Eps Spesial. Hari Jadi Fang
Hai, semua. Chap yang ni, author buat khas untuk hari jadi si landak unggu, Fang :v#Diserangpakaihelangbayang. Maafkan author yang lambat publish chapter ni. Ingatkan nak publish semalam, tapi paket author dah habis disebabkan adik author asyik tengok Youtube. Maafkan author ye?
Disini akan ada sedikit adegan Fanaya (Fang X Anaya). Siapa yang suka?
Boboiboy: Oi, author. Aku tak setuju kalau adik aku kena sama dengan si landak unggu tuh
#pelukAnayadaribelakang
Me: Suka hati akulah. Aku yang buat citer ni. Dan lagipun Fang macam tak kesah je pasal tuh
Anaya: Aku pun tak kesah lah, Boboiboy. Lagi pun, hanya untuk hari ini kan, thor?
Me: Ha'ah. Hanya untuk hari ni je.
Boboiboy: ish, iyelah iyelah. Hari ni je tau. Kau Fang, jangan nak macam² dengan adik aku.
Fang: Macamlah aku teringin sangat.
Anaya: Fang, nak jalan sama tak? *tunjuk muka comel dan puppy eyes
Fang:* blushing..... Erm, bolehlah.
Anaya: yeay! Jom pergi....* peluk tangan Fang.
Fang: Anaya?*tengok arah Anaya
Anaya: Iya?*tengok arah Fang
Fang:*cium dahi Anaya
Anaya:*blush.....F... Fang.
Boboiboy: ish, tak guna kau Fang!!!!!
Me: ok. Cukup drama livenya. Harap korang suka dengan chapter yang ni.
Happy Reading.
Pagi yang cerah, terlihat seorang anak laki² yang sedang duduk sendirian di sebuah bangku yang ada di taman sekolah. Tampak wajahnya sedang berseri - seri. Mungkin karena hari ini adalah hari yang spesial untuknya.
"Selamat pagi, Fang" kata dua orang gadis secara bersamaan. "Oh, Yaya, Ying. Selamat pagi" Jawab pemuda dengan surai ungu tersebut. "Awalnya kau sampai." kata seorang dari mereka yang memakai kerudung pink. "Hehe.... Saja je, Yaya." kata Fang kepada Yaya. "Oh, ya. Korang tahu tak hari ni, hari apa?" tanya Fang kepada kedua gadis tersebut.
"Erm... Hari apa ye? Kau tahu tak Ying?" tanya Yaya kepada sahabatnya itu. Gadis itu terlihat sedang berpikir. "Oh.... Aku ingat. Hari ni ada ujian matematik." "Eh, iyalah. Nasib baik aku dah belajar semalam. Aku pasti akan dapat nombor satu." ujar Yaya dengan semangat. "Eleh, iya tuh. Aku yang akan dapat nombor satu. Kau akan dapat nombor dua," "Apa kau cakap, Ying!!??" Muncul kilat yang menyambar di antara kedua mata gadis ² itu.
Fang hanya bisa menghela nafas. 'Diorang tak ingat hari ini hari apa ke?' batin Fang. Dia pun berjalan perlahan menuju kelasnya. Senyum yang ada di wajahnya saat ini, agak memudar. Namun, kemudian dia kembali tersenyum saat melihat sahabat sekaligus rivalnya, Boboiboy datang bersama Gopal dan juga adik angkat Boboiboy, yaitu Anaya.
"Hai, selamat pagi korang," "Eh, Fang selamat pagi." kata Anaya sambil tersenyum pada Fang. "Selamat pagi juga Fang" kata Boboiboy dan Gopal secara bersamaan. "Korang ada ingat hari ni hari apa tak?" tanya Fang. "Hmm... Hari ni kan hari Jum.... Eh, alamak terlupa pulak!!" kata Gopal. "Hmm? Kenapa Gopal? Memangnya hari ni hari apa?" "Dei, kau tak ingat kah? Hari ni kita ada ujian matematik lah." "Eh, ha'ah lah. Aku terlupa yang hari ni ada ujian matematik. Habislah, aku belum belajar lagi. Macam mana nih, Gopal?" kata Boboiboy panik. "Tulah. Aku dah cakap semalam hari ni ada ujian, tapi korang tak dengar. Sibuk sangat dengan game Papa Zola yang terbaru tuh," kata Anaya kepada kedua temannya itu. 'Nampaknya, diorang memang tak ingat dengan hari jadi aku' batin Fang.
