CHAPTER 06
Me: Hai semua! 😆Author Sese dah balik! Ada yang rindu tak?😃
Krik.... Krik.... Krik.... Krik....
Me:Tak de yang rindu rupanya😢
Gempa: *baru balik dari kedai* Eh, Author dah balik? Wey, korang! Author Sese dah balik nih!
Blaze:*muncul entah darimana* Hah? Iye keh? Yeay, Author Sese dah balik!!! \(^o^)/ *peluk Author* hmm, rindu Author!
Thorn: hah, mana Author? Mana? *ikutan meluk* yeay, Author dah balik! Author dah balik!
Me:*dipeluk* weh, jangan.... Lah.... Peluk.... Kuat.... Sangat.... Tercekik.... Aku....
BlaThor: *lepaskan pelukan* ouh, sorry. He he he
Me: sesak nafas aku😩
Hali: kemana kau pergi selama ini, hah!? Kau tau kan kalau para readers dah lama tunggu Chapter 6 nih!
Me: haih, yelah. Aku tahu. Aku busy kot. Kena bantu Mama buat kerja Kat rumah, jaga adik, buat kerja sekolah, Kelas Tambahan, belajar untuk ujian dan sekarang ada kelas online pulak.
Blaze: aik, kelas online pulak? Kenapa tetiba je Ade kelas online nih?
Me: haih, tak tau lah tuh. Sekarang nih sekolah ditutup sebab ada Virus Covid-19. Sebab tak boleh belajar Kat sekolah, jadi kita orang kena belajar Kat rumah dengan kelas online.
Gempa: hm, betul jugak tuh. Jadi, tak yah lah kau asyik baring sambil main game tuh lagi.
Me: eh, tahu tahu je. Okaylah, mari kita sambung Chapter 6! Selamat membaca dan apabila ada typo, endahkan je, okey?😉
Happy Reading!
Anaya P.O.V
Aku tidak menyangka kalau kekuatan Abang BoBoiBoy dan yang lain sangat hebat dan juga luar biasa. Aku harap aku juga punya kekuatan.
"Eh, Blaze, bagi balik ais krim aku!"
Aku menoleh ke arah sumber suara tersebut. Aku bisa melihat Kak Thorn mengejar Kak Blaze karena sudah mengambil es krimnya.
"😜 Tak nak. Hmm, sedapnya!" ujar Blaze sambil menjilat es krim milik Kak Thorn.
Normal P.O.V
Anaya hanya tertawa kecil melihat tingkah laku mereka yang seperti anak kecil itu. Bahkan Anaya yang dua tahun lebih muda dari mereka, tidak bertingkah seperti itu.
"Huwaaa!!! Ais krim aku!!!😭😭 Gempa!! Blaze makan ais krim aku huwaaaa!!!" ucap Thorn yg mengadu pada Ibu... Eh ralat, Gempa yg sedang membersihkan meja (Begitu muncul, langsung beres-beres, calon idaman bangetlah:v)
Gempa melihat ke arah Thorn yg menatapnya dengan mata berkaca-kaca, lalu ke arah Blaze yang tampaknya sedang menikmati es krim milik Thorn.
"Tak pe, Thorn. Nanti aku buatkan kau Cake Chocolate Special, nak? " tawar Gempa. Thorn yang mendengar itu pun langsung mengangguk dengan senang.
Anaya hanya bisa cekikikan melihat tingkah semua saudaranya itu. 'Aku tak sangka akan dapat keluarga baru yang seronok macam ini. Ini benar-benar hebat' batinnya. Namun, entah dari mana muncul misil yg mengarah pada mereka dan mengenai mereka. Menyebabkan mereka terpental.
"A-Apekah!?" mereka terperangah melihat apa yg menyerang mereka. Itu adalah musuh lama mereka, Bora Ra.
"B-Bora Ra!? Apa yang kau buat kat sini!? Bukannya kau dah mati kah!?"
"Mati? Heh, tak semudah itu untuk membuat aku mati, BoBoiBoy. Sekarang, aku dah jadi lebih kuat dan hebat dari yang dulu. Tak kan ada yg bisa kalahkan aku!! HA HA HA HA!" setelah itu, pertempuran pun tak terelakkan.
"Taufan!! Cepat bawa Anaya pergi dari sini!!" ucap Gempa sambil menahan serangan Bora Ra.
"Baik! Cepat Anaya!" Taufan langsung menarik Anaya ke atas Hoverboard miliknya dan membawanya pergi menjauh dari tempat itu.
"Semua bersiap sedia!" Ujar Gempa. Segera, semua orang bersiap di posisi mereka.
"Heh, kali ini... Aku tak kan buat kesilapan yang sama, BoBoiBoy. Aku akan kalahkan kau!"
