yozakura

Yuri termenung menatap pohon sakura yang mekar, sesekali helaian bunga sakura melewati wajah Yuri.

"Cantik..." gumam Yuri

Tangan nya terulur ke depan, menangkap helaian bunga sakura yang berterbangan di sapu angin.

"ini pertama kalinya aku melihat bunga Sakura dari dekat." kekeh Yuri

Suasana yang tenang membuat Yuri sedikit mengantuk, sampai suara langkah kaki membuat nya terjaga kembali. Ternyata itu beberapa pedang yang lewat, terdengar suara tawa mereka.

'Ayo kita lihat sakura dari dekat!'
'aku akan panggil yang lain!'
'Miichan pasti membuat sakura mochi!'

Yuri hanya bisa tersenyum, sepertinya Touken danshi nya akan membuat pesta Hanami di bawah. Apa daya nya, Yuri hanya bisa memerhatikan mereka dari jauh— bukan apa-apa, hanya saja tuntutan pekerjaan membuatnya tidak bisa menikmati Hanami tahun pertamanya.

Pintu shoji diketuk, membuat fokus Yuri teralihkan.

"Masuklah."

Pintu shoji di geser, menampakan Hasebe yang membawa nampan berisikan satu teko teh dengan sepiring Sakura mochi dan dango.

"Aruji-sama, saya bawakan cemilan untuk anda. Douzo."

"Arigatou Hasebe. Apa yang lain akan menggelar Hanami di bawah?"

"ha'ai Aruji, apa itu menganggu anda?"

Yuri tertawa.

"Jangan beranggapan begitu Hasebe. Mana mungkin aku terganggu, yang ada aku malah senang. Bersenang-senang lah selagi bisa, jangan habiskan Koban oke."

"Ha'ai aruji-sama. Apa anda tidak akan ikut?" tanya Hasebe membuat Yuri terdiam cukup lama.

"Ingin sih... Hanya saja, ya mau bagaimana lagi... Pekerjaan ku masih banyak. Kalian lakukan Hanami tanpa ku oke, semisalnya pekerjaan ku sudah selesai aku akan menyusul."

"Ha'ai aruji-sama. Saya permisi."

Hasebe pergi meninggalkan Yuri seorang diri. Dari jauh Yuri bisa melihat Touken danshi nya sedang menggelar kan tikar dan membawa speaker.

"Yosh... Ayo segera selesaikan pekerjaan dan kau baru bisa bermain bersama mereka." gumam Yuri menyemangati dirinya sendiri.

* * * *
Tak terasa waktu bergulir begitu cepat, matahari sudah berganti menjadi sang rembulan. Yuri masih menyelesaikan laporan yang ia kerjakan sendirian.

"Akkh! Akhirnya selesai juga... Jam berapa— what?! Sudah jam sembilan malam, astaga... Aku melewatkan hanami."

Yuri menghela nafas. Padahal ini Hanami pertama nya, tapi ia lewatkan begitu saja.

"Sayang sekali..."

Samar-samar Yuri bisa mendengar suara ribut di luar, Yuri beranjak dari Zabuton menuju beranda. Benar saja, Touken danshi nya masih menggelar Hanami meski sudah malam.

Gotou yang pertama kali melihat Yuri yang duduk di beranda melambaikan tangan.

"Taishou!" teriak Gotou

Semua menoleh ke arah beranda, di sana Yuri terduduk menatap mereka tak percaya.

"Mereka... Masih menggelar Hanami..." gumam Yuri

"Taishou! Ayo kemari!"
"Aruji-sama ayo lihat sakura sama-sama."

Toudan nya terus berteriak meminta Yuri kemari, Hasebe berkata kalau Aruji masih harus bekerja dan segera di tolak oleh Toudan yang lain berkata Aruji juga perlu hiburan.

"Aruji kemari! Ichi-nii dan kami akan menampilkan pertunjukan!" seru Midare

"pertunjukan?"

Yuri segera turun kebawah, Toudan nya menyambut Yuri dengan meriah. Yuri sendiri bingung kenapa Hanami nya belum selesai, seharusnya Hanami hanya dilakukan saat pagi sampai sore hari.