Tak lama kemudian, bel tanda masuk pun berbunyi. Beruntung, hari ini ujian dibatalkan karena para guru harus rapat. Fang hanya diam sambil memandang keluar jendela. Wajahnya terlihat sedih. Bagaimana tidak? Semua temannya tidak mengingat hari ulang tahunnya, yaitu hari ini. Anaya yang memperhatikan Fang saat itu, menjadi bingung. Terutama karena dia agak pendiam hari ini. Bahkan jika Gopal mengejeknya, Fang hanya bisa diam saja. Padahal, biasanya Fang akan membalasnya atau memarahi Gopal.
"Fang, kau tak pape, ke? Aku tengok dari tadi kau diam je. Kau ada masalah ke?" tanya Anaya pada Fang saat jam istirahat berlansung. "Aku tak pe," jawab Fang datar(?). "Betul ke?" "Haih, betul lah. Aku tak pe." Anaya hanya bisa diam setelah menerima jawaban itu. Tiba² Anaya dan Fang dipanggil ke ruang kepala sekolah. Tentu saja mereka berdua kebingungan. 'Apa aku membuat kesalahan?' batin mereka berdua.
Skip Time ( author dah tak de ide T^T)
Masa perjalanan pulang, Anaya dan Fang sama sekali tidak berbicara( Boboiboy dan yang lain dah balik dulu). Anaya tidak bisa mengajak Fang berbicara. Sedangkan Fang, hanya bisa memikirkan kenapa tidak ada yang ingat hari ulangtahunnya. Tiba²,Fang merasa agak pusing dan pandangan mulai kabur. Dia pun pingsan. "Fang? Kau ok ke? Fang?!"(Author;mestilah dia tak ok. Dia pingsan lah.Anaya: diam lah, thor.Author:😛). Anaya melihat wajah Fang memerah dan memegang dahinya. Ternyata Fang sedang demam. Anaya pun segera membawa Fang pulang ke rumahnya. Untung saja rumahnya dekat. Setelah sampai di rumah Fang(jangan nak pikir Anaya akan bawak Fang ke rumah Boboiboy), Anaya langsung membaringkan Fang di atas sofa. Setelah itu, dia pergi ke dapur untuk mengambil air dan juga handuk kecil. Setelah itu, dia membasahi handuk itu dan menaruhnya di dahi Fang.
Sambil menunggu Fang sadar, Anaya membuatkan Fang sup dan donut lobat merah untuk Fang. Setelah seleaai, dia berjalan ke arah sofa. Dia berhenti sejenak saat melihat kalender yang tergantung di ruangan itu. Pada kalender itu, tertera bulan april dan tanggal 13 dilingkari dengan spidol merah dan ada gambar kue disebelahnya.
Akhirnya, Anaya paham kenapa Fang kelihatan murung saat sedang di sekolah dan sering bertanya apa mereka ingat hari ini hari apa. Ternyata, hari ini adalah hari jadi Fang. Tentu saja Anaya kaget. Karena, Boboiboy tidak pernah memberitahukannya tentang hal ini. Segera, Anaya langsung berlari keluar dari rumah Fang, setelah dia menulis surat untuk Fang. Apa yang akan Anaya lakukan? Tentu saja menyiapkan hadiah untuk Fang.
Setelah selesai membuat hadiah untuk Fang, Anaya segera pergi menuju rumah Fang. Saat sampai, dia mengetuk pintu rumah Fang. Gak mungkin Anaya main nyelonong aja masuk ke rumah orang. Yang ada diteriakin maling entar. Lah benar kan?