"Heh, marilah!" Solar segera bersiap dengan pedangnya dan langsung bergerak dengan kecepatan cahaya menuju Bora Ra.
"Heh, lembab." Bora Ra langsung menghindar dari serangan Solar, dan tentu saja itu sangat mengejutkan. Mengingat, kecepatan Solar bahkan bisa melebihi kecepatan Halilintar.
"A-Apekah!?" Semua orang terkejut dan tanpa disadari Solar, Bora Ra langsung menyerang dengan kecepatan tinggi. Apa yang sebenarnya terjadi!?
Sementara itu, Anaya yang sedang dibawa oleh Taufan ke tempat yang lebih aman merasakan firasat yang tidak enak.
"Abang, siapa sebenarnya Bora Ra tuh?"
"Dia ialah seorang pemburu Power Sphera yang kuat. Terakhir kali kita orang bertarung, aku dan yang lain hampir mati. Tapi, sebab Ochobot dah upgrade, maka kuasa kita orang pun upgrade jugak. Masa tuh, ingatkan kita orang akan kehilangan Ochobot."
"Eh? Apasal pulak?"
"Dia awalnya mengincar kuasa teleportasi dari Klamkabot, Power Sphera generasi pertama. Tapi, disebabkan kuasa tuh telah dipindahkan ke Ochobot, dia mengincar Ochobot selepas tuh."
Anaya mengangguk mendengar penjelasan Taufan. Jujur saja, dia tidak pernah tau soal kejadian ini. 'Apasal aku tak tau pasal nih?' tanya Anaya dalam hati.
"Anaya, kau duduk sini diam-diam. Jangan kemana-mana, faham?" Taufan menurunkannya di depan rumahnya. "Aku dan yang lain akan Belawan dengan Bora Ra. Kau diam sini." Setelah itu, Taufan langsung memecut Hoverboard nya menuju ke tempat pertarungan itu.
Anaya hanya diam di sana sampai bayangan Taufan menghilang dari pandangannya. Dia kemudian melihat gelang yang ada di pergelangan tangannya. "Ape aku kena buat sekarang nih?" Bisik Anaya pada dirinya sendiri.
Sementara itu.....
BoBoiBoy dan yang lain sudah kelelahan melawan Bora Ra. Tak disangka, Bora Ra berubah menjadi lebih kuat dari sebelumnya dan itu membuatnya menjadi semakin sulit dikalahkan.
"Kita tak boleh macam nih terus! Kita perlukan bantuan!" Ujar Gempa.
"Aku dah Cuba, tapi signal komunikasi terhalang!" Ujar Fang.
"Ha ha ha! Kau tak kan dapat kalahkan aku BoBoiBoy!"
"Ish... Aku tak kan biarkan kau ambik Ochobot!" Ujar Blaze.
"Heh, Ochobot? Aku tak perlukan kuasa teleportasi tuh lagi! Aku ada target yang lagi berharga dari kuasa tuh." Semua orang terkejut mendengar penjelasan itu. Target yang lebih berharga? Apa itu kekuatan yang lebih kuat dari kuasa teleportasi Ochobot?
"Bagitau aku! Dimana Korang sembunyikan Kristal Kuasa tuh!?"
"Kristal Kuasa?" - Gempa
"Kita tak tau apa yang kau cakapkan lah!" - Fang
"Heh, tak nak mengaku ye? Oke, akan aku cari sendiri kristal tuh. Akan aku hancurkan seluruh pulau nih kalau perlu!" Bora Ra langsung menyerang tempat itu secara membabi buta.
"Jaga-jaga!" Gempa langsung membuat Tanah Pelindung di sekitar tempat mereka juga di dekat Kedai Tok Aba. Tiba-tiba, muncul sebuah suara dari kejauhan.
"BERHENTI!" Sontak saja serangan yang Bora Ra luncurkan langsung berhenti. Di kejauhan sana tampak seseorang yang memakai jubah dan tudung berwarna hitam....
Jeng jeng jeng jeng!! Macam mana citer pada part kali nih? Oke tak? He he he, Sorry lah kalau tak oke. Author pun sebenarnya tengah pening sebabkan banyak tugas dari kelas online nih.
Pening kepala oy. Sebab tuhlah, Author akan agak lambat sikit untuk Update. Jadi, jangan marah tau, he he he. Ouh ye, kalau ada yang penasaran dengan siapa orang berjubah tuh, silahkan tunggu update cerita berikutnya!
Kalau Readers suka cerita nih, sila Vote and Comment Kat bawah ye! Kalau nak, share pun boleh! Okelah, Author tak akan perpanjang lagi, sampai sini saja perjumpaan kita kali ini. Bye!!
AUTHOR SESE ROGER AND OUT
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top