolog Taendi lalu kembali melem

Shella melihat ke arah jam dinding dan Taendi masih saja belum pulang padahal langit sudah mulai mengelap.

"Apa aku harus pergi mencarinya?" Setelah berpikir pikir,akhirnya ia memutuskan untuk mencari keberadaan sang suami.

Taendi berjalan tergontai-gontai dan juga meracau tidak jelas,sepertinya ia barusan meminum alkohol yang berlebih.

Shella terus meneriaki nama Taendi cukup keras tapi batang hidung pria itu masih juga belum ditemukan.

"Aku cinta banget sama kamu Shell.Tapi kamu malah milih pria sialan itu,kamu jahat Shell..kamu jahat! Hari itu kamu bilang cinta sama aku tapi ini apa!?" ujar Taendi lalu cegukan pun terdengar dari bibirnya.

Shella memicingkan matanya lalu mengucek-ucek perlahan matanya.Dan benar...itu Taendi,ia langsung saja menghampirinya tapi sayangnya,sebuah uluran tangan dengan kain menutup mulut Shella membuat ia jatuh pingsan dan langsung saja ditarik oleh orang tersebut.

Taendi sampai juga di depan rumah walau dengan kondisi yang acak-acakan.Ia pun merogoh saku celananya dan ternyata ia lupa membawa kunci,Taendi pun meneriakan nama istrinya tapi tak ada sahutan dari dalam.

Taendi pun memilih untuk duduk di depan rumahnya dan lama kelamaan ia pun tertidur dengan nyenyak.

Shella membuka matanya perlahan,menatap ke sekeliling ruangan yang kumuh dan juga banyak debu yang bertebaran disana.

"Kau sudah bangun?" Shella melotot melihat pemandangan yang tak asing di depannya,lalu berontak untuk dilepaskan.

"Lepaskan aku Mark!" pekik Shella tapi lelaki itu hanya tersenyum lebar kepadanya tanpa pergerakan apapun darinya.

"Hmm sepertinya..." Sang pria menghampiri lalu menyamakan tingginya dengan Shella dan mengeluarkan sebuah pisau dari saku celananya sambil menatap ke arah Shella dengan seringai.

"A-apa yang i-i-ingin kau lakukan Mark?Pliss jangan.." mohon Shella tapi lelaki itu malah mengedikkan bahunya.

Shella terus menggeleng saat melihat pisau tersebut yang mulai mendekat ke arahnya,
hampir mengenai matanya Mark langsung saja melempar pisau itu sangat jauh.

Pria itu memilih untuk memeluk erat Shella daripada nyawa pujaan hatinya itu harus menghilang.

"Maafkan aku Shell..Aku ga berniat tadi." Mark menangis tersedu-sedu sedangkan Shella hanya bisa menatapnya.

"Maafkan aku...Aku sudah terlalu sakit saat melihat kamu bersama dengan pria itu,kau tau kan aku membencinya dan juga--

--kau tidak akan bersamanya bukan?"  Shella menelan salivanya.Apa ia harus menceritakan semuanya kepada pria itu?

Husband Series I
-tofuxxsanake2
2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top