Okay, abaikan bacotan author tadi. Back To Story
"Sekejap!" Terdengar suara orang dari dalam. "Eh, maaf tapi, siapa awak?" tanya seorang pria kepada Anaya. "Oh, saya Anaya, kawan Fang. Erm.. Nak tanya.... Fang ada kat dalam tak?" tanya Anaya dengan agak ragu. "Oh, kau ternyata kawan Pang rupanya. Saya Kaizo, abang dari Pang. Silah masuk." kata pria yang ternyata adalah abang dari si landak unggu itu, Kaizo:v
'Pang? Itu nama panggilan Fang kat rumah ke?' batin Anaya. "Silah duduk sini. Nak aku panggilkan Pang ke?" "Erm, takpe lah. Aku boleh tunggu sampai dia sedar dari pengsan dia." kata Anaya kepada Kaizo. "Hm... Macam mana kau tahu kalau Pang itu pengsan?" tanya Kaizo kepada Anaya. "Erm, sebenarnya, masa aku dan Fang balik sama tadi, tiba² saje Fang nih pengsan. Ternyata dia tengah demam. Nasib baik rumah Fang dekat dari tempat dia pengsan. Jadi, aku bawak lah Fang kemari." kata Anaya sambil menceritakan bagaimana dia bisa tahu tentang keadaan Fang.
"Hm... Macam tuh rupanya. Terima kasih dah nak hantar Fang balik." kata Kaizo kepada Anaya. Anaya hanya bisa tersenyum saat Kaizo berterima kasih padanya. Pandangan Kaizo secara otomatis langsung melihat kotak kecil yang ada di tangan Anaya saat itu. "Hmm... Apa yang ada kat tangan kau tu?" tanya Kaizo kepada Anaya. "Oh, ini hadiah untuk Fang sebenarnya. Tapi, aku tak tahu dia akan suka atau tak." jawab Anaya.
Anaya dan Kaizo mengobrol cukup lama. Sepertinya Anaya sudah terbiasa dengan situasi ini. Tak lama kemudian, Fang keluar dari kamarnya dan berjalan turun ke ruang tamu. Dia agak terkejut saat melihat Anaya dan Kaizo mengobrol. "Eh, Fang. Kau dah sedar? Macam mana demam kau?" kata Anaya setelah menyadari kehadiran Fang yang masih berdiri di tangga. "Oh, Pang. Kau dah bangun. Bagus. Sekarang tolong temankan Anaya sekejap. Abang ada sesuatu nak buat." kata Kaizo pada Fang. "Erm... Baiklah." kata Fang.
Setelah Kaizo keluar dari ruangan itu, Fang berjalan mendekati tempat Anaya duduk saat ini. Suasananya kembali canggung, sama seperti saat dia pertama kali bertemu dengan Kaizo. Tak ada satu pun di antara mereka yang berbicara. Hening. Itu yang bisa dirasakan saat ini. Sampai..... "Fang, demam kau dah ok ke?" Anaya bertanya tentang keadaan Fang. "Aku ok je," kata Fang. "Kalau macam tuh, nak ikut aku sekejap tak?" "Hm, kemana?" " Ada jelah." "Ok. Tapi, aku kena tanya abang aku dulu. Takut nanti dia...." belum selesai Fang bicara, Kaizo sudah memotong pembicaraannya. "Kau pergilah, Pang. Tapi, balik sebelum pukul 9. Paham?" "Paham".
" Dah, baik kau cepat bersiap Fang," Fang hanya menganggukkan kepalanya. Tak perlu waktu lama, Fang sudah selesai berpakaian, dan segera setelah itu, Fang dan Anaya pergi menuju ke suatu tempat. Setelah sampai, Fang memasang wajah terkejut. Bagaimana tidak? Ada berbagai macam hiasan pesta, beberapa balon, kue, dan juga sebuah spanduk berukuran besar dengan tulisan 'Selamat Hari Jadi Fang!' tergantung di tengah tempat tersebut.