"Kalian serius menggelar Hanami malam-malam begini?" tanya Yuri sembari menoleh kesana-kemari melijat interior yang berupa lentera kertas yang di gantung di dahan pohon sakura sebagai penerang nya

"Ini namanya yozakura aruji!" ujar Akita

"yozakura?"

"Iya, jika Hanami di lihat di pagi hari maka yozakura di lihat saat malam hari. Bukan nya lebih indah Aruji?" jelas Yasusada

"hee... Begitu ya. Kalian benar, ini indah..."

Para Toudan senang mendengar pujian dari Yuri, Midare berkata selain menikmati keindahan sakura, Awataguchi akan menampilkan sesuatu.

"Lalu... Kalian ingin menampilkan apa?" tanya Yuri selagi di tarik yagen untuk duduk

"Kami akan bernyanyi dan menari!" seru Namazuo semangat

"hee... Itu lebih menarik. Aruji jadi penasaran."
"fufufu... Aku akan menampilkan yang terbaik, dan Taishou akan memberikan hadiah, ya kan Taishou?!" ujar Shinanon

"heh apa itu, curang sekali!"
"waa aku juga mau!"
"kau ini seenaknya sendiri!"

"hahaha, tak masalah. Penampilan yang terbagus akan Aruji beri hadiah."

Perkataan Yuri membuat yang lain nya semangat. Para Awataguchi itu ber ngebu-ngebu untuk menjadi yang terbaik.

Ternyata Awataguchi menampilkan tarian dan nyanyian yang sungguh menarik, entah siapa yang melatih mereka, mungkin jika ia tahu Yuri akan memberikan nya hadiah.

Di sisi lain, Nakigitsune dan Kotegiri bersin secara tiba-tiba.

"Penampilan yang bagus! Aruji jadi bingung ingin memilih siapa."

"tentu saja aku!"
"tidak, pasti aku!"

Ichigo segera menenangkan adik-adiknya. Tiba-tiba saja Shishiou mengatakan hal yang di luar dugaan.

"Bagaimana kalau hadiah nya Aruji harus menampilkan sesuatu." ujar Shishiou mengundang keributan dari para Toudan lain

"itu benar!"
"aku ingin melihat aruji melakukan sesuatu!"

"melakukan apa, aku sendiri bingung."

"Apa saja Taishou. Bernyanyi, menari, berpuisi, apapun..." ujar Yagen mengkompori

Yuri hanya bisa menghela nafas dan menyanggupi nya. Para Toudan bersorak-sorai, Yuri mengambil alih Mic dari Mutsunokami dan terdiam beberapa saat.

"etto... Aruji bukan penari yang baik, suara Aruji pun kalah bagus nya sama kalian. Puisi? Jangan di tanya, buruk."

Para toudan tertawa kecil mendengar ucapan Yuri.

"bernyanyi saja aruji! Tak apa, apapun itu!" seru Atsushi

"nyanyi apa dong... Hmm... Bingung. Oh ya, Hasebe bawakan ponsel aruji dan Haori transparan pemberian Kashuu di lemari."

Dengan cepat Hasebe membawa ponsel dan Haori transparan yang Kashuu berikan beberapa waktu lalu. Yuri segera mengganti jubah Haorinya dengan Haori transparan, menyetel sebuah lagu dan mulai bernyanyi dan menari.

Suasana menjadi hening, semua begitu terpesona dengan gerakan dan suara yang dikeluarkan oleh Yuri.

Dengan dukungan dari cahaya lentera, helaian bunga sakura yang berguguran memberikan kesan tenang dan indah.

Setelah lagu selesai semua bertepuk tangan, Yuri mengembalikan Mic pada Mutsunokami dan kembali duduk.

"Hebat aruji!"
"suara yang indah!"
"gerakan nya juga!"

Pujian demi pujian di lontar kan. Membuat Yuri malu dan hanya bisa tersenyum.

"Terima kasih, tapi tak sebagus kalian. Yang lain nya gk mau gitu menampilkan sesuatu?"

"benar juga, biar lebih meriah yang lain nya juga!"

"ayo maju!"
"hey jangn mendorongku!"
"ayo-ayo."

Malam itu, menjadi malam terindah dan memberikan kenangan baru pada Yuri.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top