"Selamat Hari Jadi, Fang" ujar mereka semua secara bersamaan. Siapa lagi kalau bukan Boboiboy, Yaya, Ying, Gopal, Ochobot, Tok Aba dan tak lupa Anaya yang mengucapkannya. "K... Korang ingat?" tanya Fang yang sedang menahan air matanya karena terharu. "Hehe.... Mestilah kitaorang ingat. Kita kan kawan kau." kata Gopal. "Ha'ah. Tak kan kitaorang lupa dengan hari jadi kau, Fang." kata Boboiboy. "Ya lo. Kau kan kawan kitaorang. Mesti kitaorang ingat ma," kata Ying dengan logat khasnya. "T.. Terima kasih semua." "Patutnya, kau berterima kasih kat Anaya. Dia yang rancang semua ni" kata Boboiboy menjelaskan.
'Anaya yang rancang semua ni?' batin Fang sambil memperhatikan Anaya yang sedang menata makanan di atas meja. "Korang. Cepatlah mari! Makanan dah siap nih!" teriak Anaya dari kejauhan. Selama pesta berlangsung, Fang selalu memperhatikan Anaya. Saat Anaya melihat dan tersenyum kepadanya, entah kenapa rasanya wajahnya memerah.
S
K
I
P
T
I
M
E
Pesta sudah usai dua jam yang lalu, semua sudah pulang ke rumah mereka masing². Yah, kecuali Anaya, Fang, dan juga Boboiboy. Mereka sedang membersihkan semua sampah yang ada disana. Tak butuh waktu lama, karena mereka, kecuali Anaya memiliki kekuatan sehingga pekerjaan mereka cepat selesai. " Fuh, siap pun." kata Anaya setelah selesai membersihkan semuanya. "Hm. Baik kita segera balik. Dah lewat nih." kata Boboiboy yang mendapat anggukan dari Fang dan Anaya. "Ok. Jom kita balik," kata Anaya yang sedang berjalan meninggalkan tempat itu diikuti oleh Boboiboy. Namun, seseorang memegang tangannya." Eh, Fang. Ada apa?" "Erm.. Aku nak cakap sesuatu dengan kau. Kita berdua je." kata Fang. "Oh, ok. Abang Boboiboy balik lah dulu. Nanti Anaya susul abang." " Oh, ok. Aku balik dulu ye? Masa balik nanti, jaga² kat jalan," "ok,"
"Erm, jadi Fang. Apa yang kau nak cakao nih?" tanya Anaya bingung. "Erm... Betul ke kau yang rancang semua nih?" "Iya. Aku yang rancang. Kenapa?" "Tak de pape. Aku cuma terkejut yang kau dapat rancang semua nih dalam waktu singkat." " Eh, iye ke? Hihi... Terima kasih Fang." kata Anaya sambil tersenyum kepada Fang. Jantung Fang pun berdegup dengan kencang. "Eh, Fang kau ok ke?" "Eh, aku ok." "Oh, kalau macam tuh, aku pergi dulu ye. Dah lewat nih. Bye" kata Anaya sambil berjalan meninggalkan tempat itu. "Anaya, tunggu dulu!" "Eh, kenapa mema-" belum selesai Anaya berbicara, Fang sudah menarik Anaya dan memeluknya. Anaya terkejut karena Fang tiba² memeluknya. "Terima kasih." bisik Fang. "Sama²." kata Anaya sambil membalas pelukan Fang.Tak lama kemudian, Fang melepaskan pelukannya. "Eh, kenapa dilep-.."
Cup
Fang mencium Anaya di bagian pipi sehingga membuat Anaya blushing. "Selamat malam, my princess," kata Fang sambil berjalan meninggalkan tempat itu. Anaya masih saja terkejut. Beberapa saat kemudian, dia sadar dari lamunannya, dan segera berlari pulang ke rumah karena tidak ingin Boboiboy dan juga Tok Aba khawatir. "Eh, Anaya. Lambatnya kau balik. Oh, ye. Apa yang Fang cakap kat kau sampai lama sangat kau balik nih?" tanya Boboiboy kepada Anaya.
Seketika itu juga, wajah Anaya kembali blushing karena teringat akan kejadian tadi. "Erm... Bukan hal penting, bang. Dah Anaya nak pergi ke bilik dulu. Selamat malam abang, selamat malam tok, selamat malam Ochobot." kata Anaya sambil berlari ke kamarnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Anaya tetap tidak bisa tidur. Karena tidak bisa tidur, dia memutuskan untuk duduk diatas atap. Dia melihat bintang yang ada di langit. "Eh, kau belum tidur lagi?" suara itu terdengar tidak asing di telinganya. Dia menoleh ke arah suara itu. Ternyata, itu adalah Fang. "Eh, Fang. Kau rupanya. Aku tak dapat tidur. Kau pulak? Apa kau buat kat sini?" tanya Anaya. "Saja je. Kenapa kau tak dapat tidur pulak?"
Anaya ragu untuk menjawabnya. Dia tidak tahu harus menjawab apa. "Haih, baik kau tidur sekarang, Anaya. Lagipun, sekarang dah lewat nih." kata Fang. "Hmm... Iye lah. Aku nak masuk dulu. Selamat malam, Fang." Saat Anaya masuk kekamarnya, Fang juga ikut masuk. "Eh, kenapa kau masuk ke bilik aku nih Fang?" "Erm... Aku nak ucapkan selamat tidur je. Tapi, aku takut kau nanti marah pulak jika aku buat macam tuh."
"Lah. Hihi..... Buat jelah. Aku tak kan marah. Lagi pun, itu ucapan selamat tidur je. Hah, buat lah." Fang nampak ragu². "Fang, buat jelah. Aku tak akan marah.". " Betul nih? Kau tak akan marah kat aku?" "iye, aku tak kan marah," "Baiklah kalau macam tuh," Fang pun mendekat ke arah Anaya. Tentu saja Anaya bingung. Bukankah Fang ingin mengucapkan selamat tidur? Tapi, karena ingin tahu apa yang ingin dilakukan Fang, maka dia diam saja. Fang sudah ada di depan Anaya sekarang. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Anaya dan......
Cup
Fang mencium Anaya di bagian dahi. Tubuh Anaya kaku. Wajahnya sudah menjadi buah tomat. Fang hanya tertawa kecil, kemudian melangkah ke arah jendela kamar Anaya, dan bersiap untuk melompat keluar. Tapi, sebelum itu, Fang mengucapkan sesuatu. "Selamat tidur, my princess. I love you," setelah mengucapkan itu, Fang langsung pergi dengan menaiki elang bayang miliknya.
Anaya segera memegang kedua pipinya yang sudah merona itu. Dia menggelengkan kepalanya, berharap kalau yang tadi itu hanya mimpi. Dia pun melangkah ke arah tempat tidurnya dan segera menutup matanya. Tidak sampai 5menit, Anaya sudah masuk ke alam mimpinya.
Hai, semua! Macam mana citer nih? Seronok tak? Maaf kalau tak seronok atau romancenya kurang. Author tak pandai buat adegan romance. Untuk spesial chapter, author akan berusaha seromance mungkin.
Ada yang nak author buatkan spesial chapter tak? Tinggal sorang je yang boleh. Kalau nak, sila tinggalkan nama korang kat komment. Siapa cepat, dia dapat.
Mari kita bernyanyi untuk hari jadi Fang!
Happy birthday to Fang....
Happy birthday to Fang....
Hari ini Fang ulang tahun....
Si Ying bilang I Love You💖....(orang Indonesia pasti tahu lagu ini✌😂)
SELAMAT HARI JADI, FANG!!!!🎁🎂🎈🎆🎇🎉🎊
Jangan lupa votte dan comment sekali. Author tunggu tau.......
AUTHOR SESE ROGER AND OUT.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top